Tim Bulutangkis Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, Ini Dia Penyebabnya

Reporter : Anif Fathul Amin
Jumat, 19 Maret 2021 11:18
Tim Bulutangkis Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, Ini Dia Penyebabnya
Keinginan tim Indonesia di kejuaraan All England harus pupus.

Kiprah tim nasional Indonesia di All England 2021 harus terhenti secara mendadak usai Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) meminta mereka mundur dari turnamen level Super 1000 itu usai berada di satu pesawat dengan penumpang yang positif Covid-19 dalam penerbangan menuju Inggris via Istanbul, Turki.

Pada Rabu (17/3/2021) pagi waktu Brimingham, terdapat beberapa wakil Indonesia dijadwalkan menjalani laga babak pertama, tiga di antaranya Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Jonathan Christie, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Mereka pun kompak meraih kemenangan dan lolos ke fase selanjutnya.

Namun, selepas Ahsan/Hendra bertanding, tiga wakil Indonesia lainnya diminta untuk tak menjalani laga dan dinyatakan kalah walkover (WO). Ketiganya adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, serta Anthony Sinisuka Ginting.

1 dari 3 halaman

Diminta untuk Isolasi Mandiri

BWF © Diadona

BWF pun menyatakan bahwa seluruh tim bulu tangkis Indonesia diharuskan menjalani isolasi mandiri selama 10 hari di Crowne Plaza Birmingham. Pasalnya, sejumlah atlet, pelatih, dan ofisial Indonesia berada satu pesawat Turkish Airlines dengan penumpang yang diketahui positif terpapar Covid-19.

" Seluruh Tim Indonesia dipaksa harus mundur dari turnamen Yonex All England 2021 dan tidak dapat melanjutkan pertandingan. Hal ini dikarenakan, saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021) lalu, terdapat penumpang yang terkena COVID-19. Namun, kami pun tidak diberi tahu siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif tersebut," tulis PBSI di Instagram.

" Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif COVID-19, maka diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari. Sehingga, tim Indonesia dipaksa mundur dan melakukan isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre, terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu," lanjut PBSI.

2 dari 3 halaman

Protes Keras dari Marcus Gideon

Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon © Diadona

Keputusan BWF (BWF) meminta Indonesia mundur dari All England 2021 mendapat protes keras dari ganda putra Marcus Gideon. Menurutnya, BWF telah bersikap tidak adil. Seperti diketahui, jadwal All England harus diundur selama beberapa jam setelah ada tujuh orang yang positif terpapar Covid-19.

Ketujuh orang tersebut beberapa di antaranya adalah asisten pelatih Denmark, Thomas Stavngaard, tiga pemain India, dan satu staf pelatih India. Namun, setelah menjalani tes ulang, ketujuh orang itu dinyatakan negatif dan diizinkan untuk ikut bertanding di ajang All England.

" Jadi mengapa kami tidak juga tidak bisa mendapatkan keadilan yang sama di sini? Dan jika ada aturan ketat untuk memasuki wilayah Inggris karena Covid-19, BWF seharusnya sudah mendaftarkan sistem bubble yang menjamin keamanan kami," tulis Marcus di akun Instagramnya.

3 dari 3 halaman

Kita doakan saja ya guys, semoga tim bulutangkis Indonesia tetap bisa sabar menghadapi cobaan ini. Yok bisa yok!

 

Beri Komentar