Sekarang Enak Bebas, Dulu Ghibah Dihukum, Sadis Lagi!

Reporter : Arif Mashudi
Senin, 2 Maret 2020 13:08
Sekarang Enak Bebas, Dulu Ghibah Dihukum, Sadis Lagi!
Ghibah is my middle name.

Di zaman modern ini, nggosip atau ghibah adalah kebiasaan buruk yang digemari. Hari-hari seperti tidak berwarna jika dijalani tanpa ghibah. Khususnya cewek, ya meskipun nggak semuanya, seperti sakau kalau nggak ghibah sehari saja.

Hari ini mungkin kita bisa ghibah san-sini sesuka hati. Namun, zaman dahulu perghibahan bisa mengakibatkan petaka buruk. Tepatnya, di zaman eropa kuno, pada zaman tersebut ada sebuah penerapan hukum yang cukup sadis buat mereka yang gemar nggosip atau ghibah.

1 dari 4 halaman

Melansir dari laman boombastis.com, hukuman tersebut bernama Scold’s Bridle, sebuah hukuman yang semacam pengekang kepala yang di beberapa bagiannya terdapat bagian menusuk kulit. Buat kamu yang belum tahu, nih aku kasih sedikit ulasan tentang Scold’s Bridle.

Scold’s Bridle © Diadona

Lahir dan Berawal di Skotlandia, Scold’s Bridle muncul di tahun 1567-an. Tapi, pada zaman tersebut Scold’s Bridle belum menjadi sebuah hukuman. Gereja dan pengadilan umum masih menganggap tindakan ini sebagai pembalasan bagi wanita pemberontak, liar, tukang tipu dan tukang menyebarkan aib.

2 dari 4 halaman

Sejak itulah penduduk setempat menamainya dengan julukan ‘The Gossip in Bridle’. Scold’s Bridle akhirnya ditetapkan sebagai hukuman tetap di seluruh penjuru Eropa seperti di Jerman dan Prancis.

Tidak ada keterangan pasti tentang siapa yang membuat alat ini pertama kali. Alat hukuman ini mempunyai dua jenis yaitu Forfar Bridle dan Stockport Bridle.

Scold’s Bridle © Diadona

3 dari 4 halaman

Keduanya memiliki paku-paku tajam pada bagian atas dan bawah agar dapat menembus lidah saat alat itu dimasukkan ke dalam mulut pelaku. Yang membedakan dari kedua alat itu adalah nama tempat kota di mana Scold’s Bridle disimpan. Tak hanya itu, ada juga Branks yang merupakan alat serupa dan digunakan pada kaum pria tukang gosip juga.

4 dari 4 halaman

Hukuman kejam ini tidak berlaku pada kisaran tahun 1856.
Scold’s Bridle yang menjadi alat sadis bagi wanita tukang gosip itu akhirnya disimpan di museum.

Kira-kira gimana ya kalau hukuman ini diterapkan di Indonesia? Pasti kita akan menemui orang yang dihukum dipenjang jalan hehe

Beri Komentar