Pebisnis Yohanna Gewang Resmikan Pembangunan Pesantren Miliknya untuk Anak-anak Putus Sekolah

Reporter : Aditia
Kamis, 28 Maret 2024 15:10
Pebisnis Yohanna Gewang Resmikan Pembangunan Pesantren Miliknya untuk Anak-anak Putus Sekolah
Tak hanya sekadar membangun, pesantren ini nantinya akan dijadikan warisan bagi Yohanna untuk anaknya kelak untuk terus melanjutkan kebaikan

Yohanna Gewang, pebisnis yang memiliki 170 outlet Alaya Spa and Wellnes serta Resort berbintang Indonesia baru saja meresmikan sebuah pondok pesantren yang dibangunnya. Pondok Pesantren Tahfiz Quran Tarbiyatul Mubtadiin ini terletak di Desa Kupahandap, Kepulauan Panandean Barat, Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.

Yohanna saat ditemui di pembukaan pesantren tersebut mengaku pembangunan pesantren ini atas dasar keinginannya untuk membantu sesama, khususnya anak-anak yang putus sekolah karena faktor ekonomi.

Yohanna mengatakan pembangunan pondok pesantren ini juga akan menjadi warisan bagi anaknya saat sudah dewasa nanti, guna terus berbagi kepada sesama. Ia berharap dengan adanya pondok pesantren ini, ia dapat berkontribusi dalam dunia pendidikan, agama, pembentukan karakter yang tangguh bagi anak-anak.

1 dari 4 halaman

Cerita Pembangunan Gedung Baru Pesantren Yohanna

Pebisnis Yohanna Gewang Resmikan Pembangunan Pesantren © Diadona© Istimewa

Awal mula dibangunnya gedung kedua pesantren putri ini secara tidak sengaja. Berawal dari seorang warga yang mewakafkan tanahnya, dan hanya memberikan material seadanya. Hal ini diketahui oleh salah seorang rekan dari Yohanna, yang lantas membahas hal ini di WhatsApp Group mereka.

Yohanna yang awalnya jarang membaca grup, saat itu kebetulan ingin membuka grup itu dan lantas membaca info tentang tanah wakaf tersebut.

Tergeraklah hati Yohanna untuk melanjutkan pembangunan gedung itu dan menjadikannya sebagi gedung kedua pesantren putri Tarbiyyatul Mubtadiin, yang akan diberi nama Tarbiyatul Mubtadiin Arfa.

2 dari 4 halaman

Bertepatan dengan Ramadan dan Ulang Tahun Yohanna

Pebisnis Yohanna Gewang Resmikan Pembangunan Pesantren © Diadona© Istimewa

Peresmian bangunan baru pondok pesantren ini rupanya juga bertepatan dengan ulang tahun Yohanna Gewang serta momen Ramadan. Yohanna berharap apa yang dilakukannya dapat menjadi amal baik di akhirat nanti.

" Tujuannya karena untuk bisa membantu sesama. Dan bisa menyambungkan antara saya dengan amal akhirat saya nanti. Dan kebetulan juga ini pas sekali dengan momen puasa Ramadan, ya ulang tahun saya juga. Dan Alhamdullilah di usia ini saya bisa membangun pesantren," ungkap Yohanna.

Baginya, pembangunan pesantren kali ini membuatnya lebih deg-degan, tak seperti membangun bisnis seperti biasa.

" Kalau membangun bisnis sudah 15 tahun, dan tapi pada saat membangun pesantren itu rasanya berbeda. Saya kalau mau ditanya, kalau bangun bisnis itu sudah terbiasa, tapi bangun pesantren deg-degannya beda," sambungnya.

" Paling ibu minta sama semua santri, didoakan supaya ini bisa cepat selesai (pembangunnannya) dan tempatnya nyaman buat kalian semua nanti ya, Bismillah," pesan Yohanna.

3 dari 4 halaman

Warisan Bagi Anaknya

Pebisnis Yohanna Gewang Resmikan Pembangunan Pesantren © Diadona© Istimewa

Tak hanya sekadar membangun, pesantren ini nantinya akan dijadikan warisan bagi Yohanna untuk anaknya kelak. Karenanya, ia menaruh nama sang anak di nama pesantren tersebut, Tarbiyatul Mubtadiin Arfa.

Arfa adalah nama anak sulung laki-laki Yohanna, agar menjadi legacy untuk dirinya kelak, dan menjadi warisan bagi anaknya.

" Saya juga mau berterima kasih sama Pak Kiai, karena memberikan ijin ada nama anak saya di belakang nama pesantren ini. Nama anak saya Arfa, nah nama pesantrennya Tarbiyatul Mubtadiin Arfa. Kenapa saya minta nama anak saya ada di belakang, karena anak saya usianya sudah 15 tahun. Ini mungkin akan jadi legacy saya ke anak saya kalau nanti pada saatnya dia sudah bisa memberikan sesuatu yang lebih, ini adalah warisan saya untuk dia untuk dilanjutkan," ungkap Yohanna.

 

4 dari 4 halaman

Saat ini, pondok pesantren telah diisi oleh santri putri sebanyak kurang lebih 70 orang dan santri putra 20 orang. Gedung untuk tinggal santri putri hanya memiliki 6 kamar, maka dari itu dibangunlah gedung baru di utara gedung pertama dengan luas 153 m2.

Santri berasal dari berbagai daerah, ada yang dari Serang, dan berbagai daerah lainnya di sekitaran Banten. Usia para santri mulai dari 10-20 tahun.

" Pesantren ini untuk kegiatan keagamaan, khususnya belajar, jadi kalau santrinya nambah, Insha Allah ke atas (ditambah bangunan)," ungkap Kiai pesantren.

Beri Komentar