Operasi Plastik Gagal, Kelopak Mata Gadis Ini Nggak Bisa Nutup selama Setahun

Reporter : Riza Umami
Minggu, 10 Mei 2020 19:50
Operasi Plastik Gagal, Kelopak Mata Gadis Ini Nggak Bisa Nutup selama Setahun
Hati-hati ya kalau mutusin buat oplas, jangan sampai kayak gini.

Makin banyak orang melakukan operasi plastik sekarang, apalagi dengan kecanggihan teknologi saat ini. Negara Korea Selatan tentu masih unggul dalam industri ini. Menjalani operasi plastik ini bahkan diidamkan oleh sejumlah orang untuk memperbaiki bentuk wajah agar lebih terlihat rupawan.

Tak hanya kaum hawa yang melakukan operasi plastik, tetapi juga para pria yang ingin mendapatkan bentuk wajah cakep yang mereka idam-idamkan. Operasi ini seperti memperbaiki bentuk hidung, rahang, pada bagian kelopak mata atau yang lain sebagainya.

1 dari 2 halaman

Meski banyak yang berhasil melakukan operasi plastik dan mendapatkan wajah yang mereka idamkan, tetapi ada pula yang harus mengalami kegagalan padahal sudah habis biaya banyak untuk operasi plastik. Hal inilah yang dialami oleh seorang wanita asal Tiongkok bernama Ma. Dia menjalani operasi plastik untuk membuat lipatan gaya Barat pada kelopak mata atasnya.

Dilansir dari laman odditycentral.com (09/05), dia menjalani operasi kelopak mata ganda itu di Jimei Plastic Hospital di Zhengzhou, provinsi Henan, pada September 2018 silam. Namun, ternyata hasilnya tak memuaskan dan dia pun menjalani prosedur yang kedua. Bukannya jadi cantik, Ma malah tak bisa menutup kelopak matanya secara penuh.

2 dari 2 halaman

Padahal dirinya sudah menghabiskan dana sampai 41 juta rupiah. Ma mengatakan bahwa matanya jadi tak sehat setelah melakukan operasi, bahkan jadi berair saat cuaca berair. Tentu ini adalah kenyataan yang sangat pahit bagi Ma. Dia bahkan harus menggunakan selotip selama lebih dari setahun sampai sekarang agar matanya bisa tertutup.

Ma telah menyampaikan keluhan pada pihak RS tempatnya oplas berulang kali. Ma pun diberikan dua pilihan, mau menjalani operasi pembenahan atau lebih memilih untuk menerima uang 10 juta rupiah sebagai kompensasi. Namun, jika dia mau memilih salah satu di antara itu dan menandatangani perjanjian, maka pihak RS akan bebas dari segala tanggung jawab atas kasus Ma tersebut.

Saat ini, Ma masih terus menggunakan selotip. Dia pun berusaha mencari keadilan atas apa yang sudah terjadi padanya. Semoga hal serupa tak akan terjadi lagi ke depannya dan jika kamu memutuskan untuk oplas pilihlah dokter yang benar-benar terampil dalam bidang tersebut.

Beri Komentar