Nganggur karena Virus Corona, Hidup Seorang Bapak Tua Terselamatkan oleh Sepeda Miliknya

Reporter : Firstyo M.D.
Selasa, 31 Maret 2020 17:37
Nganggur karena Virus Corona, Hidup Seorang Bapak Tua Terselamatkan oleh Sepeda Miliknya
Hilang pekerjaan karena virus corona, bapak ini terselamatkan hidupnya karena sepeda. Kok bisa?

Virus corona telah berimbas ke banyak hal di kehidupan manusia. Nggak cuma faktor kesehatan, di bidang kehidupan lain pun juga ikut terpengaruh. Salah satunya adalah dari sisi ekonomi.

Sudah jadi rahasia umum kalau segala sisi ekonomi melemah karena serangan virus corona. Nggak sedikit usaha yang harus gulung tikar. Beberapa pekerja dari sektor non formal juga terpaksa menganggur.

Itulah yang dialami oleh Ah Guai, pria paruh baya asal Singapura yang terpaksa menganggur karena corona.

1 dari 2 halaman

Ah Guai adalah seorang pekerja kasar yang juga menjadi korban dari pandemi corona. Dia kehilangan pekerjaan satu-satunya yang dimiliki.

Hal ini diperparah dengan kondisi fisik Ah Guai yang sudah terlalu tua serta keterbatasan skill sehingga hanya bisa mengerjakan pekerjaan fisik. Ah Guai pun sulit untuk mendapatkan pekerjaan lain.

Beruntung, kondisi ini diketahui oleh pemilik Jun Yuan House of Fish, sebuah toko ikan yang menjadi tempat langganan Ah Guai.

Meski usia sudah tidak di masa produktif dan skillnya terbatas, namun Ah Guai punya dua hal yang membuat pemilik toko ikan merekrutnya; semangat dan sepeda. Dengan kombinasi dua hal itu, Ah Guai pun direkrut untuk menjadi pengantar ikan. Strategi yang baik mengingat saat ini masyarakat juga menerapkan karantina di rumah sehingga pembelian dengan jasa antar akan lebih memudahkan untuk berbelanja.

Semua pembelian di Juan Yuan House of Fish nantinya akan diantarkan oleh Ah Guai bersama sepedanya. Pembeli hanya diminta biaya tambahan sebesar 1 dollar Singapura atau setara 11.500 rupiah. Jumlah yang nggak memberatkan untuk pembeli tapi sangat berarti untuk Ah Guai menyambung hidup.

2 dari 2 halaman

Gerakan ini memang sangat sederhana, pemilik usaha yang masih bisa menjalankan usahanya membantu mereka yang kehilangan sumber penghasilan.

Meski begitu, justru gerakan semacam ini lah yang harus banyak digalakkan untuk meminimalisir penderitaan ekonomi masyarakat akar rumput.

Semangat Ah Guai dan kebaikan pemilik toko ikan harusnya menjadi panutan untuk kita berbuat baik pada sesama di tengah krisis semacam ini. Jadi, tunggu apa lagi? Berbuat baik yuk!

Beri Komentar