Misteri Tangan Pucat Terulur dari Dalam Loket Jalur Bendungan Karangkates, Ayo Siapa Mau Gandeng?

Reporter : Arif Mashudi
Sabtu, 14 Maret 2020 06:14
Misteri Tangan Pucat Terulur dari Dalam Loket Jalur Bendungan Karangkates, Ayo Siapa Mau Gandeng?
Tangan sapa tuh?

Salah satu jalur ramai yang ada di wilayah Malang Raya adalah jalur Malang-Blitar via Karangkates. Selain jalur yang nggak berkelok seperti via Pujon, jalur ini memiliki pemandangan yang indah khas bendungan.

Sekedar informasi, jika melewati jalur ini ada uang retribusi yang harus dibayar. Jadi di sekitaran bendungan ada pos yang dijaga oleh petugas penarik uang retribusi. Pos tersebut buka 24 jam ya, jadi jam berapapun kamu lewat harus bayar retribusi.

1 dari 3 halaman

Nah, konon, di pos ini sering terjadi hal-hal misterius, apalagi pas malam hari. Seperti cerita tentang mantan misterius yang terulur dari dalam pos. padahal tidak siapapun di dalam kos tersebut.

Melansir dari otosia.com, kejadian cukup misterius di loket retribusi Karang kates ini pernah dialami oleh rombongan keluarga yang lewat saat tengah malam. Kejadian ini terjadi sekitar 1 tahun yang lalu.

2 dari 3 halaman

Satu rombongan keluarga ini tiba di loket retribusi bendungan Karangkates pukul 02.00 dini hari. Jalanan sudah cukup ramai. Pasalnya, jalur tersebut memang jalur inti. yang selalu ramai kendaraan.

Rombongan tersebut antri menunggu giliran bayar retribusi. Di depan mereka ada beberapa mobil yang juga sedang melakukan pembayaran. Nah, mobil yang persis ada di depan rombongan tersebut mau membayar tapi terlihat tidak jadi dan jalan terus.

3 dari 3 halaman

Tibalah giliran rombongan tersebut membayar retribusi di loket. Sebut saja namanya Rini, dia disuruh membayar oleh si sopir. Posisi duduk Rini tepat di belakang sopir. Ketika ia membuka kaca dan hendak membayar ternyata loket tersebut terlihat kosong.

Namun, Rini memastikan dengan menunggu uangnya diambil oleh tangan petugas. Benar saja ada tangan yang keluar. Alih-alih tangan petugas keluar, yang teruluh adalah tangan yang putih dan pucat. tangan itu terulur perlahan.

Melihat hal tersebut, Rini langsung menyuruh sopir untuk lanjut jalan. Dalam hatinya ia berkata " Aku nggak akan lewat sini lagi, apalagi malam-malam!"

Beri Komentar