© Independent.co.uk
Aurora merupakan pertunjukan cahaya luar biasa yang disebabkan oleh tabrakan antara partikel bermuatan listrik yang dilepaskan dari matahari. Partikel tersebut akan memasuki atmosfer bumi dan bertabrakan dengan gas seperti oksigen dan nitrogen. Cahaya tersebut biasanya terlihat di sekitar kutub magnet belahan utara dan selatan.
Aurora Australis © discovertasmania.com.au
Dilansir dari Service Aurora (10/01), penyebutan aurora dibedakan menjadi 2, yakni aurora borealis (terjadi di belahan bumi utara) dan aurora australis (terjadi di belahan bumi selatan). Aurora yang terlihat biasanya berbentuk oval tidak beraturan yang berpusat di atas masing-masing kutub magnet. Beberapa ilmuwan yang telah meneliti tentang aurora menyebutkan, bahwa keberadaan aurora bagaikan cermin. Aurora akan sama-sama muncul baik di belahan bumi utara maupun selatan, dengan bentuk dan warna yang hampir serupa.
Aurora tidak hanya memiliki satu warna, kadangkala aurora bisa menunjukkan warna merah, kuning, hijau, biru dan ungu. Namun secara umum, aurora seringkali terlihat berwarna hijau. Warna hijau yang menandai aurora biasanya diproduksi oleh molekul oksigen yang terletak sekitar 60 mil di atas bumi. Sedangkan warna merah dihasilkan oleh oksigen yang letaknya lebih tinggi, biasanya mencapai 200 mil dari bumi. Berbeda dengan kedua warna tersebut, warna biru atau ungu justru dihasilkan dari tabrakan dengan nitrogen.
Aurora Sky Station, Swedish Lapland © forbes.com
Bentuk yang dihasilkan aurora pun bisa beragam, mulai dari bercak kecil, busur, tirai bergelombang, atau bahkan membentuk gelombang yang menerangi angkasa.
Sesuai dengan lokasi kejadian, aurora seringkali ditemukan di daerah yang berdekatan dengan kutub magnet. Sehingga, tempat terbaik untuk menyaksikan aurora adalah kutub utara dan kutub selatan. Kutub selatan bukanlah lokasi terbaik yang bisa didatangi, karena hanya para ilmuwan yang biasanya mendatangi lokasi ini. Namun, aurora bisa ditemukan di tempat-tempat selatan Austalia terutama jika sedang terjadi badai matahari yang begitu kuat.
Yukon, Canada © forbes.com
Secara umum, tempat terbaik untuk menyaksikan aurora adalah di Amerika Utara atau Eropa. Selain memilih lokasi yang semakin dekat dengan kutub magnet, poin penting yang perlu diperhatikan ialah mengenai polusi cahaya. Sehingga jika kamu ingin menikmati pertunjukkan aurora, maka pastikan memilih lokasi yang langitnya terbebas dari polusi cahaya.
Hal ini menjadi penentuan juga waktu yang tepat untuk bisa menemukan aurora menghiasi langit. Musim dingin menjadi musim yang terbaik untuk melihat aurora. Lebih penting lagi, pastikan mempersiapkan diri di malam hari antara pukul 22.00 sampai 02.00 untuk menyaksikan aurora dengan mata telanjang.
Bagaimana pendapatmu? Semakin penasaran dengan keindahan aurora?
Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Rematik, Biar Sendi Nggak Cepat Nyeri
Amanda Rawles Resmi Lulus dari Macquarie University Sydney
5 Bahaya Smoothing Rambut Sendiri di Rumah yang Jarang Diketahui
Vina Sitorus Tampil Bagaikan Nyi Roro Kidul di Miss Grand International 2025
5 Produk Eye Care yang Sebenarnya Gak Perlu-Perlu Amat, Sebaiknya Gak Perlu Beli!
Kylie Jenner Debut Jadi Penyanyi, Rilis Lagu “Fourth Strike” Bareng Terror Jr
Bella Hadid Kembali ke Runway Setelah Pulih dari Lyme Disease
Setelah Vakum dan Jadi Ibu, Mahalini Siap Kembali dengan Album “Koma”
Amanda Manopo Resmi Menikah dengan Kenny Austin, Momen Haru Kursi Kosong untuk Sang Ibu Jadi Sorotan