Masukkan Pelanggar Lockdown ke Ambulans Berisi 'Pasien Corona', Aksi Polisi di India Ini Jadi Viral!

Reporter : Devi Puspitasari
Senin, 27 April 2020 20:30
Masukkan Pelanggar Lockdown ke Ambulans Berisi 'Pasien Corona', Aksi Polisi di India Ini Jadi Viral!
Masih berani ngelanggar lockdown kalau gini?

Sudah jadi rahasia umum jika polisi di India menggunakan cara yang nggak biasa untuk menertibkan warganya yang masih saja nekat melanggar lockdown. Mulai dari menggunakan kostum yang mirip dengan corona sampai menghukum pelanggar dengan menyuruhnya menulis 500 kata maaf.

Baru-baru ini, aksi polisi di India lagi-lagi mencuri perhatian. Nggak kalah unik, kali ini polisi negara yang terkenal dengan Taj Mahalnya ini menghukum pelanggar dengan memasukkannya ke ambulans yang berisi pasien corona. Eits tenang, bukan pasien corona beneran kok namun polisi yang menyamar sebagai pasien COVID-19. Kreatif juga ya.

1 dari 2 halaman

Video aksi polisi yang kelewat kreatif ini diunggah oleh akun Twitter @ManikandaramanP. Dalam video itu, terlihat lima pemuda yang nekat mengendarai motor meski sudah ada aturan lockdown. Nggak hanya melanggar lockdown, kelima pemuda itu juga tak memkai helm maupun masker.

Terang saja, polisi menghentikan mereka. Agar memberikan efek jera, polisi membawa satu persatu pemuda ke mobil ambulans yang didalamnya ada 'pasien corona'. Melihat di dalamnya ada pasien yang terkena COVID-19, langsung saja pemuda-pemuda itu meronta-ronta dan memohon untuk dibebaskan. Ada juga yang berusaha kabur saat akan dimasukkan ke dalam ambulans. 

2 dari 2 halaman

Awalnya, mereka nggak tau nih kalau sebenarnya yang ada di dalam ambulans hanya polisi yang menyamar sebagai pasien corona hehe. Saat pasien itu bangun dan mendekat, sontak saja mereka jadi ketakutan. Hal ini dimaksudkan agar memberikan efek jera pada pelanggar yang masih saja nekat keluyuran meski sudah ada aturan lockdown.

Video ini pun cukup menghibur netizen lho. Ada juga netizen yang menganggap hukuman ini cukup efektif untuk memberikan efek jera bagi pelanggar. Kalau kamu, apa berpendapat yang sama juga?

Beri Komentar