Kronologi Lengkap Youtuber Turah Parthayana yang Diduga Sebagai Pelaku Pelecehan Seksual

Reporter : Mutia Wella Lukitasari
Kamis, 6 Agustus 2020 14:52
Kronologi Lengkap Youtuber Turah Parthayana yang Diduga Sebagai Pelaku Pelecehan Seksual
Youtuber Asal Bali yang kini berkuliah di Rusia ini diduga lakukan pelecehan seksual dengan temannya.

Turah Parthayana, salah seorang Youtuber berasal dari bali yang kini tengah menempuh pendidikan di Rusia. Turah diduga melakukan tindakan pelecehan seksual pada teman wanitanya.

Hal ini pertama kali diungkapkan oleh akun Twitter @sandi_sa119. Sebelum mengungkapkan hal ini ke media, ia mengatakan telah berbicara pada korban dan telah memiliki bukti-bukti atas pelecehan seksual yang dilakukan Turah.

Kejadian ini terjadi pada 23 November 2019 lalu, tepatnya terjadi di kamar 430 asrama Praus.

1 dari 7 halaman

Awal Mula Kejadian

Youtuber Turah Partayana © Diadona


Sandi mengungkapkan jika awalnya Turah mengajak korban, berinisial J, untuk menonton film horor bersama. Pada saat itu, Turah mengatakan jika mereka akan nonton bertiga dengan temannya yang lain.

Karena memang tinggal di asrama (dorm) yang sama, nonton bareng ini dilakukan dini hari, sekitar puku 2 atau 3 pagi.

Ketika Korban (J) tiba di kamar D, ternyata hanya ada Turah di dalam kamar tersebut. Korban (J) pun memilih duduk di kasur sementara Turah masih mengedit video di meja.

2 dari 7 halaman

Tak lama, Turah mengajak korban untuk pindah ke sampingnya untuk memilih film horor yang akan ditonton.

Kemudian, D datang dan kaget melihat Turah dan J ada di kamarnya. Pada saat itulah korban mulai merasa aneh, mengapa D tak mengetahui kehadirannya.

Namun Turah beralasan jika saat dia mengirimkan pesan kepada D via WhatsApp, masih centang satu alias belum terkirim ke ponsel D. J pun kemudian mengajak D untuk nonton bareng.

3 dari 7 halaman

      View this post on Instagram

A post shared by Turah Parthayana (@turahparthayana) on

Karena sudah larut malam, D akhirnya ketiduran. Ketika itulah, Turah disebut melakukan pelecehan seksual kepada J.

"Dia udah mulai pegang-pegang. Dia ngambil tangan gue taro di "itunya" dia. Suruh gue remes gini-gini dan cium gue. Awalnya gue diem karena gue takut." cerita J.

Saat korban menolak, ternyata Turah terus memaksa sehingga membuat J haru melakukan hal rusuh agar D terbangun.

4 dari 7 halaman

Setelah D terbangun, barulah ia bergegas kembali ke kamarnya.

Lalu, korban (J) menceritakan kepada pacarnya bahwa ia baru saja dilecehkan oleh Turah.

Sang pacar pun mengirimkan DM (Direct Message) kepada Turah karena tidak terima pacarnya dilecehkan.

Bukannya meminta maaf, Turah justru mendatangi kamar J dan menggedor-gedornya. Turah marah karena J menceritakan pelecehan tersebut kepada pacarnya.

5 dari 7 halaman

      View this post on Instagram

A post shared by Turah Parthayana (@turahparthayana) on

Ketakutan, J kemudian meminta pacarnya datang dan mereka pun membicarakan masalah ini. Anehnya, Turah malah menyalahkan J karena gara-gara dia bercerita kepada sang pacar, reputasinya akan rusak.

"Baj*ngan ya lu Turah. Lu udah berani kayak gitu, masih mikirin reputasi lu. Lu nggak mikirin gue sebagai korban." kata J.

6 dari 7 halaman

Ada Pihak yang Coba Menutupi Kasus Ini

Sandi yang mendengar cerita J juga ikut marah. Dia menambahkan bahwa ada oknum yang mencoba menutup-nutupi kasus ini.

" Kasus tidak hanya satu. Ada oknum yg nutupi. ADA ANCAMAN KE PADA KORBAN." tulis Sandi.

Ketua PPI/Permira Tomsk, Gokma baru bersedia membantu J jika kacamata tersebut diganti. Hal ini sempat membuat orangtua J marah-marah. Namun, pada akhirnya Surat Pernyataan itu dibuat.

7 dari 7 halaman

      View this post on Instagram

A post shared by Turah Parthayana (@turahparthayana) on

Ketua PPI/Permira Tomsk, Gokma Sahat Tua Sinaga mengatakan bahwa memang benar Turah Parthayana melakukan tindakan pelecehan seksual secara terencana dan disadari.

Hingga saat ini belum ada tanggapan ataupun klarifikasi dari pihak Turah sebagai terduga pelaku. Apapun alasannya, jika memang pelecehan ini benar dilakukan. Maka perlu adanya sanksi tegas untuk pihak pelaku pelecehan.

Beri Komentar