Kisah Raeni, Anak Tukang Becak yang Kini Bergelar Doktor di Inggris

Reporter : Abidah Ardelia
Selasa, 21 Oktober 2025 15:33
Kisah Raeni, Anak Tukang Becak yang Kini Bergelar Doktor di Inggris
Di balik keberhasilan Raeni, ada sosok ayah yang selalu menjadi pilar utama.

Beberapa tahun lalu, nama Raeni mendadak ramai dibicarakan setelah fotonya tersebar luas di media sosial. Gadis asal Kendal ini jadi sorotan setelah datang ke acara wisuda diantar ayahnya yang bekerja sebagai tukang becak.

Momen itu mengundang banyak simpati karena di balik kesederhanaannya, Raeni berhasil menjadi lulusan terbaik Universitas Negeri Semarang dengan nilai nyaris sempurna.

Sejak kecil, Raeni terbiasa hidup sederhana. Ayahnya bekerja keras demi mencukupi kebutuhan keluarga, sementara ibunya mendampingi dengan penuh kesabaran.

Dari keluarga kecil di gang sempit di Kendal itulah, tumbuh semangat besar yang membuat Raeni tak mau menyerah pada keadaan. Ia percaya pendidikan adalah satu-satunya cara untuk mengubah hidup.

Setelah menyelesaikan kuliah S1 dengan hasil gemilang, Raeni membuka lembaran baru. Bukannya berhenti setelah lulus, ia justru semakin bersemangat melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Dari sinilah perjalanan panjangnya dimulai.

Dapat Beasiswa dan Melanjutkan Studi ke Inggris

Langkah Raeni tak berhenti di Semarang. Ia lolos program beasiswa Presiden Republik Indonesia dan melanjutkan studi S2 di University of Birmingham, Inggris.

Bagi Raeni, bisa kuliah di luar negeri adalah mimpi besar yang dulu terasa mustahil. Tapi lewat kerja keras, tekad, dan doa orang tua, ia berhasil mewujudkannya.

Selama di Inggris, Raeni menempuh program Master of Education in Management and Leadership. Ia belajar banyak tentang sistem pendidikan di negara maju dan bagaimana kebijakan bisa berdampak langsung pada kualitas pembelajaran.

Hidup di negeri orang tentu tidak mudah. Ia harus menyesuaikan diri dengan budaya baru, sistem akademik yang menuntut mandiri, dan biaya hidup yang tinggi. Namun, semangatnya untuk terus belajar membuat ia mampu bertahan dan akhirnya menamatkan studi dengan hasil memuaskan.

Begitu kembali ke tanah air, Raeni memilih untuk mengabdi. Ia bekerja sebagai dosen di almamaternya, mengajar di jurusan Pendidikan Ekonomi.

Di sela aktivitasnya, ia juga aktif menjadi pembicara seminar dan pelatihan beasiswa. Raeni banyak membagikan pengalamannya kepada mahasiswa yang ingin mengikuti jejak serupa.

1 dari 2 halaman

Lanjut ke Jenjang Doktoral dengan Beasiswa LPDP

Empat tahun setelah lulus S2, Raeni kembali mencetak prestasi baru. Ia berhasil mendapatkan beasiswa LPDP untuk melanjutkan pendidikan doktoral di kampus yang sama, University of Birmingham.

Seleksi beasiswa LPDP dikenal ketat, dan Raeni sempat gagal di percobaan pertama. Ia lalu memperbaiki proposal riset serta memperdalam kemampuan akademiknya hingga akhirnya menerima surat penerimaan tanpa syarat dari universitas tersebut.

Selama menjalani studi S3, Raeni fokus meneliti bidang akuntansi dan perubahan iklim. Penelitiannya mengkaji bagaimana praktik pelaporan keuangan perusahaan dapat berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan.

Tahun 2023 menjadi penanda baru dalam hidupnya. Ia resmi menyelesaikan studi doktoralnya dan berhak menyandang gelar Ph.D. di usia yang relatif muda. Foto wisuda dengan toga dan senyum bahagia yang dulu viral kini kembali beredar, namun kali ini dengan gelar “ Dr.” di depan namanya.

2 dari 2 halaman

Didukung Doa dan Pengorbanan Ayah

Di balik keberhasilan Raeni, ada sosok ayah yang selalu menjadi pilar utama. Sang ayah pernah keluar dari pekerjaan lamanya demi bisa membelikan laptop agar Raeni bisa mengikuti perkuliahan dengan lancar. Sisa pesangonnya digunakan untuk membeli becak yang kemudian menjadi sumber penghasilan keluarga.

Meski kini putrinya telah menjadi doktor, sang ayah tetap hidup sederhana di rumah kayu di Kendal. Raeni masih sering pulang dan menghabiskan waktu bersama keluarganya setiap kali kembali ke Indonesia.

Baginya, gelar doktor bukan hanya hasil dari kerja keras pribadi, tetapi juga bukti dari pengorbanan orang tua yang tak pernah berhenti memberi dukungan sejak awal perjalanan.

Beri Komentar