Lutfy Azizah | Foto: Instagram/@hipmitulungagung, @fy.azizah
Lutfy Azizah tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah sejauh ini. Perempuan asal Tulungagung itu dulu dikenal sebagai guru TK yang sabar dan tekun, dengan gaji hanya Rp150 ribu per bulan.
Kini, namanya banyak dibicarakan karena keberaniannya keluar dari zona nyaman dan membangun sesuatu dari nol. Ia berangkat dari kehidupan sederhana, tanpa latar belakang bisnis atau teknologi, tapi punya tekad kuat untuk mandiri dan bermanfaat bagi orang lain.
Lutfy memulai kariernya sebagai guru di TK Aisyiyah Bangau Putih Tulungagung sekitar tahun 2006. Setiap bulan ia menerima honor Rp150 ribu, jumlah yang bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Namun, ia tetap bertahan karena mengajar sudah menjadi bagian dari hidupnya. Ia juga sempat menjadi guru SD dan bekerja sebagai staf akademik di kampus STAI Muhammadiyah Tulungagung.
“Waktu tidur saya itu empat jam. Sisanya kerja. Tapi, tetap saja utang menumpuk,” katanya sambil tertawa kecil.
Meski lelah, ia tidak pernah menyerah. Lutfy tetap mencari cara untuk memperbaiki hidupnya. Saat itu, ia juga menjalani peran sebagai ibu tunggal. Tahun 2013 menjadi titik terberat ketika ia harus membesarkan anak seorang diri sambil menanggung beban ekonomi.
Lutfy beberapa kali mencoba usaha kecil. Ia pernah jualan makanan, pakaian, sampai jadi pengantar barang. Sayangnya, semuanya berakhir gagal. Tapi dari situ ia belajar bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan proses belajar.
Satu momen yang ia ingat betul adalah ketika salah satu dosennya hendak naik haji. Lutfy menitip doa agar usahanya bisa berhasil, tapi sang dosen justru menolak.
“ Sebaiknya kamu sedekah uang. Nanti saya berikan kepada yang berhak di Tanah Suci, tetapi yang berdoa tetap kamu dari Tanah Air,” kenang Lutfy.
Kalimat sederhana itu membuatnya berpikir ulang tentang usaha dan rezeki. Ia mulai percaya bahwa kerja keras harus berjalan seiring dengan niat baik dan doa. Dari situlah semangatnya tumbuh lagi.
Setelah keluar dari pekerjaannya, Lutfy sempat kehilangan arah. Ia sudah mencoba berbagai usaha kecil tapi belum ada yang berhasil. Hingga suatu hari, ia melihat tren ojek online mulai ramai di kota besar. Saat itu, di Tulungagung belum ada layanan seperti itu, dan ide sederhana pun muncul di benaknya.
“ Saya lihat, di sini belum ada Gojek. Jadi, saya pikir, kenapa enggak bikin sendiri aja?” katanya.
Ia tidak punya rencana besar. Semua dimulai dari langkah kecil, yaitu menawarkan jasa antar makanan dan barang lewat pesan BBM, lalu beralih ke WhatsApp. Ia mengerjakannya sendiri, tanpa tim, tanpa modal besar, bahkan tanpa pengalaman di dunia bisnis. Beberapa hari pertama tak ada pelanggan sama sekali.
“ Waktu awal buka banyak yang nanya, ini bisnisnya apa? Ternyata ada temen yang pertama kali order setelah 5 hari buka katanya pengen coba,” kenangnya sambil tersenyum.
Dari satu pesanan kecil itu, Lutfy mulai belajar banyak hal. Ia belajar menghitung ongkos, mengatur waktu, mengelola pelanggan, dan memperbaiki cara promosinya. Lama-kelamaan, usahanya mulai dikenal. Ia menamai layanannya Zendo, singkatan dari Zein Delivery Order, terinspirasi dari nama anaknya.
“ Awalnya Zendo itu saya maunya hanya delivery order. Tapi Alhamdulillah sampai di sini nggak cuma delivery, bisnisnya berkembang ke cleaning service,” ujarnya.
Seiring waktu, Lutfy mulai menata lagi arah usahanya. Ia ingin bisnisnya tidak hanya berfokus pada keuntungan, tapi juga berjalan sesuai nilai yang ia pegang. Karena itu, Zendo dijalankan dengan prinsip syariah.
Bagi Lutfy, prinsip syariah bukan sekadar label. Itu caranya menjaga agar usaha tetap bersih dan punya arah yang jelas. “ Investor utama saya itu Tuhan. Saya hanya disuruh jadi CEO,” ujarnya.
Nilai itu pula yang membuat Lutfy tetap rendah hati meski usahanya tumbuh pesat. Ia masih memegang tujuan awalnya, yaitu membantu orang lain dan memberi peluang kerja bagi banyak orang.
Resep Creme Brulee Tanpa Oven yang Lembut dan Creamy
Anak Masih Ngompol? Tenang, Ini Batas Usia Normal dan Cara Mengatasinya
Kisah Angkie Yudistia, Perempuan Tuli yang Diangkat Jadi Stafsus Presiden
Habit Otak yang Perlu Dilatih di Usia Muda Biar Investasi Masa Depan Nggak Gagal
Kebiasaan Orangtua yang Diam Diam Bikin Anak Kecanduan Screentime
Setelah Vakum dan Jadi Ibu, Mahalini Siap Kembali dengan Album “Koma”
Amanda Manopo Resmi Menikah dengan Kenny Austin, Momen Haru Kursi Kosong untuk Sang Ibu Jadi Sorotan
IU Raih Penghargaan Outstanding Korean Drama Actress di Seoul International Drama Awards ke-20
Selena Gomez Resmi Menikah dengan Benny Blanco di Santa Barbara