Lhakpa Sherpa, Sang Ratu Everest | Foto: Instagram/@mountain_queen_10
Lhakpa Sherpa lahir di sebuah desa terpencil di Nepal Timur, tepat di kaki pegunungan Himalaya. Sejak kecil, hidupnya tidak pernah mudah. Ia dibesarkan di keluarga besar, tanpa akses pendidikan, bahkan lahir di dalam gua.
“Saya lahir di gua. Bahkan saya tidak tahu tanggal lahir saya,” ujarnya dalam wawancara bersama BBC. Hidup sederhana di desa membuat Lhakpa kerap dianggap berbeda, terutama karena ia suka meniru hal-hal yang biasanya dilakukan anak laki-laki. Ibunya pernah bilang, ia tampak seperti anak lelaki karena berani melakukan apa saja.
Lingkungan keras itu justru membentuk mental baja. Hampir setiap hari ia harus berjalan jauh, bahkan menggendong adiknya ke sekolah, meski dirinya sendiri dilarang belajar. Dari rumahnya yang sederhana, ia bisa melihat Everest menjulang di kejauhan, seolah memberi panggilan.
Lhakpa memulai perjalanan sebagai porter, mengangkut barang berat menuju base camp. Demi bisa bekerja, ia memotong rambut dan berpura-pura jadi laki-laki.
Perlahan, ia belajar memasak untuk para pendaki, hingga akhirnya mendapat kesempatan pertama mendaki Everest pada tahun 2000. Saat itu, ia berhasil sampai puncak dan pulang dengan selamat. Sejak hari itu, hidupnya berubah total.
“Saya merasa seperti mencapai mimpi ketika sampai di puncak Everest untuk pertama kalinya. Saya berpikir, saya bukan lagi ibu rumah tangga biasa. Saya merasa seperti telah mengubah budaya Sherpa, status perempuan Sherpa dan perempuan Nepal,” katanya penuh haru.
Sejak pendakian perdana, Lhakpa terus mencatat sejarah. Pada 2003, ia resmi jadi perempuan pertama yang sanggup mendaki Everest tiga kali. Tahun 2022, ia memecahkan rekornya sendiri dengan pendakian kesepuluh. Total sepuluh kali menjejak puncak membuatnya dijuluki “ Ratu Everest”.
Agensi pendakiannya, Seven Summit Club, sempat mengumumkan dengan bangga, “ Lhakpa berhasil memecahkan rekornya sendiri dan menjadi wanita pertama yang telah mencapai puncak Everest sebanyak 10 kali.”
Namun yang membuat kisahnya semakin menyentuh adalah kenyataan bahwa semua pencapaian itu ia raih sembari menjalani hidup yang penuh cobaan.
Lhakpa pernah menikah dengan George Dijmarescu, seorang pendaki asal Rumania. Mereka sempat mendaki bersama beberapa kali, bahkan ketika Lhakpa hamil anak kedua.
Sayangnya, rumah tangga itu berakhir dengan kekerasan. Pada 2015 mereka resmi berpisah, dan sejak itu Lhakpa membesarkan anak-anaknya seorang diri di Amerika Serikat.
Hidup di negeri asing tidak membuatnya mudah. Ia bekerja sebagai kasir, perawat lansia, bahkan pencuci piring untuk bertahan hidup.
“ Saya tidak mampu membeli pakaian atau membayar jasa potong rambut. Saya harus fokus merawat anak-anak dan berharap saya punya cukup uang untuk kembali ke Everest,” ucapnya jujur.
Meski begitu, tekadnya tidak pernah surut. Ia selalu mencari cara agar bisa kembali mendaki, entah lewat sponsor kecil, kerja tambahan, atau bahkan penggalangan dana.
Bagi Lhakpa, mendaki gunung bukan sekadar hobi atau profesi. Ia menyebut Everest sebagai guru dan penyembuhnya. “ Saya tidak bersekolah resmi, dan gunung adalah sekolahku. Di gunung saya menempuh pendidikan dan di sana saya ingin menyelesaikan gelar. Pegunungan adalah dokter, juga penyembuh. Gunung membuat saya kuat secara mental dan fisik,” katanya.
Perjalanan panjangnya kemudian diabadikan lewat film dokumenter Mountain Queen: The Summits of Lhakpa Sherpa yang tayang di Netflix pada 2024. Film ini memenangkan Sports Emmy Awards 2025 untuk kategori dokumenter panjang terbaik.
Hingga kini, Lhakpa belum ingin berhenti. Ia masih bercita-cita menaklukkan K2 dan bahkan ingin mendaki bersama anak-anaknya suatu hari nanti.
“ Apa pun yang ingin Anda lakukan dalam hidup, meskipun itu tidak mudah, teruslah melakukannya. Anda dapat mencapai puncak Everest Anda sendiri,” ujarnya memberi semangat.
Akhirnya Balik! NewJeans Kumpul Lagi di ADOR Setelah Konflik dengan HYBE di 2024–2025
Gokil! Jang Wonyoung IVE Beli Vila Fantastis di Hannam dong, Dibayar Tunai
8 Rekomendasi Menu Makan untuk Diet Paleo yang Enak dan Gampang Dibuat
Marsinah, Aktivis Buruh Perempuan dari Nganjuk yang Kini Diakui Sebagai Pahlawan Nasional

Akhirnya Balik! NewJeans Kumpul Lagi di ADOR Setelah Konflik dengan HYBE di 2024–2025

Gokil! Jang Wonyoung IVE Beli Vila Fantastis di Hannam dong, Dibayar Tunai


Marsinah, Aktivis Buruh Perempuan dari Nganjuk yang Kini Diakui Sebagai Pahlawan Nasional

Sosok Rama Duwaji, Seniman Gen Z Beragama Islam yang Jadi Calon First Lady New York