Kanthil, Kisah Penjual Bunga Pasar Wage Yang Kedua Bola Matanya Dicongkel Oleh Perampok

Reporter : Arif Mashudi
Kamis, 13 Februari 2020 19:06
Kanthil, Kisah Penjual Bunga Pasar Wage Yang Kedua Bola Matanya Dicongkel Oleh Perampok
Kedatangannya ditandai dengan aroma wangi bunga Kanthil yang meneyengat, semua hal setelahnya adalah sebuah ketakutan.

Khazanah misteri di Indonesia sekan tidak ada habisnya. Mulai dari misteri hingga kisah urband legend yang seringkali dipercaya sebagai sebuah kebenaran. Kebanyakan, urband legend adalah sebuah cerita yang berkaitan dengan kisah horor atau misteri yang dituturkan dari mulut ke mulut.

Agaknya, setiap daerah pasti mempunyai cerita-cerita urband legend sendiri. Seperti Temanggung yang sudah sangat populer akan kisah Kanthil. Seorang wanita penjual bunga di pasar wage yang dibunuh oleh kelompok perampok yang mencongkel kedua bola matanya.

1 dari 6 halaman

Cerita ini disadur dari thread akun Twitter yang bernama @AgilRSapoetra. Hingga artikel ini terbit, cuitan yang memeperoleh 1.4K Retweets 4.4K Likes ini mengisahkan tragedi tentang kisah hantu seorang penjual bunga di Temanggung pada tahun 40-an.

2 dari 6 halaman

Kanthil adalah seorang janda muda yang cantik jelita. Kecantikannya tersebut membuat laki-laki rela mati untuk mendapatkan hatinya. Kanthil cerai mati dikarenakan suaminya meninggal, konon, suaminya meninggal terkena santet dari seseorang yang iri akan pernikahannya dengan Kanthil.

Sepeninggal suaminya, Kanthil hidup seorang sendiri karena dia tidak mempunyai anak. Untuk menyambung hidupnya ia berjualan bunga sajen di Pasar Wage. Sebuah pasar tradisional di Temanggung yang ramai ketika hari pasaran jawa, khusunya wage. Nama Kanthil juga disematkan oleh warga sekitar karena bunga ikonik yang sering dia jual sebagai sesajen, yaitu bunga Kanthil.

3 dari 6 halaman

Saat menjanda, banyak lelaki yang berniat meminang Kanthil. Mulai dari lelaki biasa hingga mereka yang sudah mapan. Tapi tak ada satupun yang diterima oleh Kanthil.

Hingga pada sekitar tahun 35-an, ada satu orang yang berhasil mempersunting Kanthil. Pria itu adalah Sasongko, seorang pria paruh baya yang merupakan seorang lurah bentukan Belanda. Ia menjadikan Kanthil sebagai istri kedua.

4 dari 6 halaman

Entah apa yang membuat Kanthil bersedia diperistri oleh Sasongko. Alhasil, selama 2-3 tahun Ia hanya dijadikan gundik. Selama itu juga dia tidak boleh berjualan bunga ke pasar, semua kebutuhannya dicukupi dan dibuatkan rumah sendiri. Sasongko akan menengoknya 2 kali dalam satu minggu.

Tidak betah berdiam diri, akhirnya Kanthil memutuskan untuk berjualan lagi. Namun kali ini Ia tidak berjualan di lapak, Ia menjadi seorang tengkulak yang mencukupi kebutuhan penjual bunga sajen di pasar wage tersebut.

5 dari 6 halaman

Seiring berjalannya waktu, Kanthil semakin sukses sebagai tengkulak. Namun, sekitar tahun 40-an marak fenomena 'kecu' atau kelompok perampok yang menyasar pejabat atau orang-orang penting bentukan Belanda. Hingga suatu sore ketika Kanthil pulang dari pasar menggunakan delman. Kanthil dirampok oleh kawanan 'kecu'.

Lalu, di pagi hari, ditemukanlah Kanthil dan kusir delman tersebut dalam keadaan tak bernyawa. mengerikannya lagi, kedua mata dari Kanthil dan kusir tersebut hilang. Warga sekitar percaya bahwa bola-bola mata itu dicongkel oleh kawanan 'kecu' anyaran yang hendak masuk ke sebuah genk 'kecu'.

6 dari 6 halaman

Setelah kejadian itu, selama 40 hari setelah tewasnya Kanthil dan kusir, hantu Kanthil berkeliling memutari pasar lengkap dengan kusir dan delman yang Ia tumpangi.

Konon, kemunculannya ditandai dengan wangi bunga Kanthil yang menyengat. kemudian, lewatlah Kanthil beserta delman dan kusirnya. Ia akan berhenti ketika ada yang melihatnya,lalu, ia akan menoleh dengan darah yang keluar dari mata yang telah tercongkel.

 

Beri Komentar