Heboh Hujan Es Surabaya, Warga Nganjuk dan Madiun Laporkan Hal Serupa

Reporter : Firstyo M.D.
Senin, 21 Februari 2022 20:54

Fenomena hujan es batu yang terjadi di Surabaya hari ini ternyata juga dialami oleh warga kota lain

Kota Surabaya dihebohkan dengan hujan es batu yang mengguyur wilayah setempat pada Senin, 21 Februari 2022. Dalam berbagai video yang bisa kita temukan di media sosial, terlihat bahwa es batu berbagai ukuran jatuh dari langit bak hujan pada umumnya.

Lewat unggahan di akun resminya, BMKG Surabaya menunjukkan citra radar cuaca setempat saat berlangsungnya kejadian hujan es batu siang tadi. Nampak posisi awan yang ditandai warna merah berada di langit Surabaya pada pukul 14.55 WIB.

1 dari 4 halaman

Tak hanya dirasakan warga Surabaya, hujan es batu juga dialami oleh masyarakat Madiun dan Nganjuk.

Sebelumnya, fenomena serupa juga terjadi di Magetan, Jawa Timur. Pada Minggu, 20 Februari 2022 sekitar pukul 14.45 WIB, hujan es batu sempat mengguyur wilayah tersebut.

View this post on Instagram
A post shared by BMKG Juanda (@infobmkgjuanda)

2 dari 4 halaman

Dalam prakiraan cuaca wilayah Jawa Timur, hujan memang telah diprediksi akan mengguyur Surabaya di rentang waktu pukul 13.00-16.00. Lebih lanjut, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem memang rawan terjadi di sejumlah wilayah.

Guswanto mengatakan bahwa sejak 17 Februari lalu hingga setidaknya 23 Februari mendatang, seluruh provinsi di Pulau Jawa diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas sedang-lebat selama sepekan.

3 dari 4 halaman

Penyebab cuaca ekstrem disebut berasal dari aktifnya dinamika atmosfer Maffen Julian Oscillation (MJO) yang telah berada pada fase 3 di sekitar Samudera Hindia.

"Menunjukkan kontribusi cukup signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia," terang Guswanto.

View this post on Instagram
A post shared by BMKG Juanda (@infobmkgjuanda)

4 dari 4 halaman

Fenomena alam tersebut makin diperkuat dengan adanya fenomena gelombang atmosfer, yakni gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial yang terbilang atif di berbagai wilayah. Pola tekanan rendah yang tercipta dapat memicu munculnya pumpunan dan belokan angin sehingga mempengaruhi labilitas udara dalam skala lokal.