Dr. Andri SpKJ, FACLP, Psikiater Indonesia Pertama yang Diakui Academy of Psychosomatic Medicine USA

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Kamis, 30 Juli 2020 05:34
Dr. Andri SpKJ, FACLP, Psikiater Indonesia Pertama yang Diakui Academy of Psychosomatic Medicine USA
"Pada dasarnya manusia itu seringkali sudah tau apa yang mesti dilakukannya, tapi dia tidak mau melakukannya."

Tidak ada salahnya menjadi diri sendiri. Tapi agar diri kita menjadi pribadi yang lebih baik, sangat dianjurkan untuk mengetahui kisah perjalanan hidup seseorang. Ya, setidaknya adalah suatu hal penting yang bisa kita ambil dari kisah tersebut.

Kisah inspiratif kali ini datang dari seorang psiakter asal Indonesia, psikiater satu-satunya dan yang pertama dari Indonesia bidang psikosomatik yang diakui di Academy of Psychosomatic Medicine di USA, dan yang ke-5 dari Asia dari 2013. Beliau bernama dr. Andri, Sp.Kj, FAPM.

Dr. Andri sudah menjadi seorang psikiater alias Dokter Spesialis Kedokteran jiwa selama 12 tahun. Kini, ia bekerja di Omni Hospital Alam Sutera, Serpong. Jika kalian anak Universitas Indonesia, ya, dr. Andri pun alumni dari universitas ternama tersebut, lulusan Dokter Umum dan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dari FKUI.

1 dari 8 halaman

Berawal dari Diri Sendiri

Mungkin banyak orang-orang bekerja karena keterpaksaan orang lain, terutama orangtua. Tapi, tidak dengan dr. Andri. Selama 12 tahun menjadi seorang psikiater, pekerjaan yang ia jalani murni karena keinginan dia sendiri. Bahkan, dokter lulusan FKUI ini menjawab dengan tegas ketika ditanyakan apakah yakin mau menjadi psikiater oleh sang Ayah. Itulah yang membuatnya begitu mencintai pekerjaannya sekarang.

" Jadi, Papah saya sendiri pernah mengatakan kepada saya waktu itu, 'Apa yakin, mau jadi psikiater?' karena dipikirnya adalah dokter itu (psikiater) yang ngobatin sakit jiwa, atau gila ya waktu itu orang pikirnya. Tapi saya pikir, memang saya yakin kok, dan saya berharap bahwa saya bisa memberikan pelayanan kesehatan jiwa bukan cuma buat orang mengalami gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia, atau orang awam bilang 'gila'. Tetapi juga dari yang lainnya gitu. Dan saya merasa itu yang, menurut saya, paling penting. Jadi tidak ada dorongan keluarga, maupun siapapun yang memengaruhi. Semuanya atas dasar keinginan saya sendiri. Itu yang menurut saya menjadikan saya sangat interest di bidang ini, ingin membuat bidang ini lebih bagus lagi ke depannya, dan ini luar biasa sih menurut saya, dorongan motivasi itu."

2 dari 8 halaman

Terinspirasi dari Seorang Guru

Kebanyakan memang, keinginan itu tidak datang secara tiba-tiba. Pasti ada sesuatu yang mempengaruhinya. Begitu juga keinginan dr. Andri menjadi seorang psikiater. Hal ini bermula ketika ada gurunya yang merupakan seorang psikater, sekaligus pakar hipnoterapi.

" Keinginan saya menjadi psikiater itu bahkan sejak saya tingkat satu Pendidikan Dokter Umum di FKUI. Karena ada salah satu seorang guru saya yang mengajarkan Ilmu Budaya dasar adalah seorang psikiater, bernama dr. Aji Hukom, seorang pakar hipnoterapi, psikiater, namun seorang pakar hipnoterapi Indonesia. Dan di situlah saya mulai tertarik menjadi seorang psikiater."

3 dari 8 halaman

Psikosomatik Erat Kaitannya dengan Bidang Spesialis Lain

Dr. Andri adalah seorang psikiater yang fokus pada bidang psikosomatik. Meski demikian, pasti ada alasannya kenapa ia memilih bidang ini bukan? Yang belum tahu, dr. Andri menjelaskan apa itu psikosomatik dengan sederhana.

" Jadi seringkali kita melihat bahwa banyak kasus-kasus gangguan kejiwaan itu tidak keluar semua gangguan kejiwaannya. Dia lebih dominan gejalanya itu gejala fisik, itu. Ada tuh yang begitu. Nah, itulah yang namanya psikosomatik. Jadi dirimu nih (sebenernya) stres, tapi kamu nggak merasa stres, tapi kamu punya lambung terus-terusan sakit, bingung, seperti itu, kayaknya, mesti harus kemana nih? Ke dokter ini bilang nggak papa, ke dokter ini bilang nggak papa, nah itu bisa jadi karena masalah psikiatri, atau masalah kejiwaan."

Paham kan? Nah, makanya karena psikosomatik ini sangat penting untuk mengatasi gejala fisik yang sebenarnya penyebabnya adalah faktor dari dalam tubuh. Bidang ini punya hubungan erat dengan bidang spesialis lainnya.

" Jadi bidang ini sangat punya hubungan erat dengan segala macam hal yang membuat kita lebih nyaman dengan bagaimana bekerjasama dengan berbagai bidang spesialis lainnya.'

4 dari 8 halaman

Diakui di Academy of Psychosomatic Medicine USA

Tak banyak dokter jiwa yang berhasil diakui oleh Academy of Psychosomatic, namun dr. Andri berhasil untuk menggapainya. Banyak perjalanan yang harus dr. Andri tempuh untuk mencapai di titik ini. Ketika dimintai menceritakan perjalannya secara singkat, dr. Andri pun mengaku sesingkat-singkatnya ia cerita, susah juga untuk membuatnya menjadi singkat.

" Ceritanya memang panjang sih, mau disederhanain juga susah nih."

Banyak bidang-bidang yang harus dipenuhi agar bisa diakui sebagai fellow di Academy of Psychosomatic Medicine USA. Dr. Andir pun berhasil, dan pada saat dia adalah orang indonesia pertama yang berhasil dinobatkan sebagai fellow di Academy of Psychosomatic Medicine Usa, kebanyakan orang-orang Amerika.

" Kemudian kan syarat menjadi fellow di Academy of Psychosomatic Medicine itu ada beberapa bidang yang perlu dipenuhi, dengan kualifasi bagus, dan bagus sekali. Yaitu di bidang penelitian, pengajaran, dan edukasi ke masyarakat maupun ke mahasiswa, kemudian juga keadaan yang berkaitan dengan keilmuan sendiri. Misalnya kita ada beberapa tes gitu, secara kontinu, selama 5 tahun berturut-turut. Nah, baru makanya setelah memenuhi syarat, itu tahun 2013, di Tucson Arizona, saya dinobatkan begitulah istilahnya ya jadi fellow Academy of Psychosomatic Medicine bersama dengan, kebanyakan orang Amerika sih, dan saat itu saya menjadi satu-satunya orang Indonesia yang sampai saat ini yang menjadi fellow Academy of Psychosomatic Medicine."

Dr. Andri pun menjelaskan secara jelas dan singkat apa maksud dari fellow itu sendiri.

" Sebenernya secara singkatnya, fellow itu artinya kita, keilmuan kita, di dalam bidang ilmu psikiater psikosomatik itu diakui di Amerika Serikat gitu. Itu sih secara singkatnya."

Tak hanya cerdas, dr. Andri juga harus mempunyai jiwa sosial yang kuat, terutama kedekatannya dengan orang-orang penting di sana. Sebab, hal itu sangatlah berpengaruh sehingga ia diakui di Academy of Psychosomatic Medicine.

" Cuma ya kita perlu punya kedekatan erat dengan mereka itu dulu, baru kita dianggap 'mampu nggak nih', ditanya-tanya dan segala macemnya kerjaan kita di Indonesia, nah dianggep sama nggak sih, setara nggak sih dengan psikiater di Amerika. Nah, itu baru mereka akan memberikan rekomendasi itu. Ya kalau tidak, ya tidak dikasih."

5 dari 8 halaman

Asal Ada Kemauan Kuat, Siapapun Bisa Menjadi Dokter

Banyak perbincangan masyarakat mengenai profesi ini. Katanya, hanya orang-orang kaya saja yang bisa menjadi dokter. Tetapi, apakah benar demikian?

Dr. Andri menjawab tidak juga. Memang pendidikan dokter itu membutuhkan biaya tak sedikit. Tapi selagi mempunyai kemauan, dr. Andri pun yakin, pasti ada jalan.

" Kalo tanggapan saya sih, ya nggak juga lah," jawab dr. Andri. " Selalu pasti ada jalan, kok."

 

6 dari 8 halaman

Sebagai Dosen dan Content Creator

Dokter psikiater yang fokus di bidang psikosomatik ini merupakan dokter yang bekerja seharian penuh alias full-time job. Meski demikian, ia juga seorang dosen dan juga content creator lho!

" Saya nggak jadi apa-apa sih. Jadi dokter aja. Full time job. Jadi dosen juga, sebenernya. Jadi dosen di fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan UKRIDA," katanya.

Ia juga seorang content creator di Youtube. Ia juga berterima kasih kepada pasiennya yang mendorongnya untuk juga turun ke dunia tersebut.

" Itu juga karena pasien yang minta. Karena supaya lebih banyak dipromosikan. Saya sih nggak terlalu niat buat cari duit sih di youtube itu," katanya. " Sekarang saya punya, di Youtube itu 81,2 K subcribers, menuju 100.000 subcribers.

7 dari 8 halaman

Pegangan Hidup

Setiap orang pasti mempunyai prinsip yang bisa membuatnya terus bergerak maju. Begitu pula dengan dr. Andri, ia pun mempunyai pegangan hidupnya hingga bisa menjadi sekarang ini. Menurutnya, tak ada yang bisa mengubah nasib kita kecuali diri kita sendiri. Intinya, ada kemauan kuat yang disertai dengan tindakan.

" Pada dasarnya manusia itu seringkali sudah tau apa yang mesti dilakukannya, tapi dia tidak mau melakukannya, karena seringkali terlalu sulit buat dia. Ataupun dia tidak ada motivasi untuk melakukan hal tersebut. Jadi, itu yang paling seringkali saya tekankan. Kita sebenernya udah bisa, tau apa yang mesti dilakukan, tapi kadang kita nggak mau melakukan sesuatu untuk berbuat, ataupun merubah nasib kita. Sedangkan tidak ada yang bisa mengubah nasib suatu bangsa, daripada bangsa itu sendiri. Itukan sudah jelas ada di dalam banyak kitab."

8 dari 8 halaman

Wah, menginspirasi sekali ya dr. Andri. Mulai dari keinginan untuk menjadi seorang psikiater yang lahir dari diri sendiri, sampai kata-kata pegangan hidupnya yang membuat mata dan hati kita terbuka lebar. Semoga mendengar kisah beliau ini, kita menjadi pribadi yang lebih baik, ya!

Beri Komentar