Bisakah Orang Buta Melihat Mimpi Mereka?

Reporter : Bagus Prakoso
Jumat, 10 Januari 2020 00:01
Bisakah Orang Buta Melihat Mimpi  Mereka?
Bisakah orang buta melihat dalam mimpi mereka? Pertanyaan ini mungkin masih menjadi sebuah misteri. Bagaimana mereka tidur dan mengalami mimpi dalam lelap mereka.

Biologi manusia terus dipelajari. Tetapi kemampuan organ terus mengejutkan para ahli. Manusia bahkan dapat melihat hal yang tidak terlihat atau diperdaya oleh mata mereka sendiri untuk melewatkan sesuatu yang terlihat tepat di depan mereka. 

Bisakah orang buta melihat dalam mimpi mereka? Pertanyaan ini mungkin masih menjadi sebuah misteri. Bagaimana mereka tidur dan mengalami mimpi dalam lelap mereka.

Ternyata mereka memang bisa bermimpi. Tetapi, mimpi hanya bisa dirasakan oleh orang buta yang dulu memiliki penglihatan yang normal. Dalam artian adalah mereka yang buta karena kecelakaan, penyakit atau hal-hal yang membuat mereka kehilangan kemampuan melihatnya.

Menariknya, orang-orang yang dilahirkan buta juga mengalami mimpi buruk. Tetapi mengalaminya sebagai emosi, suara, dan sensasi, daripada visual apa pun.

Ilustrasi Buta

Dilansir dari listverse.com (5/1/2020) Sebuah penelitian baru-baru ini mengikat sukarelawan dalam tiga kelompok untuk belajar lebih banyak tentang mimpi. Yang pertama terlahir buta, yang kedua menjadi buta yang sebelumnya normal dan kelompok terakhir memiliki penglihatan normal. Kecemasan dapat memicu mimpi buruk, tetapi tidak satu pun dari peserta memiliki kegugupan lebih dari yang lain. Meskipun demikian, ada perbedaan besar.

Hampir Buta Karena Malas Masak

Mayoritas mimpi buruk muncul ketika tuna netra tidur. Kelompok yang buta sejak lahir memiliki paling banyak (sekitar 25 persen dari mimpi mereka). Sementara, mereka yang menjadi buta mengalami penurunan yang aneh. Semakin lama mereka buta, semakin sedikit visual yang muncul dalam mimpi buruk mereka. Namun, tingkat di mana mereka memiliki mimpi yang tidak menyenangkan tetap lebih sering daripada sukarelawan yang bisa melihat.

Penelitian ini mendukung teori bahwa mimpi buruk terkait dengan pengalaman terjaga. Bagaimanapun, ketika seseorang dalam kegelapan total, mereka hidup dengan kesadaran yang lebih tinggi akan ancaman dan perasaan yan cemas. Hal ini yang menyebabkan orang yang buta karena hal tertentu lebih sering mengalami mimpi buruk. Namun seiring berjalannya waktu, mimpi buruk itu akan kian menghilang. Dan yang perlu digaris bawahi, seorang tuna netra yang sudah buta sejak lahir hanya akan mengalami mimpi buruk berupa emosi, suara, dan sensasi tanpa melihat visual apapun.

Beri Komentar