© Twitter.com/4YSLZ
Ulang tahun harusnya jadi momen yang menyenangkan untuk dirayakan. Nyanyian lagu, tiup lilin, dan kado dari teman-teman. Namun apa jadinya kalau kado yang datang di hari ulang tahunmu adalah hal yang nggak kamu inginkan?
Seorang anak berusia 11 tahun asal Malaysia tertimpa kemalangan itu. Sebuah kertas dengan tulisan 'bodoh' dan 'jelek' ditujukan oleh teman kelas pada dirinya sebagai kado. Diketahui korban bersekolah di sebuah sekolah di Singapura. Disinyalir, bullyan tersebut ada hubungannya dengan rasisme.
Kisah yang membuat miris ini terungkap setelah kakak perempuan korban menceritakannya dalam sebuah utas di Twitter pada tanggal 6 Maret.
"Hatiku hancur hari ini. Kemarin adikku berulang tahun dan salah satu temannya memberikan ini sebagai hadiah ulang tahunnya," tulisnya. Dalam cuitan tersebut sang kakak melampirkan foto dari catatan kecil yang diberikan pada adiknya.
Dalam catatan tersebut, si pembully memanggil korban dengan "bodoh dan sampah" serta mengatakan bahwa "wajahmu sangat jelek".
Sialnya, itu bukanlah kali pertama korban mengalami bullyan. Salah satunya adalah mendapatkan panggilan sebagai 'tempat sampah'. Bahkan korban sampai mengorbankan diri untuk makan di toilet karena menurutnya tempat itulah yang paling aman dan nyaman untuk menangis sambil makan.
Curhatan korban bully © twitter.com/4YSLZ
Kakak korban sebelumnya sudah berusaha dengan mengirim email ke sekolah yang bersangkutan. Bahkan dia juga sudah mengirim email pada kementerian pendidikan Singapura. Namun belum ada respon yang cukup menenangkan.
Netizen ramai-ramai mereaksi utas tersebut dengan memention akun resmi kementerian pendidikan Singapura.
Sampai akhirnya, laporan ramai-ramai itu direspon oleh Ong Ye Kung, menteri pendidikan Singapuran lewat status di laman Facebook resminya.
Dalam status tersebut, Ong berjanji menindak lanjuti peristiwa itu dengan tindakan disiplin.
Duh, sudah rasis, pembully lagi. Semoga kasus tersebut segera tuntas dan hal seperti ini nggak sampai terjadi lagi di belahan dunia manapun ya.
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL