Beri Kado Berupa Bullyan pada Teman Sekelas, Ulah Siswa SD Ini Bikin Miris

Reporter : Firstyo M.D.
Jumat, 13 Maret 2020 17:30
Beri Kado Berupa Bullyan pada Teman Sekelas, Ulah Siswa SD Ini Bikin Miris
Kok tega ya?

Ulang tahun harusnya jadi momen yang menyenangkan untuk dirayakan. Nyanyian lagu, tiup lilin, dan kado dari teman-teman. Namun apa jadinya kalau kado yang datang di hari ulang tahunmu adalah hal yang nggak kamu inginkan?

Seorang anak berusia 11 tahun asal Malaysia tertimpa kemalangan itu. Sebuah kertas dengan tulisan 'bodoh' dan 'jelek' ditujukan oleh teman kelas pada dirinya sebagai kado. Diketahui korban bersekolah di sebuah sekolah di Singapura. Disinyalir, bullyan tersebut ada hubungannya dengan rasisme.

Kisah yang membuat miris ini terungkap setelah kakak perempuan korban menceritakannya dalam sebuah utas di Twitter pada tanggal 6 Maret.

"Hatiku hancur hari ini. Kemarin adikku berulang tahun dan salah satu temannya memberikan ini sebagai hadiah ulang tahunnya," tulisnya. Dalam cuitan tersebut sang kakak melampirkan foto dari catatan kecil yang diberikan pada adiknya.

Dalam catatan tersebut, si pembully memanggil korban dengan "bodoh dan sampah" serta mengatakan bahwa "wajahmu sangat jelek".

1 dari 2 halaman

Sialnya, itu bukanlah kali pertama korban mengalami bullyan. Salah satunya adalah mendapatkan panggilan sebagai 'tempat sampah'. Bahkan korban sampai mengorbankan diri untuk makan di toilet karena menurutnya tempat itulah yang paling aman dan nyaman untuk menangis sambil makan.

Curhatan korban bully © Diadona

Kakak korban sebelumnya sudah berusaha dengan mengirim email ke sekolah yang bersangkutan. Bahkan dia juga sudah mengirim email pada kementerian pendidikan Singapura. Namun belum ada respon yang cukup menenangkan.

Netizen ramai-ramai mereaksi utas tersebut dengan memention akun resmi kementerian pendidikan Singapura.

2 dari 2 halaman

Sampai akhirnya, laporan ramai-ramai itu direspon oleh Ong Ye Kung, menteri pendidikan Singapuran lewat status di laman Facebook resminya.

Dalam status tersebut, Ong berjanji menindak lanjuti peristiwa itu dengan tindakan disiplin.

Duh, sudah rasis, pembully lagi. Semoga kasus tersebut segera tuntas dan hal seperti ini nggak sampai terjadi lagi di belahan dunia manapun ya.

Beri Komentar