Anak Jadi Penjaga Cilik Lewat Cerita: Pesta Klub Dongeng 2025 Ajak Keluarga Ciptakan Ruang Aman

Reporter : Abidah Ardelia
Selasa, 7 Oktober 2025 11:37
Anak Jadi Penjaga Cilik Lewat Cerita: Pesta Klub Dongeng 2025 Ajak Keluarga Ciptakan Ruang Aman
Acara Pesta Klub Dongeng 2025 sukses menghadirkan keceriaan sekaligus pesan kuat tentang pentingnya melindungi anak lewat cerita.

Jakarta, 5 Oktober 2025 — Museum Indonesia, TMII, dipenuhi tawa dan keceriaan anak-anak yang datang bersama orang tuanya untuk mengikuti Pesta Klub Dongeng (PKD) 2025, festival tahunan yang selalu ditunggu. Tahun ini, acara yang diadakan oleh komunitas Klub Dongeng itu kembali hadir dengan semangat baru lewat tema “Cerita Penjaga Cilik”, yang mengajak masyarakat untuk membangun ruang aman bagi anak agar bisa tumbuh dan berkembang dengan bahagia.

Tema ini muncul dari keprihatinan para relawan Klub Dongeng terhadap meningkatnya kasus kekerasan pada anak—baik berupa perundungan, kekerasan seksual, maupun anak yang tanpa sadar menjadi pelaku kekerasan. Klub Dongeng percaya, cerita bisa menjadi medium yang lembut tapi kuat untuk menanamkan nilai perlindungan diri dan rasa aman pada anak-anak.

Dari Cerita, Anak Belajar Melindungi Diri

Perayaan PKD 2025 tidak dimulai begitu saja. Sejak pertengahan tahun, Klub Dongeng sudah lebih dulu mengadakan rangkaian kegiatan bertajuk Road to PKD. Salah satunya adalah Panggung Kecil Dongeng di Kandank Jurank pada 27 Juni 2025, bertepatan dengan Hari Anak Nasional. Melalui dongeng, anak-anak belajar mengenali situasi berisiko dan pentingnya berkata “tidak” pada hal-hal yang membuat mereka tidak nyaman.

Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi anak-anak untuk mengenal konsep body safety dan body consent dengan cara yang menyenangkan dan tidak menggurui. Ketika anak bisa memahami batas dirinya, mereka belajar menjaga diri dengan cara yang sehat.

Tak berhenti di situ, berbagai kegiatan pra-event lainnya turut diadakan di Museum Indonesia TMII, TBM Rubadubi, hingga kelas Pencerita Cilik di Transport Hub Sudirman bersama Kak Nia Ramlan—pendongeng sekaligus aktivis literasi. Anak-anak tak hanya mendengarkan cerita, tapi juga belajar teknik mendongeng: dari intonasi suara, ekspresi wajah, hingga keberanian tampil di depan umum.

Selain kegiatan luring, Klub Dongeng juga menyapa audiens secara daring lewat Sharing Santai di Instagram Live bertajuk “Apa yang Terjadi, Kalau Anak Nggak Punya Bekal Jaga Diri?” yang mengupas peran penting orang tua dalam mengajarkan anak cara melindungi diri melalui cerita.

1 dari 2 halaman

Puncak Cerita di Museum Indonesia

Puncak perayaan Pesta Klub Dongeng 2025 berlangsung pada 5 Oktober di Museum Indonesia, TMII, dan disiarkan langsung melalui Instagram serta YouTube Klub Dongeng. Sejak pagi, dua panggung besar telah disiapkan: Bale Panjang dan Bale Bundar.

Di Bale Panjang, para orang tua mengikuti Talk Show Parenting & Mendongeng bersama Kak Putri Khalidah, Co-founder Klub Dongeng, dan Kak Halimah, praktisi gentle parenting. Keduanya berbagi pandangan tentang cara membangun karakter anak agar tumbuh menjadi Penjaga Cilik, yakni anak yang peka, berani, dan peduli pada sesama.

Sementara itu, di Bale Bundar, dunia anak berwarna lebih hidup lewat aktivitas seru seperti Museum Trail for Kids, Panggung Kecil Dongeng, dan Workshop Kriya Anak di Museum Shop. Ada pula area bermain interaktif bersama Milkumil Play and Learn dengan pendekatan imajinatif Waldorf yang menstimulasi kreativitas anak.

Sesi siang menjadi momen paling meriah dengan hadirnya Panggung Utama Cerita Penjaga Cilik. Di sana tampil sederet pendongeng ternama seperti Kak Essenza Bachreisy, Kak Azam, hingga pendongeng dari komunitas seperti Ayo Dongeng Indonesia, Kurcaci Dongeng, dan Negeri Kami. Terdapat juga penampilan musik dari Cerita ZacKanya yang menyemarakkan suasana.

2 dari 2 halaman

Bergerak Bersama, Cerita untuk Anak Indonesia

Klub Dongeng mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang mendukung PKD 2025, termasuk Maskit, Hujan Buku, Basic Home, Kedai Asiiik, Noura Books, Milkumil Play Learn, BSM Multimedia, Acolyte Studio Jakarta, 3angle Photography, Gema Insani/Insani Kids, Maison Elmesa, Duakelinci, Diagnoslab, dan Dompet Dhuafa. Dukungan media seperti Dream.co.id, LPLL Multatuli FM, MetroTV, RTV, Good News From Indonesia, HaiBunda, serta Orami dan Ibusibuk membuat pesan perlindungan anak lewat cerita semakin luas terdengar.

Tak kalah penting, dukungan komunitas seperti Ayo Dongeng Indonesia, Read Aloud Tangerang, Kurcaci Dongeng, Read Aloud Depok, Jakarta Read Aloud, Paberland, hingga Forum Buku Berjalan menjadi bukti bahwa gerakan literasi anak bisa tumbuh lebih kuat bila dilakukan bersama.

Dengan semangat “ Dari Cerita, Sebar Bahagia”, Klub Dongeng berkomitmen terus menciptakan ruang aman tempat anak-anak bisa berimajinasi, berekspresi, dan belajar tentang nilai-nilai kehidupan.

Pesta Klub Dongeng 2025 bukan sekadar festival cerita, melainkan gerakan nyata untuk menumbuhkan generasi yang berani, berdaya, dan tahu cara menjaga diri. Setiap anak berhak tumbuh dalam lingkungan yang aman dan penuh cinta.

Beri Komentar