(c) Shutterstock
Jadi pahlawan buat negeri sendiri nggak harus diawali dengan angkat senjata melawan musuh, tapi bisa lewat cara yang sederhana. Salah satunya dengan taat bayar pajak dan nggak lupa untuk lapor SPT tahunan. Tapi, beragam istilah yang jarang kamu dengar bikin dahi otomatis berkerut, apalagi saat memasukkan kode jenis setoran pajak PPh Pasal 21.
Pasalnya, setiap jenis kode punya fungsi masing-masing dan nggak boleh sampai salah input. Kalau sampai salah, terpaksa harus melakukan proses pemindahbukuan. Singkatnya, kamu perlu merevisi informasi yang salah tapi tetap dengan persetujuan dan pertimbangan dari pemungut pajak yang berwenang.
Lebih repot, kan! Masalah yang bisa terjadi saat lapor SPT online tahunan ini sebenarnya bisa dihindari, asal tahu bedanya kode akun pajak dan kode jenis setoran pajak, seperti berikut ini.
Kode Jenis Setoran Pajak PPh Pasal 21 Sering Bikin Bingung? Pahami Dulu Sebelum Lapor SPT Tahunan © Shutterstock
Saat membuka aplikasi pembayaran pajak online alias e-billing, kamu akan menemukan ada dua jenis kode, yaitu Kode Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran Pajak. Keduanya ini bakal digunakan sebagai nomor identitas pembayaran atau penyetoran pajak untuk mengisi kas negara.
Kode Akun Pajak harus diisi sebelum Kode Setoran Pajak. Misalnya KAP atau Kode Akun Pajak PPh Pasal 21 adalah 411121 sedangkan Kode Jenis Setoran Pajak PPh Pasal 21 ada beberapa seperti 100, 300, maupun 310.
Kode Jenis Setoran Pajak PPh Pasal 21 Sering Bikin Bingung? Pahami Dulu Sebelum Lapor SPT Tahunan © Shutterstock
Kode Jenis Setoran Pajak PPh Pasal 21 ada beberapa jenis, salah satunya 100 untuk jenis setoran Masa PPh Pasal 21. Kode ini digunakan untuk pembayaran pajak yang masih harus disetorkan dan tercantum dalam SPT Masa PPh Pasal 21, termasuk SPT pembetulan sebelum dilakukan pemeriksaan. Gampangnya nih, kode 411121 – 100 itu digunakan untuk pembayaran PPh Pasal 21 bulanan.
Bedanya dengan Kode Jenis Setoran 200 ditujukan untuk pembayaran pajak yang masih harus disetor seperti yang tercantum dalam SPT Tahunan PPh Pasal 21. Singkatnya, kode 411121 – 200 digunakan untuk pembayaran PPh Pasal 21 tahunan.
Kode Jenis Setoran Pajak PPh Pasal 21 Sering Bikin Bingung? Pahami Dulu Sebelum Lapor SPT Tahunan © Shutterstock
Memang butuh ketelitian untuk mengisi laporan SPT tahunan, salah satunya dengan memperhatikan isian Kode Jenis Setoran Pajak PPh Pasal 21. Jika menemukan kode 411121 – 300 artinya ditujukan untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar dan tercantum dalam Surat Tagihan Pajak (STP) Pasal 221.
Kode Jenis Setoran Pajak PPh Pasal 21 Sering Bikin Bingung? Pahami Dulu Sebelum Lapor SPT Tahunan © Shutterstock
Buat yang setoran pajaknya kurang atau justru menunggak, maka akan meneruma SKPKB atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar. Nantinya, kamu dapat menggunakan Kode Jenis Setoran Pajak PPh Pasal 21 310 untuk pembayaran jumlah yang sudah dicantumkan. Sedangkan kode 311 ditujukan untuk SKPKB PPh Final Pasal 21, yang bukan hanya untuk pembayaran jumlah yang tercantum dalam SKPKB PPh Pasal 21, tapi juga sekaligus atas jaminan hari tua, uang tebusan pensiun dan uang pesangon.
Kode Jenis Setoran Pajak PPh Pasal 21 Sering Bikin Bingung? Pahami Dulu Sebelum Lapor SPT Tahunan © Shutterstock
Berbeda lagi dengan kode 411121- 320 yang menandai jenis setoran untuk Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) PPh Pasal 21 atau 320 yang menjadi kode bagi SKPKBT PPh Final Pasal 21 untuk pembayaran sekaligus atas jaminan hari tua, uang tebusan pensiun maupun uang pesangon.
SKPKBT ini sendiri menentukan adanya tambahan atas jumlah pajak yang sudah ditetapkan. Biasanya surat ini muncul akibat data baru yang belum terungkap saat melakukan pemeriksaan pada tahun pajak sebelumnya. Nantinya, keberadaan surat ini akan menambah jumlah pajak terutang yang kudu dibayar wajib pajak, baik pribadi maupun badan.
Kode Jenis Setoran Pajak PPh Pasal 21 Sering Bikin Bingung? Pahami Dulu Sebelum Lapor SPT Tahunan © Shutterstock
Kesalahan menghitung setoran pajak bisa direvisi dengan mengajukan Surat Keputusan Pembetulan. Jika terjadi kekurangan dalam membayar Pajak Penghasilan, maka wajib menggunakan Kode Jenis Setoran Pajak PPh Pasal 21 390. Kode ini digunakan untuk pembayaran jumlah yang harus dibayar yang tercantum dalam Surat Keputusan Pembetulan maupun Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding atau Putusan Peninjauan Kembali.
Kode Jenis Setoran Pajak PPh Pasal 21 Sering Bikin Bingung? Pahami Dulu Sebelum Lapor SPT Tahunan © Shutterstock
Pajak Penghasilan mengatur potongan atas gaji, upah, honorarium, tunjangan maupun pembayaran lain dalam bentuk apa pun yang masih berhubungan dengan pekerjaan, jabatan, jasa maupun kegiatan yang dilakukan orang pribadi sebagai subjek pajak dalam negeri. Untuk pembayaran PPh Final Pasal 21 sekaligus atas Jaminan Hari Tua, Uang Tebusan Pensiun dan Uang Pesangon, menggunakan 401 sebagai Kode Jenis Setoran Pajak PPH Pasal 21. Sedangkan PPh Final pasal 21 atas honorarium atau imbalan lain yang didapat oleh Pejabat Negara, PNS, anggota TNI/POLRI dan pensiunnya diwajibkan menggunakan kode 402.
Kode Jenis Setoran Pajak PPh Pasal 21 Sering Bikin Bingung? Pahami Dulu Sebelum Lapor SPT Tahunan © Shutterstock
Pelaporan SPT yang dilakukan oleh wajib pajak harus memenuhi 3 prinsip utama, yaitu benar, lengkap dan jelas. Sayangnya, bisa saja terjadi kesalahan baik dalam penghitungan atau memasukkan data yang diperlukan. Untungnya, kamu masih diberi kesempatan untuk memperbaiki SPT yang dilaporkan, selama nggak dalam proses pemeriksaan pajak.
Tapi kalau pemeriksaan sedang berlangsung, kamu bisa melakukan perbaikan SPT lewat jalur pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT. Nah, nantinya Kode Jenis Setoran Pajak PPh Pasal 21 yang diperlukan adalah 500.
Kode ini dipakai untuk kekurangan pembayaran pajak yang masih harus disetor dan tercantum dalam SPT PPh Pasal 21, atas pengungkapan ketidakbenaran seperti yang tertuang dalam Pasal 8 ayat (3) atau Pasal 8 ayat (5) Undang-Undang KUP. Sedangkan kode 501 ditujukan bagi PPh Pasal 21 atas untuk kekurangan pembayaran pajak yang tercantum dalam SPT PPh Pasal 21 atas penghentian penyidikan tindak pidana, seperti yang dimaksud dalam Pasal 44B ayat (2) Undang-Undang KUP.
Ada juga kode 510 untuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda atau kenaikan atas pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT PPh Pasal 21. Terakhir, kode 511 diberikan untuk pembayaran sanksi administrasi berupa denda atas penghentian penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan, seperti yang dimaksud dalam Pasal 44B ayat (2) Undang-Undang KUP.
Nah, sudah tahu bedanya Kode Jenis Setoran Pajak PPH Pasal 21? Jangan sampai salah memasukkan kode ini saat melakukan pelaporan SPT secara online karena bakal diminta melakukan perbaikan yang prosesnya tentu lebih rumit dan menghabiskan waktu. Yuk, bayar pajak dan laporkan dengan tepat dan sejelas-jelasnya! (eth)
Pengen Body Goals Kayak Zhao Lusi? Ini Rahasia Diet 'Ratu Drama' yang Sukses Turun 16 Kg!
Pengen Body Goals Kayak Zhao Lusi? Ini Rahasia Diet 'Ratu Drama' yang Sukses Turun 16 Kg!
Pigmenta Nusantara, UIFW Hadirkan Dialog Tradisi dan Keberlanjutan Lewat Trunk Show Eksklusif
Bukan Sekadar Main-Main, Ini Panduan Santai Mengenal Fase Motorik Anak dan Cara Melatihnya

Pigmenta Nusantara, UIFW Hadirkan Dialog Tradisi dan Keberlanjutan Lewat Trunk Show Eksklusif

Sah! Brisia Jodie dan Jonathan Alden Mengikat Janji di Katedral

Resmi Jadi Ibu, Vior Melahirkan Putri Pertama dengan Nama Cantik, Wajah Baby V Bikin Penasaran

Akhirnya Sah! Dara Arafah dan Rehan Mubarak Resmi Menikah di Tanah Suci

Amanda Manopo Umumkan Hamil Anak Pertama, Sara Wijayanto Siap Jadi 'Buyang'