Peringati Hari Batik Nasional, Berikut Sejarah Tentang 5 Motif Batik Populer di Indonesia

Reporter : Olivia Lidya Elsanty
Jumat, 2 Oktober 2020 10:21
Peringati Hari Batik Nasional, Berikut Sejarah Tentang 5 Motif Batik Populer di Indonesia
Ini loh 5 batik paling populer di Indonesia..

Pada tahun 2009, Batik telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO. Untuk itulah, setiap tanggal 2 Oktober dijadikan sebagai Hari Batik Nasional.

Bicara soal Batik, Indonesia memiliki beragam jenis batik yang tentu saja menunjukkan motif berbeda. Perbedaan motif ini terbentuk karena adanya perbedaan letak geografis, serta perbedaan kebudayaan setempat. Bahkan nih, masing-masing Batik punya sejarahnya masing-masing loh.

Melansir dari Liputan6.com, dari sekian banyak jenis Batik, ada 5 motif yang sudah populer banget nih. Penasaran Batik motif apa aja dan gimana sejarahnya? Yuk, simak selengkapnya.

1 dari 6 halaman

1. Motif Parang

Ilustrasi Batik Motif Parang © Diadona

Motif batik Parang sudah dikenal sejak zaman keraton Mataram Kartasura atau Solo, sehingga motif batik ini dikenal sebagai motif batik yang paling tua. Pada saat itu, penggunanya pun hanya terbatas di kalangan raja, penguasa, dan ksatria.

Jika ditelaah secara etimologis, kata 'parang' berasal dari kata 'pereng' yang berarti lereng. Digambarkan bagaikan sebuah garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal, motif batik parang biasanya akan membentuk susunan seperti huruf yang saling terhubung dan berkesinambungan.

2 dari 6 halaman

2. Motif Kawung

Ilustrasi Batik Motif Kawung © Diadona

Motif batik Kawung diciptakan oleh Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma di Mataram, Yogyakarta. Batik kawung menunjukkan motif bulat lonjong putih jernih yang ternyata terinspirasi dari buah pohon aren.

Ada pula sumber yang menyebutkan bahwa motifnya yang berbentuk geometris segi empat ini ada kaitannya dengan seorang pemuda berwibawa dari suatu desa. Sikapnya yang bijak dan santun membuatnya begitu disegani oleh masyarakat bahkan sampai kalangan di Kerajaan Mataram.

3 dari 6 halaman

3. Motif Sidomukti

Ilustrasi Batik Motif Sidomukti © Diadona

Masih dari Jawa Tengah, motif batik Sidomukti ternyata berasal dari Solo. Secara etimologi, kata Sidomukti berasal dari dua kata yaitu sido dan mukti.

Kata 'sido' berati 'menjadi atau terus menerus', sedangkan 'mukti' berarti 'mulia dan sejahtera'. Jika digabungkan, maka memiliki arti 'menjadi mulia dan sejahtera. Hal ini pula yang membuat batik Sidomukti biasanya dikenakan oleh pasangan pengantin.

4 dari 6 halaman

4. Motif Megamendung

Ilustrasi Batik Motif Megamendung © Diadona

Motif batik Megamendung juga jadi salah satu motif batik yang paling populer di Indonesia. Motif Megamendung berasal dari Cirebon, Jawa Barat, dan memiliki ciri khas berupa awan yang biasanya muncul saat cuaca sedang mendung.

Sejarah menuliskan bahwa motif ini terbentuk saat seseorang melihat bentuk awan pada genangan air usai hujan dan cuaca sedang mendung. Selain itu, motif awan berwarna biru ini juga melambangkan pemimpin yang menjadi pengayom masyarakat.

5 dari 6 halaman

5. Motif Truntum

Ilustrasi Batik Motif Truntum © Diadona

Motif terakhir yang juga populer yakni motif batik Truntum. Motif Truntum diciptakan sekitar tahun 1749-1788 oleh Ratu Kencono atau Ratu Berok, permaisuri dari Paku Buwono III yang saat itu sedang gundah usai mengetahui sang suami lebih memperhatikan selir.

Motif Truntum menunjukkan pola yang sederhana dengan adanya taburan bunga yang menyerupai kuntum bunga melati, tapi kadang juga terlihat bagaikan bintang yang bertaburan di langit. Selain itu, ada pula motif Truntum yang berbentuk seperti bintang yang melambangakan makna 'bersemi kembali.

Beri Komentar