Bagai Pil Pahit, Pegawai H&M Terancam Kena PHK Dampak Pandemi Corona

Reporter : Hevy Zil Umami
Kamis, 16 April 2020 08:45
Bagai Pil Pahit, Pegawai H&M Terancam Kena PHK Dampak Pandemi Corona
Dampaknya pun dapat dirasakan hampir oleh seluruh sektor, tak terkecuali bisnis di bidang fashion.

Pandemi yang tengah menyerang hampir seluruh negara di dunia sungguh sangat meresahkan.  Dampaknya pun dapat dirasakan hampir oleh seluruh sektor, tak terkecuali bisnis di bidang fashion.

Seperti H&M, salah satu brand fashion ternama, yang sayangnya selama 1 bulan belakangan ini dikabarkan mengalami penurunan penjualan yang sangat drastis. Menyikapi hal ini pihak menejemen mau tidak mau harus menggambil sebuah keputusan.

1 dari 2 halaman

HnM Store © Diadona

Sayangnya keputusan yang mungkin akan diambil agaknya akan jadi pil pahit bagi pegawai H&M. Karena konon bayang-bayang PHK akan menghantui mereka.

Layaknya nasib yang dihadapi juga oleh kebanyakan brand fashion ternama, H&M harus mengalami kerugian karena harus menutup sementara sebagian besar tokonya, selama virus Corona masih menghantui. Perusahaan fashion asal Swedia itu kini tengah kewalahan secara finansial. Dilansir dari Business Insider, H&M sedang mempertimbangkan untuk memberhentikan ribuan pekerja mereka, yang bisa saja secara temporer atau bahkan permanen.

Terhitung sebanyak 3.441 dari total 5.062 toko H&M di seluruh dunia telah ditutup untuk sementara. Bahkan kabarnya H&M menutup sampai semua toko mereka di Amerika Serikat, Jerman, dan yang paling baru di Inggris. Walaupun begitu, brand yang menawarkan busana streetwear ini masih membuka toko di beberapa negara dan menawarkan diskon sampai 50% secara online sebagai usaha terakhir mereka menaikkan penjualan.

2 dari 2 halaman

Pihak H&M sendiri mengakui bahwa mereka mengalami dampak negatif yang signifikan terutama di bagian keuangan akibat dari virus Corona. Oleh sebab itu, pengurangan pegawai tengah dipertimbangkan guna mengurangi kerugian. Tapi sampai saat ini belum diketahui akan berapa banyak pegawai yang mungkin akan diberhentikan, tapi konon mungkin akan sampai puluhan ribu orang. H&M pun sudah mewanti-wanti tentang adanya kemungkinan PHK besar-besaran.

Sebelum keputusan besar itu benar-benar akan jadi pilihan terakhir, H&M dilaporkan sedang mencari jalan lain guna menekan angka kerugian. Beberapa cara yang dilakukan seperti menguji ulang cara pembelian, investasi, dan sewa hingga menunda pengajuan dividen.

" Kami melakukan semua yang kami bisa di grup H&M untuk mengatasi situasi terkait virus Corona. Harapanku adalah kami bisa menaikkan operasi dan menjalankan (bisnis) lagi sesegera mungkin," kata CEO H&M Helena Helmersson.

Beri Komentar