Lisa Mariana Tantang Tes DNA Ulang, Kubu Ridwan Kamil Sebut Cari Sensasi
Lisa Mariana Minta Tes DNA Ulang Pada Ridwan Kamil | Foto: Instagram/@lisamarianaaa, @ridwankamil
Reporter : Abidah Ardelia
Lisa Mariana mengajukan tes DNA ulang di Singapura sementara kubu Ridwan Kamil menilai hasil Polri sudah final dan sah.
Drama antara selebgram Lisa Mariana dan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, kembali jadi sorotan publik. Persoalan yang awalnya bermula dari tudingan Lisa soal status anaknya, CA, kini merambah ke polemik tes DNA ulang.
Lewat kuasa hukumnya, Lisa mengajukan permohonan resmi agar dilakukan pemeriksaan ulang DNA antara dirinya, anaknya CA, dan Ridwan Kamil. Bedanya, kali ini ia meminta tes dilakukan di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura.
“Kami mengajukan second opinion di rumah sakit Mount Elizabeth, Singapura. Di luar daripada rumah sakit Polri. Atau setidak-tidaknya di salah satu rumah sakit swasta, baik second opinion terhadap Ridwan Kamil, dan juga kepada Lisa Mariana, serta terhadap bayinya,” jelas kuasa hukum Lisa, Bertua Hutapea, Selasa (9/9/2025).
Menurut Bertua, pengajuan tes ulang ini sudah disampaikan secara resmi dan diterima penyidik. Bahkan tembusannya juga dikirim ke sejumlah pejabat Polri hingga Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Ia menegaskan dasar hukumnya kuat, salah satunya mengacu pada Undang-Undang Kesehatan dan hak pasien untuk memperoleh second opinion.
Hasil Tes DNA Sebelumnya
Sebagai informasi, Pusdokkes Polri sudah pernah melakukan uji DNA pada Agustus 2025. Saat itu, hasilnya jelas menyebut bahwa CA bukan anak biologis Ridwan Kamil.
Kepala Biro Labdokkes Polri, Brigjen Pol Sumy Hastry Purwanti, menegaskan separuh profil DNA CA cocok dengan Lisa Mariana, tapi tidak ada kecocokan dengan DNA Ridwan Kamil.
“Dengan demikian, secara ilmiah telah dibuktikan bahwa CA adalah anak biologis Lisa Mariana, bukan anak biologis Muhammad Ridwan Kamil,” kata Hastry saat mengumumkan hasilnya.
Temuan ini yang kemudian dijadikan dasar hukum oleh kubu Ridwan Kamil untuk menegaskan bahwa kasus sudah selesai.
Respons Kubu Ridwan Kamil
Permintaan tes ulang dari Lisa ternyata tidak mendapat sambutan positif. Kuasa hukum Ridwan Kamil, Muslim Jaya Butarbutar, menyebut tes DNA yang dilakukan Polri sudah final, sah, dan mengikat secara hukum.
“Tidak ada landasan hukumnya. Tentu sekali lagi, kami tidak menanggapi permintaan dari LM. Menurut kami, hanya mencari sensasi saja,” tegas Muslim.
Ia menjelaskan, proses yang dilakukan Pusdokkes Polri sudah sesuai standar internasional, mulai dari pengambilan darah dan air liur, disaksikan saksi kedua belah pihak, hingga metodologi laboratorium yang berstandar ISO 17025. Karena itu, hasil yang ada tidak perlu diragukan.
Lisa Tak Mau Disudutkan
Di sisi lain, kuasa hukum Lisa, Jhon Boy Nababan, menilai wajar bila kliennya meminta pembanding. Menurutnya, tes ulang bisa menjadi jalan untuk mencari kebenaran. Ia juga mengingatkan agar publik tidak serta-merta memojokkan Lisa.
“Kalau misalnya yakin 1.000 persen ngapain takut, jalanin aja. Toh juga gini, kita menghargai proses semua yang berjalan di Bareskrim,” kata Jhon.
Ia menegaskan, permintaan tes DNA ulang bukan bentuk penolakan hasil sebelumnya, melainkan upaya agar perkara ini lebih transparan.
Kasus Hukum Masih Berjalan
Perlu diingat, polemik ini tidak hanya soal tes DNA. Ridwan Kamil lebih dulu melaporkan Lisa Mariana ke Bareskrim atas dugaan pencemaran nama baik dan penyebaran informasi elektronik. Laporan itu diterima sejak April 2025 dan kini sudah naik ke tahap penyidikan.
Jika terbukti bersalah, Lisa berpotensi jadi tersangka. Di sisi lain, Lisa juga menggugat Ridwan Kamil secara perdata di PN Bandung, termasuk soal hak asuh anak dan ganti rugi materiil maupun immateriil.
Publik kini menunggu apakah permohonan tes DNA ulang di Singapura akan disetujui penyidik atau tidak. Kubu Ridwan Kamil sudah tegas menolak, sementara pihak Lisa ngotot ingin second opinion.
Yang jelas, kisruh antara Lisa Mariana dan Ridwan Kamil masih jauh dari kata selesai. Seperti kata banyak netizen, drama ini makin hari makin kompleks, bukan sekadar gosip, tapi sudah menyeret proses hukum panjang.