© Psikosomatik.net
Kita harus mengakui bahwa Indonesia sekarang sedang tidak baik-baik saja. Gimana tidak, per 23 Maret 2020 ini, kasus Covid-19 di negara kita berdasarkan perkembangan terbaru dari Kawalcovid19 sudah menjadi 579 orang, dengan detail 500 perawatan, 50 sembuh, dan 49 meninggal. Setiap harinya, berita-berita tentang Covid-19 ini selalu mencul di berbagai media, dan seakan menghantui kita.
Dihantui berbagai berita tentang Covid-19, sebagian besar dari kita tiba-tiba jadi nggak enak badan. Tenggorokan seketika terasa gatal, nyeri, bahkan meriang (begitu kita menyebutnya). Padahal, suhu badan normal-normal aja.
Menurut dr. Andri, Sp.KJ, FACLP, melalui akun Twitternya, menyebutkan bahwa jika kamu tiba-tiba mengalami gejala-gejala tersebut, itu wajar saja.
Oh ya, dr. Andri merupakan seorang dokter Spesialis Kedokteran Jiwa. Dia tergabung dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kodokteran Jiwa Indonesia, The American Psychosomatic Society (APS), dan The Academy of Psychosomatic Medicine (APM).
Eit, belum selesai. Selain itu, beliau mendapatkan pengakuan sebagai Fellow of The Academy of Psychosomatic Medicine (FAPM) di Amerika Serikat, dan merupakan psikiater ke-6 dari Asia dan yang pertama di Indonesia yang mendapatkan pengakuan tersebut. Wah, hebat banget ya!
Beliau merupakan lulusan Universitas Indonesia di pendidikan Kedokteran Umum (2003) dan Spesialis Kedokteran Jiwa (2008). Dia juga menempuh pendidikan tambahan di bidang psikosomatik medis dari American Psychosomatic Medicine di Atlanta, USA tahun 2012, 2013, dan 2014, juga di International Brain Medicine dalam bidang Psychopharmacology. Saat ini, beliau berpraktek di Rumah Sakit Omni Alam Sutera.
Beliau menjelaskan, itu merupakan reaksi psikosomatik tubuh. Psikosomatik merupakan kondisi atau gangguan ketika pikiran yang kita punya sampai memengaruhi kondisi tubuh yang buruk. Reaksi timbul karena 'kecemasan' yang kita punya karena berita-berita (Corona) yang terus muncul di hadapan kita.
Pusat rasa cemas yang disebut dengan Amygdala menjadi terlalu aktif bekerja, sehingga amygdala ini nggak bisa mengatasi pekerjaan yang berat itu.
Ketika amygdala aktif berlebihan, sistem saraf otonom akhirnya juga aktif berlebihan. Akibatnya kita selalu berada di dalam kondisi Fight or Flight, yang artinya selalu siaga dan waspada terus-menerus. Nah, ini menimbulkan ketidakseimbangan, dan munculah gejala psikosomatik sebagai suatu reaksi agar tetap siaga menghadapi ancaman (corona).
Karena 'parno' corona ini disebabkan oleh seringnya kita membaca berita-berita corona, tentu saja beliau menjelaskan, yang bisa kita lakukan adalah mengurangi dan membatasi informasi yang berhubungan dengan corona.
Kamu juga bisa melakukan aktivitas-aktivita lain kok. Contohnya aja kamu bisa melakukan hobi kamu yang bisa bikin kamu happy dan nggak lagi parnoan! Yang penting, tetap jaga kebersihan, jaga tubuh agar tetap sehat dan prima guys!
Oh ya, beliau juga menjelaskannya lebih lengkap di akun Youtube-nya lho! Untuk itu, kamu bisa meluncur ke channel beliau untuk menontonnya. Cuus!
Jangan lupa selalu jaga kebersihan ya! Tau nggak sih virus corona covid-19 bisa bertahan di beberapa benda sekitar kita? Baca di sini yuk!
Resep Shrimp Scampi Garlic Butter yang Super Creamy dan Segar, Yummy!
Kata Siapa Bulking Gak Cocok untuk Wanita? Ini 5 Manfaatnya!
Rayakan 17 Tahun Debut, IU Pilih Berbagi Lewat Donasi Rp2,9 Miliar
Marion Jola Hadiri Wisuda S2 Mamanya di Usia 49 Tahun, Bukti Pendidikan Tak Kenal Usia
Dateng BIFF 2025, Dian Sastro Pamer Foto Bareng Son Ye-jin dan Han So-hee
Dateng BIFF 2025, Dian Sastro Pamer Foto Bareng Son Ye-jin dan Han So-hee
Jadi Rebutan Fotbar Aktor Indonesia, Ini Potret Lisa BLACKPINK di BIFF 2025
6 Potret Syifa Hadju Hadiri New York Fashion Week 2026 Bareng Coach, Stunning!
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia