Perokok Pasif Berbahaya, Benarkah?

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Senin, 30 Desember 2019 14:26
Perokok Pasif Berbahaya, Benarkah?
Menjadi perokok ketiga atau perokok pasif katanya sama atau bahkan lebih berbahaya dari perokok aktif. Emang benar?

Kamu akan menemukan orang-orang merokok ke mana pun kamu pergi. Kenyataan ini nggak bisa kamu sangkal. Nampaknya, rokok sudah menjadi seperti halnya kebutuhan sehari-hari bagi kebanyakan orang.

Meski sudah tertulis dengan jelas akan bahaya merokok di berbagai media bahkan di bungkusnya, banyak orang masih memilih untuk merokok. Nyatanya seperti halnya suplemen makanan, merokok bisa menjadi sumber energi untuk menjalani keseharian mereka, atau bahkan pembangkit adrenalin ketika suntuk melanda. Atau, bisa juga menjadi kawan baik ketika sedang bersantai, di tempat ngopi, misalnya.

Namun, bagaimana jika kamu adalah seseorang yang nggak merokok, tapi dikelilingi oleh orang-orang merokok?

Jika begitu, maka kamu termasuk perokok pasif. Maksudnya adalah kamu nggak merokok tapi seolah-olah kamu merokok karena kamu sudah menghirup asap rokok secara nggak langsung. Sedangkan seseorang yang menghisap rokok secara langsung disebut perokok aktif.

1 dari 2 halaman

Bahaya Menjadi Perokok Pasif?

Cleveland Clinic (02/12) memublikasikan sebelumnya bahwa perokok pasif lebih berbahaya dari perokok aktif. Kok, bisa? Hal ini dikarenakan asap yang dihirup perokok pasif terbakar dari ujung rokok sebenarnya mengandung lebih banyak zat berbahaya daripada asap yang dihirup perokok aktif karena nggak ada 'filter' yang menyaringnya.

NHS (02/12) menyatakan bahwa seseorang yang terlalu sering mengirup asap rokok secara pasif bisa menderita penyakit yang sama seperti halnya perokok aktif, seperti penyakit kardiovaskular, penyakit jantung, kanker paru-paru, dan lainnya.

Bagaimana bisa hal itu terjadi? Jadi, meskipun nggak ngerokok tapi kamu dikelilingi asap rokok, tubuhmu masih akan tetap menyerap nikotin dan zat berbahaya lainnya, seperti yang dilansir Cleveland Clinic (02/12).

Ditambahkan juga bahwa asap rokok mengandung lebih dari 4000 senyawa kimia, 250 di antaranya beracun dan lebih dari 50 lainnya merupakan pemicu penyebab kanker.

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) yang dilansir dari Healthline (02/12), setidaknya terdapat 890.000 bayi prematur yang meninggalkan setiap tahunnya akibat perokok pasif.

2 dari 2 halaman

Jadi, apakah perokok pasif benar-benar berbahaya? Kalau dilihat dari data-data tersebut, sih, jadi perokok pasif memang berbahaya.

Tapi, sebagai manusia yang memanusiakan manusia, tentu saja kamu harus menghargai pilihan seseorang. Karena setiap orang mempunyai alasan atau idealisme tertentu terhadap sebuah pilihan.

Kamu adalah perokok pasif? Yuk, berbagi pikiran mengenai hal ini di kolom komentar!

Beri Komentar