Penyakit Lupus SLE adalah Penyakit Autoimun, Seperti ini Gejala dan Perawatannya

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Senin, 29 Maret 2021 17:24
Penyakit Lupus SLE adalah Penyakit Autoimun, Seperti ini Gejala dan Perawatannya
Penyakit SLE adalah salahs atu jenis penyakit lupus. Ini adalah kondisi yang tak diketahui pasti penyebabnya

Penyakit Sle (Systemic Lupus Erythematosus) adalah jenis lupus yang paling umum. Penyebabnya, karena sistem kekebala tubuh yang harusnya melindungi tubuh, justru menyerang bagian tubuh itu sendiri. penyakit ini menyebabkan peradangan.

Penyakit sle mempengaruhi banyak organ dengan gejala bervariasi tergantung pada organ yang terkena. Apakah berbahaya? Dengan pengobatan yang rutin, penderita bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal. Namun pada kasus yang parah, ini bisa berhubungan dengan kematian misalnya terjadinya gagal organ, infeksi atau penyakit kardiovaskular.

1 dari 3 halaman

Sle Adalah Penyakit Autoimun

Pada kebanyakan orang, imun atau sistem kekebalan tubuh bekerja denga melawan melawan infeksi dan bakteri berbahaya untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun ini tidak terjadi pada orang dengan penyakit autoimun. Sistem kekebalan tubuh mereka bingung dengan benda yang asing, sehinga mereka salah mengenali dan malah menyerang sistem kekebalan tubuh mereka sendiri.

Pada penyakit sle, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan ikat di dalam tubuh. Apa itu? Dikutip dari Manual MSD, jaringan ikat adalah blok bangunan penting dalam tubuh yang ada di setiap organ dan berfungsi untuk menahan organ tersebut. Nah, ketika penyakit sle menyerang jaringan ikat, maka masalah juga bisa terjadi di hampir semua organ tubuh.

Dan istilah lupus digunakan untuk mengidentifikasi sejumlah penyakit kekebalan yang memiliki gambaran klinis dan gambaran laboratorium yang serupa. Namun, penyakit sle adalah jenis penyakit lupus yang paling umum. Saat orang-orang menyebut penyebut penyakit lupus, maka yang mereka maksud adalah penyakit sle. Penyakit ini bsia menyerang siapa saja tanpa pandang bulu.

2 dari 3 halaman

Penyebab Penyakit Sle

Sampai saat ini, penyebab penyakit ini masih belum diketahui pasti. Namun peneliti menduga ada hubungannya dengan faktor lingkungan, genetik, dan hormonal.

Misalnya, mereka yang sering terpapar sinar matahari, berada di lingkungan yang terkontaminasi sering mengalamis tres, lebih mungkin terkena penyakit ini. Ada juga pengaruh hormonal hingga jenis kelamin.

3 dari 3 halaman

Penyakit Lupus Sle

Penyakit SLE © Diadona

Penyakit sle yang terjadi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dirinya sendiri, mengakibatkan peradangan yang meluas dan kerusakan jaringan pada organ yang terkena. Mulai dari persendian, otak, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah.

Gejala penyakit sle bervariasi tergantung pada bagian tubuh mana yang terkena. Namun yang paling umum diantaranya:

  • Nyeri sendi atau bengkak
  • Lelah atau perasaan nggak enak badan
  • Demam
  • Ruam merah di hidung dan pipi. Ini adalah gejala yang khas banget dan disbut dengan ruam kupu-kupu karena bentuknya yang seperti kupu-kupu
  • Ruam merah di leher, dada bagian atas, atau siku
  • Ruam bertambah parah saat berada di bawah sinar matahari

Gejala yang mungkin juga melibatkan anggota tubuh lain:

  • Kerontokan rambut tidak merata
  • Mata kering
  • Peradangan di sekitar jantung yang memunculkan nyeri dada
  • Sakit kepala
  • Masalah ginjal
  • Mual atau diare

Ragam gejala di atas nggak boleh kamu jadikan patokan untuk mendoagnosis dirimus endiri ya. Kaena bahkan nggak ada satupun tes yang bisa menentukan seseorang menderita lupus ini atau engga. Untuk mendiagnosa pasien, dokter akan melakukan pemeriksaan terkait dengan:

  • Gejala
  • Hasil tes darah atau urin
  • Juga mungkin akan dilakukan biopsi dengan mengambil jaringan dari ginjal atau kulit

Tingkat gejalanya bisa dari ringan hingga serius. Pada mereka dengan gejala berat, perawatan cepat dan tepat diperlukan untuk meningkatkan fungsi dan kualitas hidup secara signifikan.

Penyakit ini bisa memiliki efek jangka pendek dan juga jangka panjang dalam kehidupan seseorang. Bila cepat tertangani dan dirawat secara efektif, efek merusak dari penyakit ini bisa dikurangi sehingga penderita bisa memiliki kesempatan untuk hidup dengan kualitas yang lebih baik.

Sebaliknya, sangat disayangkan bila penderita nggak memiliki akses yang baik ke perawatan, keterlambatan diagnosa dan perawatan yang kurang maksimal, maka efek dari penyakit ini aka lebih merusak. Bukan tak mungkin, komplikasi lebih berkembang dan terjadi peningkatan risiko kematian.

Beri Komentar