Memaafkan dan Melupakan Masa Lalu Dapat Membuat Tubuhmu Jadi Lebih Sehat

Reporter : Mutia Wella Lukitasari
Kamis, 26 Desember 2019 12:53
Memaafkan dan Melupakan Masa Lalu Dapat Membuat Tubuhmu Jadi Lebih Sehat
Memaafkan kejadian yang telah terjadi memang tidak mudah, namun jika tidak melakukannya, ternyata hal ini dapat berdampak pada kesehatanmu loh.

Dalam banyak permasalahan hidup yang dilalui, memaafkan bukan merupkan hal yang mudah. Beberapa orang bahkan tidak bisa memaafkan, karena merasa begitu tersakiti. Namun memaafkan tidak hanya penting untuk menjaga hubungan sosial, tapi juga penting untuk kesehatan tubuh.

Menurut Frederic Luskin, PhD, yang mengarahkan Proyek Pengampunan di Universitas Stanford, "Memaafkan itu berhenti menyalahkan orang lain untuk hidupmu saat ini."

Dilansir dari webmd (21/12), inilah kenapa memaafkan dapat membuat tubuh lebih sehat.

1. Kesehatan fisik dan mental yang lebih baik
Dalam penelitian terhadap 148 orang dewasa muda, Toussaint dan timnya mengukur paparan antara stres, kemampuan untuk memaafkan, dan status kesehatan. Stres yang lebih besar dan tingkat pengampunan yang lebih rendah masing-masing memprediksi kesehatan mental dan fisik yang lebih buruk.

2. Membuat pikiran menjadi lebih baik
Memaafkan permasalahan yang tidak menyenangkan, seperti berurusan dengan pekerjaan yang tidak disukai, suatu penyakit, atau kepergian orang yang disayang, hal ini berkaitan dengaan merencanakan, mengatur, dan menyelesaikan tugas.

Para peneliti meneliti 42 orang dewasa yang sehat untuk mengambil 1.000 mg acetaminophen setiap hari, pil placebo 400 mg potassium setiap hari, atau tanpa pil. Mereka menilai tingkat pengampunan dan rasa sakit sosial mereka setiap hari selama 20 hari. Asetaminofen mengurangi tingkat nyeri sosial, tetapi hanya pada mereka yang memiliki tingkat memaafkan yang tinggi.

3. Menurunkan depresi
Kurangnya memaafkan dan depresi saling berkaitan. Penelitian menunjukkan jika dalam satu penelitian yang mengevaluasi 311 guru Korea, para peneliti menemukan bahwa memiliki belas kasihan diri memoderasi hubungan antara kurangnya memaafkan dan depresi, dengan mereka yang memiliki sedikit rasa kasihan diri lebih mungkin mengalami depresi.

Peneliti mengevaluasi 262 pekerja, mengukur memaafkan, kurangnya produktivitas, ketidakhadiran, stres, dan masalah kesehatan. Memaafkan diri dari permasalahan suatu pekerjaan tertentu dikaitkan dengan produktivitas yang lebih banyak dan lebih sedikit masalah kesehatan mental dan fisik.

Beri Komentar