© Rfi.fr
Hantavirus secara tiba-tiba menjadi momok baru di tengah wabah Corona COVID-19. Hantavirus adalah penyakit yang tergolong zoonosis, yaitu ditularkan dari hewan ke manusia.
Lantas kenapa Hantavirus mendadak jadi banyak dibicarakan?
Selasa (24/3) seorang pria dari Provinsi Yunnan, China diketahui meninggal dunia setelah positif terkena Hantavirus. Yang membuat panik adalah sebelum meninggal dia berada dalam bus. Akhirnya sebanyak 32 orang yang menumpang bus saat itu sedang diperiksa kesehatannya.
Warga China sepertinya nggak mau kecolongan seperti kasus virus corona. wajar saja, sejak virus Corona menyebar, China dituduh sebagai negara yang harus bertanggung jawab.
Sebenarnya Hantavirus baru yang disebut banyak orang bukanlah penyakit yang baru juga. Berdasarkan India Today, pertama kali hantavirus muncul pada tahun 1978 di dekat sungai Hantan, Korea Selatan. Saat itu, virus telah berhasil menyusupi imun tubuh sebanyak 3000 warga Korsel.
ilustrasi virus corona © liputan6.com
Barulah pada tahun 1981, genus baru yang disebut virus hanta diperkenalkan sebagai famili Bunyaviridae yang dapat menyebabkan penyakit demam hemoroligik.
Hingga saat ini, Pusat Informasi Bioteknologi Nasional Amerika Serikat telah menuliskan di dalam sebuah jurnal terkait genus hantavirus yang berjumlah lebih dari 21 spesies.
Gejala pada hantavirus baru akan dirasakan oleh penderitanya setelah dua bahkan hingga empat minggu setelah masa terinfeksi. Gejala hantavirus hampir mirip seperti flu, demam hingga 38 derajat celsius, sakit kepala, menggigil, nyeri sendi dan batuk. Tidak hanya itu, hantavirus juga mengakibatkan mual, muntah, hingga diare.
Ilustrasi virus corona © firstpost.com
Bisa dibayangkan, mungkin kita menganggap sepele akan gejala-gejala yang ditimbulkan dari hantavirus. Tapi, virus ini mampu menyebabkan komplikasi, bahkan tingkat kematian yang ditimbulkan oleh hantavirus sangatlah tinggi bila pasien tidak segera ditangani dengan cepat.
Tidak bisa diremehkan, pasien penderita hantavirus jenis HPS harus mendapatkan penanganan medis secepat mungkin. Kondisi pasien akan segera menurun drastis karena gejala batuk dan sesak napas, hantavirus mampu memecahkan pembuluh darah sekitar paru-paru.
Pada tahap akhir, bisa menyebabkan timbulnya syok, kegagalan paru-paru atau jantung, bahkan kematian. Dilaporkan pula bahwa pasien hantavirus yang tidak segera mendapatkan tindakan medis bisa meninggal dalam hitungan jam.
Sangatlah berbahaya, tingkat kematian tinggi yang mencapai 30 persen dari hantavirus. Jika dibandingkan dengan COVID-19 kira-kira sepuluh kali lipat yang kini sedang mewabah. Sedikit lega, karena hantavirus tidak mudah menyebar dari manusia ke manusia. Sumber penularan hantavirus hanya terjadi saat terjadi kontak langsung dengan hewan tikus.
Walaupun demikian, kita harus tetap waspada akan segala kemungkinan yang bisa terjadi. Tetap jagalah kebersihan lingkungan dan diri sendiri.
Resep Gorengan Gandasturi Kacang Hijau, Manis Lembut dengan Balutan Renyah
Arti Mimpi Hamil: Tafsir Menurut Islam, Psikologi, dan Primbon (Plus Cara Menyikapinya)
Steffi Zamora Umumkan Kehamilan, Buah Hati Pertama dari Nino Fernandez
2 Resep Keripik Tahu Balado, Camilan Kriuk yang Bikin Nagih
3 Resep Korean Cheese Ball: Lumer, Renyah, Bikin Nagih!
Sule Jatuh Sakit Tipes dan Anemia, Dapat Doa Hangat dari Anak hingga Mantan Istri
Steffi Zamora Umumkan Kehamilan, Buah Hati Pertama dari Nino Fernandez
Sherina Munaf Dipanggil Polisi Gara-Gara Selamatkan Kucing Uya Kuya
Mayang Lucyana Bongkar Pengalaman Magang di DPR, Jadi Sorotan karena Pertanyaan Gaji
Tak Masuk Line-Up, Agak Laen Bikin Kejutan di Pestapora 2025