© Wheretogo.com.ph
Kamu pernah mengalami kan berkeringat saat tidur? Apalagi di Indonesia, suhu udara yang hangat bisa dirasakan kapan saja. Bahkan saat malam hari yang seharusnya udara menurun, tetap saja kamu merasa gerah dan membutuhkan kipas angin atau AC agar bisa tidur dengan nyenyak.
Tapi, tau nggak sih, ternyata sering berkeringat saat tidur itu merupakan tanda kanker. Emang iya? Berikut penjelasannya.
ilustrasi tidur © yahoo.com
Meski terlihat sebagai sesuatu yang tidak berkaitan, pakar kesehatan menyebut ada kemungkinan tubuh yang terus mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak saat tidur sebagai tanda dari kanker.
Biasanya, hal ini terjadi meski kamu sudah berusaha untuk mengatur suhu kamar agar lebih sejuk.
Beberapa jenis kanker yang menyebabkan gejala banyak berkeringat saat tidur adalah leukemia, limfoma, kanker hati, mesothelioma, kanker tulang, hingga tumor yang memiliki sifat kanker.
Namun, pakar kesehatan masih memperdebatkan, bagaimana bisa kanker menyebabkan gejala banyak berkeringat. Ada kemungkinan hal ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang sedang bekerja keras demi melawan perkembangan sel kanker.
Tapi kamu jangan keburu panik, karena bisa juga berkeringat saat tidur bukan karena kanker. Sebab keringat di malam hari dapat digolongkan menjadi dua macam menurut penelitian dari Journal of the American Board of Family Medicine (2012).
Pertama adalah termoregulasi, yaitu ketika keringat digunakan sebagai cara mengurangi suhu inti tubuh, misalnya saat kamu habis berolahraga beberapa jam sebelum tidur. Kedua adalah nontermoregulasi, yang biasa disebabkan oleh kondisi medis tertentu yang dimiliki oleh seseorang.
Berikut penyebab-penyebab lain yang membuat kamu berkeringat di malam hari:
Menopouse © pexels.com/@cottonbro
Studi dari Endocrinol Metab Clin North Am (2015) menunjukkan bahwa setidaknya 85 persen wanita melaporkan mereka mengalami demam yang disertai dengan keringat setelah menopause. Kondisi tersebut sering kali terjadi di malam hari.
tensimeter © pinterest.com/Blog Story
Sebagai sumber energi bagi tubuh, kita memerlukan glukosa dalam kadar yang normal, yaitu 100-140 mg/dL saat sebelum tidur. Tapi, kalau kamu tidak mencapai angka tersebut, tubuhmu pun akan bereaksi dengan mengeluarkan keringat.
Menurut American Diabetes Association, respons itu disebabkan oleh keluarnya hormon epinephrine atau adrenalin.
Ilustrasi Insomnia © leungchopan/Fotolia
Menurut studi dari The International Hyperhidrosis Society, saat kamu sedang cemas dan gelisah, tubuh akan memproduksi keringat dan mengeluarkannya melalui ketiak, kulit kepala, dan pangkal paha.
Sehingga untuk mengatasinya, rilekskan tubuhmu, lakukan yoga ringan, atau meditasi sebelum tidur.
Dari berbagai faktor tersebut, memang sulit untuk membedakan mana yang disebabkan oleh penyakit kronis dan mana yang tidak. Maka dari itu, sebaiknya kalau kamu mengeluarkan keringat di malam hari yang sudah membuatmu terganggu, segera konsultasikan dengan dokter.
Resep Shrimp Scampi Garlic Butter yang Super Creamy dan Segar, Yummy!
Kata Siapa Bulking Gak Cocok untuk Wanita? Ini 5 Manfaatnya!
Rayakan 17 Tahun Debut, IU Pilih Berbagi Lewat Donasi Rp2,9 Miliar
Marion Jola Hadiri Wisuda S2 Mamanya di Usia 49 Tahun, Bukti Pendidikan Tak Kenal Usia
Dateng BIFF 2025, Dian Sastro Pamer Foto Bareng Son Ye-jin dan Han So-hee
Dateng BIFF 2025, Dian Sastro Pamer Foto Bareng Son Ye-jin dan Han So-hee
Jadi Rebutan Fotbar Aktor Indonesia, Ini Potret Lisa BLACKPINK di BIFF 2025
6 Potret Syifa Hadju Hadiri New York Fashion Week 2026 Bareng Coach, Stunning!
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia