400 Kue Cantik dan Cerita Manis di Balik Keseruan Piknik “Picnic Story”

Reporter : Hevy Zil Umami
Senin, 13 Oktober 2025 09:27

Sore yang cerah, taman hijau, tawa yang lepas, dan ratusan kue beraneka warna memenuhi meja panjang di Hotel Borobudur Jakarta.

DIADONA.ID - Sore yang cerah, taman hijau, tawa yang lepas, dan ratusan kue beraneka warna memenuhi meja panjang di Hotel Borobudur Jakarta. Itulah pemandangan yang tersaji dalam acara “Picnic Story”, sebuah piknik seru yang terasa seperti pesta kebersamaan penuh manisnya kenangan — tak hanya karena suasananya, tapi juga karena 400 kue yang menjadi bintang utama.

Digagas oleh Hesti Purwadinata, acara ini digelar untuk pertama kalinya pada Minggu, 12 Oktober 2025. Konsepnya sederhana tapi unik: setiap peserta wajib membawa satu whole cake berdiameter minimal 15 cm. Bayangkan, ratusan orang datang membawa kue buatan mereka — mulai dari cheesecake, carrot cake, hingga red velvet yang menggoda. Tak heran, begitu acara dimulai, suasana langsung meriah sekaligus wangi aroma manis di udara.

1 dari 4 halaman

“ Happy dan deg-degan banget. Soalnya tadi udah pada datang sebelum registrasi. Aku jelasin, jadi kalau piknik ini memang core-nya keluargaku. Kita juga bikin foto keluarga temanya piknik,” ungkap Hesti saat ditemui di sela acara.

Menurutnya, Picnic Story lahir dari ide sederhana — sebuah obrolan santai dengan sang ibu mertua yang akhirnya berubah menjadi ajang berkumpul yang penuh makna. “ Picnic Story ini hadir dari obrolan simple aku sama mama mertua. Kemudian berkembanglah bikin acara piknik ini. Ini kick off pertama kita, jadi ini tuh acara selamatannya kita. Baru ada Instagram-nya dan bikin acara segede ini,” tuturnya.

2 dari 4 halaman

Piknik yang Jadi Ruang Hangat untuk Semua Kalangan

Di area taman hotel berbintang itu, ratusan peserta tampak duduk di atas picnic mat yang sudah disediakan, berbincang santai sambil menikmati makanan dan udara sore yang segar. Meja-meja panjang di sisi taman dipenuhi kue dari berbagai bentuk dan warna — seperti galeri rasa yang memanjakan mata dan lidah sekaligus.

Beberapa selebritas ikut memeriahkan suasana, di antaranya Enzy Storia, Ayu Ting Ting, Marion Zola, Anwar BAB, Kiky Saputri, dan Surya Insomnia. Mereka datang bukan sekadar tamu, tapi juga peserta yang turut membawa kue hasil tangan sendiri atau pilihan spesial untuk acara ini.

Bagi Hesti, Picnic Story bukan sekadar ajang seru-seruan, tapi ruang untuk kembali merayakan kebersamaan sederhana — sesuatu yang sering terlupakan di tengah rutinitas modern. “ Aku pengin bikin acara yang bisa mempertemukan banyak orang, saling kenalan, saling tukar cerita, tapi dengan cara yang menyenangkan,” ujarnya.

3 dari 4 halaman

400 Kue, Satu Cerita Besar Tentang Kebersamaan

Bagian paling menarik dari acara ini adalah Cake Swap — sesi di mana semua peserta bisa mencicipi kue dari peserta lain. Setiap orang mendapat nomor urut di gelang tangan, dan saat gilirannya tiba, mereka bisa memilih kue apa pun yang ingin dicoba.

“ Ada 400 kue partisipasi. Nah, pas cake swap itu peserta ngantri sesuai nomor urut yang ada di gelang jadi gak akan berebut, semuanya tenang ambil kue. Peserta boleh mengambil kue yang mereka mau,” jelas Hesti dengan senyum lebar.

Sesi ini pun jadi momen paling ditunggu. Tak hanya karena setiap kue punya tampilan cantik dan rasa berbeda, tapi juga karena di setiap potongan kue terselip cerita: tentang keluarga, hobi, bahkan cinta. Ada yang membawa kue buatan neneknya, ada pula yang membuat kue pertamanya khusus untuk acara ini.

4 dari 4 halaman

Lebih dari Sekadar Piknik

Picnic Story terasa seperti perayaan kecil yang hangat — tentang manisnya waktu yang dihabiskan bersama. Dalam setiap tawa dan cerita yang terucap, terasa betul bahwa acara ini bukan sekadar piknik, tapi juga simbol dari keinginan untuk mempererat koneksi antarorang, lintas usia, dan lintas latar belakang.

“ Acara ini tuh tentang berbagi kebahagiaan sederhana,” tutur Hesti. “ Kadang kita sibuk banget sampai lupa duduk di taman, ngobrol, makan bareng orang tersayang. Lewat Picnic Story, aku pengin semua orang bisa punya momen itu lagi.”

Ketika sore beranjak malam, suasana makin terasa hangat. Di tengah cahaya lampu taman dan aroma kue yang masih menggoda, Picnic Story menutup hari dengan senyum di wajah semua peserta.

Satu hal yang pasti — 400 kue mungkin sudah habis, tapi cerita manis tentang kebersamaan yang lahir dari acara ini akan terus tersimpan lama, seperti rasa manis di gigitan terakhir sepotong kue.