Ternyata Melahirkan Memberi Perubahan pada Otak Ibu, Apa Aja ya?

Reporter : Audila Rima Ndani
Rabu, 27 Januari 2021 15:37
Ternyata Melahirkan Memberi Perubahan pada Otak Ibu, Apa Aja ya?
Banyak perubahan aneh yang terjadi pada ibu setelah melahirkan.

Melahirkan merupakan perjuangan yang sangat besar bagi seorang ibu. Saat melahirkan, kita mempertaruhkan hidup untuk menghadirkan buah hati ke dunia.

Perjuangan ibu juga nggak langsung selesai setelah melahirkan. Kita harus menyusui dan memberikan yang terbaik untuk bayi.

Perubahan juga sering terjadi pada diri ibu setelah melahirkan. Nggak hanya secara fisik, ternyata perubahan juga terjadi pada otak ibu.

1 dari 4 halaman

Ilustrasi Ibu dan Bayi © Diadona

Dilansir dari Brightside.me, kita biasanya menghabiskan banyak waktu dengan bayi setelah melahirkan. Para peneliti menganalisis bagaimana otak ibu bereaksi terhadap interaksi tersebut, terutama saat bayi menangis dan tersenyum.

Saat ibu melihat bayi tersenyum, otak akan menerima sejumlah besar hormon yang membuatnya merasa nyaman. Saat menyusui, ibu akan dibanjiri hormon oksitosin yang membatu membangun ikatan dengan bayi.

2 dari 4 halaman

ilustrasi ibu dan bayi © Diadona

Gray matter di area otak bertanggung jawab untuk melihat, mendengar memproses ingatan dan emosi, mengambil keputusan dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Hal ini membantu kita memahami apa yang orang lain rasakan, menangkap isyarat nonverbal, dan membentuk ketertarikan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa gray matter di beberapa area otak ibu menjadi lebih kecil. Perubahan ini bertahan hingga dua tahun setelah melahirkan.

3 dari 4 halaman

ilustrasi ibu dan bayi © Diadona

Kehilangan gray matter mungkin bisa terdengar buruk, tapi peneliti telah melihat bahwa hal ini menyebabkan ibu merasa lebih terikat dengan bayinya. Ibu juga merasakan lebih sedikit emosi negatif terhadap bayi.

Jadi perubahan gray matter ini menggeser perhatian ibu dari orang lain dan membantunya memahami bayi dengan lebih baik. Hal ini bahkan membuat ibu mudah menafsirkan bahasa tubuh bayi.

4 dari 4 halaman

ilustrasi ibu dan bayi © Diadona

Peneliti mengungkapkan bahwa hal ini terjadi karena otak melepaskan koneksi tertentu antar sel otak. Hal ini membuat konseksi baru yang lebih penting untuk merawat bayi bisa terbentuk.

Otak menjadi lebih teratur dan bisa memproses informasi penting dengan lebih efektif. Bahkan mereka akan lebih peka dengan ancaman yang bisa terjadi pada bayi.

Semoga informasi ini bisa bermanfaat ya!

Beri Komentar