Perlukah Membedakan Mainan Anak Berdasarkan Jenis Kelamin? Ini Kata Ahli

Reporter : Mila
Rabu, 5 Februari 2020 10:28
Perlukah Membedakan Mainan Anak Berdasarkan Jenis Kelamin? Ini Kata Ahli
'Kakak, kamu kan, anak laki-laki, kok mainnya boneka?' 'Duh, Adek, masa anak perempuan main bola sih?!'

Teguran di atas pasti pernah atau bahkan sering kamu dengar dari mulut orang tua kepada anaknya. Ya, mainan dan bermain memang hal yang nggak bisa terlepas dari seorang anak. Lewat bermain, anak juga belajar dan mengasah kemampuan otaknya. Tapi apakah perlu untuk membedakan mainan apa yang anak mainkan berdasarkan jenis kelaminnya?

1 dari 4 halaman

Menanggapi keresahan ini, Prof. Melissa Hines dari Cambridge University, melansir The Guardian, menjelaskan bahwa memang ada kesenjangan gender dalam permainan anak.

Penelitian menemukan bahwa otak anak laki-laki memang cenderung untuk mengekspresikan minat awal pada permainan motorik dan fisik, seperti mobil-mobilan dan bola. Sementara otak anak perempuan cenderung mengekspresikan minat pada bermain peran, seperti boneka dan rumah-rumahan.

Kecenderungan ini lalu dijadikan sebagai pembeda. Sebut saja misalnya di toko mainan. Mereka (toko mainan) pasti akan memisahkan mainan berdasarkan laki-laki dan perempuan.

ilustrasi anak bermain game © Diadona

2 dari 4 halaman

Perbedaan ini menyalahi hakikat bermain, yaitu mendorong anak untuk merasakan experience bermain dengan bermacam permainan yang menurut mereka menyenangkan. Nggak ada batasan dan nggak dibedakan antara mainan anak laki-laki dan perempuan.

Elizabeth Sweet, sosiologis dan dosen di University of California, mengatakan membedakan mainan berdasarkan gender bisa menimbulkan efek negatif buat anak.

ilustrasi anak bermain © Diadona

3 dari 4 halaman

Anak bakal susah untuk mengembangkan minat dan bakatnya, karena secara tak langsung dibatasi. Padahal, minat dan bakat mereka harusnya bisa dikembangkan secara optimal.

Yang lebih parah lagi, membedakan mainan anak berdasarkan gender juga bisa menghambat aspirasi mereka terhadap karier saat dewasa kelak.

'Mainan khusus perempuan' bagi anak akan membuat mereka tumbuh menjadi wanita yang tenang, lemah, 'tunduk', dan memprioritaskan mengurus rumah tangga. Sementara 'mainan khusus laki-laki' akan membuat mereka memiliki sifat keras dan menghindari label lemah.

4 dari 4 halaman

Maka, disarankan untuk mulai menetralisasi mainan anak-anak. Biarkanlah anak memilih mainan yang disukainya dan mengekspresikan diri sesuka hatinya.

Beri Komentar