6 Cara Menyampaikan Kabar Buruk ke Anak, Mereka juga Berhak Tau

Reporter : TIM MAGANG ASIK
Senin, 20 November 2023 13:26
6 Cara Menyampaikan Kabar Buruk ke Anak, Mereka juga Berhak Tau
Di antara cara menyampaikan kabar buruk ke anak adalah dengan menggunakan kalimat yang dia pahami, cari waktu yang tepat dan beri jaminan bahwa semua akan baik-baik saja.

Kejadian buruk tak pernah bisa dipisahkan dari kehidupan. Di masa tersebut, orang dewasa berperan penting dalam menyelesaikannya, termasuk bila diperlukan, menyampaikan kabar buruk tersebut kepada anak.

Berapapun usia mereka, bad news dapat mempengaruhi emosional anak. Oleh karena itu, si kecil tentunya membutuhkan penjelasan dari orang tua untuk memahami hal yang terjadi di sekitarnya. Memang, diskusi bersama anak mengenai kabar buruk bukanlah hal yang mudah. 

Dikutip dari American Psychological Association, meskipun nggak mudah, orang tua tetap perlu mengambil sikap tegas dan berusaha menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Hal itu justru bisa membantu si kecil untuk merasa lebih aman. 

Nah, gimana sih cara menyampaikan bad news pada si kecil? Yuk simak cara-caranya yang udah Diadona kutip dari American Psychological Association!

 

1 dari 3 halaman

Cara Menyampaikan Kabar Buruk ke Anak © Diadona

Pikirkan Apa Saja Yang Mau Orang Tua Katakan

Mengingat lagi berbicara sama si kecil, orang tua perlu memikirkan hal-hal yang akan disampaikan. Kalau orang tua semakin bingung, coba untuk berlatih di depan kaca atau ngobrol sama orang dewasa lainnya. 

Perencanaan ini justru bikin diskusi lebih mudah karena orang tua udah tahu apa aja diksi yang perlu kamu pilih saat menyampaikannya. Selain nggak bikin gugup dan terbata-bata, si kecil juga lebih gampang memahami apa yang disampaikan.

Cari Momen Yang Pas

Agar tak merusak hari si kecil, manfaatkan waktu luang yang kamu dan si kecil punya, misalnya setelah makan malam atau saat kamu sedang menyiapkan bekal untuk besok. Ini adalah waktu yang tepat untuk menjadikan si kecil pusat perhatian

2 dari 3 halaman

Cara Menyampaikan Kabar Buruk ke Anak © Diadona

Ketahui Hal yang Mereka Tahu

Orang tua juga perlu mengetahui point of view mereka terkait hal yang udah mereka dengar. Misalnya, ada kejadian penculikan di dekat sekolahnya, orang tua bisa bertanya, “ Kamu udah dengar berita ini belum?”. Saat mereka sedang menjawab, jadilah pendengar yang baik agar si kecil bisa leluasa bercerita tentang hal yang mereka tahu.

Bagikan Perasaanmu dengan Si Kecil

Sah-sah aja lho orang tua menunjukkan perasaannya ke si kecil. Mereka bakal ingat kalau orang tua juga manusia yang bisa merasakan rasa takut seperti mereka.

Saat orang tua membagikan perasaannya ke si kecil, mereka bisa belajar meskipun kamu lagi kesal, kamu tetap bisa menenangkan diri dan melanjutkan diskusi. Ini merupakan langkah yang tepat untuk menunjukkan kontrol emosi pada anak.

3 dari 3 halaman

Cara Menyampaikan Kabar Buruk ke Anak © Diadona

Jujur Kepada Anak

Dalam menyampaikan berita buruk ke anak, usahakan untuk menyampaikan tentang apa yang sedang terjadi hingga tahap yang dapat mereka pahami. Parents nggak harus memberi detail kecil tentang kabar buruk tersebut. Semakin detail cerita, si kecil akan semakin sulit paham dan bingung. 

Nah, pada anak usia dibawah lima tahun terkadang menjadi PR besar saat menyampaikan berita kematian. Oleh karena itu, orang tua perlu mengobrol dengan si kecil tentang arti dari kematian itu sendiri. Selain itu, ortu juga boleh untuk bilang, “ Mama nggak tahu” pada beberapa pertanyaan, seperti, “ Kenapa orang mencuri?”.

Yakinkan Mereka

Poin terpenting dari diskusi bersama si kecil adalah yakinkan mereka kalau kamu selalu ada untuknya. Beritahu mereka bahwa kamu akan melakukan apapun yang kamu tahu untuk menjaganya.

Selain itu, yakinkan mereka bahwa kamu siap untuk menjawab pertanyaan apapun yang berkaitan dengan topik ini di masa depan. Terpenting, pastikan bahwa kamu mengatakan kalau si kecil akan selalu dicintai oleh keluarganya.

Jangan lupa juga untuk menjaga dirimu. Diskusi tentang kabar buruk dan tragedi bisa melelahkan. Oleh karena itu kamu bisa menjaga dirimu dengan cara beristirahat, melakukan aktivitas fisik, dan melakukan apapun yang membangkitkan semangatmu. 

Penulis : Alvita Maharani

Beri Komentar