MUI Boikot Acara TV Ayu Ting Ting, Singgung Soal Status Janda yang Melekat

MUI menyinggung cara Ayu Ting Ting saat tampil di acara TV dengan membandingkan status jandanya.

" Ia (Ayu Ting Ting) seringkali memperlihatkan dan membanding-bandingkan antara 'badan gue nih gadis apa janda, lu bisa lihat sendiri', sambil memperlihatkan pinggulnya. Jadi, Ayu Ting Ting sepertinya menikmati. maaf status jandanya," ungkap Wakil Sekretris Infokom MUI, Elvi Hudhriyah.

Kritikan MUI tersebut mendapat sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya, pegiat media sosial Eko Kuntadhi. Melalui akun twitternya @_ekokuntadhi.

Ia menyindir MUI yang kini tak hanya mengurusi soal halal dan haram saja. Melainkan turut mengurusi status janda seseorang.

" Habis ngurus halal, kini ngurus janda," tulisnya.

© Diadona

Cuitan yang diunggah tersebut langsung menuai banyak komentar warganet. Banyak yang ikut mengkritik keras atas apa yang dilakukan MUI tersebut.

" Mulai sekarang seluruh janda harus bersertifikat halal, baru boleh tampil di TV," tulis @FathurR1478992.

" Mungkin karena sertifikat halal dah ditarik oleh Menteri Agama, jadikurang kerjaan," imbuh @72Giawa.

" Mungkin maksud MUI mau menyelmatkn para janda, tapi seharusnya kalu mau nyelamatin janda-janda Indonesia jangan pilih-pilih dong! Jangan hanya jnda artis, kanda kaya, janda cantik dan janda muda. Sementara jnda melart dibaikan?," tulis @alfendisadjah.

Tak hanya itu, permintaan MUI kepda KPI tersebut disoroti pula oleh komunitas perkumpulan janda. Salah satunya, Founder Komunitas #SaveJanda Mutiara Proehoeman.

Mutiara menyayangkan pernyataan MUI yang menilai Ayu Ting Ting mengeksploitasi status jandanya hingga harus dinoikot dari acara TV.

Menurutnya, stigma negatif terhadap status janda seseorang harus diubah. " Saatnya kita menghapus stigma negatif janda bersama-sama," kata Mutiara.

Ditambahkan Mutiara, stigma negatif terhadap perempuan berstatus janda akan berdampak pada kondisi psikologis, sosial, dan ekonomi yang bersangkutan.

Karena itulah, seringkali perempuan menarik diri dari duni pekerjan lantaran adanya bully-an, hingga pelecahan fisik dan mental.

© Diadona

Hal inilah yang justru dinilai Mutiara untuk disoroti MUI. Sebab, sebagai pihak pengayom antar umat berbagai agama, sudah semestinya MUI bisa lebih sensitif akan realita.

Mutiara beranggapan, memboikot seseorang karena dianggap menikmatu statusnya sebagai janda bukanlah tindakan terpuji.

" Alih-alih membantu meringankan beban, ini justru memperburuk stigma negatif terhadap perempuan berstatus janda dalam masyarakat," jelasnya.

Apalagi, dikatakan Mutiara, Ayu Ting Ting sebagai pekerja hiburan dituntutr bisa memberikn penampilan yang menghibur penontonnya.

Untuk itu, apabila banyak pihak yang ingin lebih kritis, semestinya mengubah pola konsumsi hiburan dan image pedangdut secara luas.

Mutiara menegaskan apa yang dilakukan MUI justru tidk mndidik masyarakat.

" Bukan dengan menyerang Ayu Ting Ting yang cuma bagian dari sistem kapitalisme industri hiburan. Yang MUI lakukan tidak mendidik dan tidak berempati, cuma mematikan sumber penghasilannya," tandasnya.

Sementara itu, atas kritikan MUI tersebut, Ayu Ting Ting belum memberikan komentarnya.