Kisah Prajurit TNI di Perbatasan: Siang Tenteng Senjata, Sore Guru Ngaji

Reporter : Anif Fathul Amin
Rabu, 17 Juni 2020 10:01
Kisah Prajurit TNI di Perbatasan: Siang Tenteng Senjata, Sore Guru Ngaji
Para prajurit TNI ini berjaga di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini.

 

“Berbagai kegiatan pembinaan teritorial di perbatasan terus digiatkan oleh personel Satgas Pamtas di samping tugas utamanya, seperti kegiatan karya bakti, pengobatan keliling, bakti sosial, hingga menjadi guru mengaji bagi anak-anak di sekitar pos,” kata Mayor Inf Rizky.

Mayor Inf Rizky juga menyebut Pratu Kotibul dan Pratu Faisal Asmi rutin membantu sebagai guru ngaji setiap sore. Keduanya telah melakukan kegiatan tersebut sejak awal bertugas, yakni pada 2019 lalu.

Kegiatan sebagai bentuk kepedulian Satgas di bidang pendidikan itu pun disambut baik oleh anak-anak di sana. Mayor Inf Rizky menyebut anak-anak punya semangat belajar yang tinggi. Mulai dari Iqra hingga Alquran.

1 dari 2 halaman

      View this post on Instagram    

Selain Jaga Tapal Batas, Satgas Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad Jadi Guru Ngaji Tak hanya melaksanakan tugas utamanya dalam menjaga perbatasan RI-PNG sektor selatan, anggota Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad juga turut serta menjadi guru ngaji bagi anak-anak di Kampung Baidub, Distrik Ulilin. . Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya, S.Sos., M.Han., dalam rilis tertulisnya di Merauke, Papua. Sabtu (6/6). . Dansatgas mengungkapkan, berbagai kegiatan pembinaan teritorial diperbatasan terus di giatkan oleh personel Satgas Pamtas disamping tugas utamanya, seperti kegiatan karya bhakti, pengobatan keliling, bhakti sosial, hingga menjadi guru mengaji bagi anak-anak disekitar pos. . “Hal inilah yang dilaksanakan oleh personel Pos Bupul 12 yakni Pratu Kotibul dan Pratu Faisal Asmi yang menjadi guru mengaji di Masjid Al Muhajirin bagi anak-anak di Kampung Baidub,” ujar Dansatgas. . “Dua anggota Pos Bupul 12 turut membantu menjadi guru ngaji setiap sore hari, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan guru ngaji untuk anak-anak muslim di kampung tersebut,” terang Rizky. . “Anak-anak belajar mengaji yakni membaca Alquran dan juga Iqra dan bacaan surat-surat pendek. Tahap demi tahap tingkat demi tingkat, diperlihatkan oleh Dias Saputra (9) beserta teman-temannya yang memiliki semangat belajar mengaji,” tambah Dansatgas. . Dansatgas menuturkan, melihat minat anak-anak yang tinggal di kampung perbatasan itu cukup antusias untuk belajar mengaji. Kegiatan seperti ini merupakan wujud kepedulian Satgas dibidang pendidikan sejak awal bertugas Juli 2019. . Sementara itu, salah satu pengurus Masjid Al Muhajirin Ustaz Nahyudin (40) menyampaikan ucapan terima kasih dan sangat terbantu dengan adanya bantuan guru ngaji dari personel Satgas Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad. . “Kami semua senang dan berterima kasih dengan adanya bantuan dari personel Pos Bupul 12 menjadi guru ngaji bagi anak-anak kami, terlihat anak-anak pun semangat untuk belajar dengan bapak-bapak TNI,” tuturnya. . #tni #tniad #tnial #tniau #Kostrad #Cakra #taipur #Divif1kostrad #Divif2kostrad #Divif3kostrad #sahabatcakra #kostradhebat

A post shared by Kostrad (@penkostrad) on

 

“Berbagai kegiatan pembinaan teritorial di perbatasan terus digiatkan oleh personel Satgas Pamtas di samping tugas utamanya, seperti kegiatan karya bakti, pengobatan keliling, bakti sosial, hingga menjadi guru mengaji bagi anak-anak di sekitar pos,” kata Mayor Inf Rizky.

Mayor Inf Rizky juga menyebut Pratu Kotibul dan Pratu Faisal Asmi rutin membantu sebagai guru ngaji setiap sore. Keduanya telah melakukan kegiatan tersebut sejak awal bertugas, yakni pada 2019 lalu.

Kegiatan sebagai bentuk kepedulian Satgas di bidang pendidikan itu pun disambut baik oleh anak-anak di sana. Mayor Inf Rizky menyebut anak-anak punya semangat belajar yang tinggi. Mulai dari Iqra hingga Alquran.

2 dari 2 halaman

Kisah Prajurit TNI di Perbatasan: Siang Tenteng, Sore Guru Ngaji © Diadona

“ Anak-anak belajar mengaji, yakni membaca Alquran juga Iqra dan bacaan surat-surat pendek. Tahap demi tahap tingkat demi tingkat, diperlihatkan oleh Dias Saputra beserta teman-temannya yang memiliki semangat belajar mengaji,” kata Dansatgas.

Bantuan tersebut juga diterima dengan senang hati oleh Ustaz Nahyudin selaku pengurus masjid. Tak lupa, dirinya juga mengucapkan terima kasih terhadap gestur baik yang dilakukan anggota TNI di sana.

“ Kami semua senang dan berterima kasih dengan adanya bantuan dari personel Pos Bupul 12 menjadi guru ngaji bagi anak-anak kami. Terlihat anak-anak pun semangat untuk belajar dengan bapak-bapak TNI,” sebut ustaz yang kini berusia 40 tahun tersebut.

Beri Komentar