Intip Cara Ilmuan Eropa Ubah Debu di Bulan Jadi Oksigen

Reporter : Mila
Jumat, 24 Januari 2020 12:43

Selain jadi oksigen juga bisa untuk bahan bakar roket.

European Space Agency (ESA) telah memulai proyek mengubah debu halus di bulan yang disebut relogith menjadi oksigen. Proyek ini diharapkan dapat menunjang misi penelitian jangka panjang dan berkelanjutan di bulan.

1 dari 4 halaman

Peneliti ESA memisahkan campuran logam di relogith untuk diekstraksi jadi oksigen. ESA membayangkan relogith bukan hanya untuk memproduksi oksigen untuk bernapas. Melainkan juga bisa digunakan untuk membuat bahan bakar roket.

" Mampu memperoleh oksigen dari sumber daya yang ditemukan di bulan jelas akan sangat berguna bagi penghuni bulan di masa depan, baik untuk bernafas maupun dalam produksi bahan bakar roket setempat," jelas Beth Lomax, Ketua peneliti Universitas Glasgow.

2 dari 4 halaman

Melansir BBC (24/1), meski sejauh ini peneliti ESA belum mampu produksi oksigen dari relogith karena keterbatasan sampel. Namun, simulasi telah menunjukkan bahwa ada kandungan oksigen sekitar 40-45 persen yang terikat dalam relogith.

3 dari 4 halaman

Pabrik di Pusat Penelitian dan Teknologi Ruang Angkasa Eropa (ESTEC) di Belanda, menggunakan teknik elektrolisis garam cair untuk mengekstrak relogith agar menghasilkan oksigen. Metode itu dilakukan dengan cara menempatkan garam kalsium klorida cair ke dalam wadah logam yang dipanaskan hingga suhu 950 derajat celcius.

4 dari 4 halaman

ESA berharap suatu hari mampu membangun fasilitas ini di bulan, karena sangat berguna bagi kehidupan di bulan.

" Jika Anda dapat mengisi ulang bahan bakar di bulan, Anda dapat meningkatkan efisiensi keberlanjutan dan jangkauan misi ruang angkasa. Juga lebih hemat energi tentunya," tutup Lomax.