Alasan Film Pengkhianatan G30S/PKI Wajib Tayang di Bulan September

Reporter : Aditia
Senin, 2 Oktober 2023 13:19
Alasan Film Pengkhianatan G30S/PKI Wajib Tayang di Bulan September
beberapa stasiun televisi masih menayangkan film ini setiap tanggal 30 September

Film Pengkhianatan G30S/PKI merupakan film yang menceritakan peristiwa Gerakan 30 September 1965, yang merupakan peristiwa penculikan dan pembunuhan tujuh jenderal dan satu perwira pertama TNI AD oleh sekelompok orang yang diduga anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Film ini disutradarai oleh Arifin C. Noer dan dirilis pada tahun 1984.

Pada era Orde Baru, film ini menjadi tontonan wajib setiap tanggal 30 September. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat Indonesia akan peristiwa G30S/PKI dan bahaya komunisme.

Setelah era Orde Baru berakhir, film ini tidak lagi menjadi tontonan wajib. Namun, beberapa stasiun televisi masih menayangkan film ini setiap tanggal 30 September.

1 dari 2 halaman

Alasan Film Ini Dianggap Wajib Tayang di Bulan September

Film Pengkhianatan G30S PKI © Diadona

Terdapat beberapa alasan mengapa film ini masih ditayangkan setiap tanggal 30 September. Pertama, film ini merupakan salah satu film dokumenter sejarah Indonesia yang penting. Film ini menceritakan peristiwa G30S/PKI secara kronologis, berdasarkan hasil penyelidikan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) G30S/PKI.

Kedua, film ini merupakan sarana edukasi bagi masyarakat Indonesia. Film ini dapat menjadi sarana untuk mengingatkan masyarakat Indonesia akan peristiwa G30S/PKI dan bahaya komunisme.

Ketiga, film ini merupakan salah satu tontonan yang populer di Indonesia. Film ini telah ditonton oleh jutaan orang di Indonesia.

Meskipun film ini telah ditayangkan puluhan tahun, film ini masih memiliki nilai penting. Film ini dapat menjadi sarana untuk mengingatkan masyarakat Indonesia akan peristiwa G30S/PKI dan bahaya komunisme.

 

 

2 dari 2 halaman

Penuh Kontroversi

Film Pengkhianatan G30S PKI © Diadona

Pemerintah Orde Baru juga sempat disebut menggunakan film ini sebagai alat propaganda untuk menanamkan sentimen anti-PKI di masyarakat. Film ini menggambarkan PKI sebagai organisasi yang jahat dan bertanggung jawab atas peristiwa G30S/PKI.

Setelah era Orde Baru berakhir, film ini tidak lagi menjadi tontonan wajib. Namun, beberapa stasiun televisi masih menayangkan film ini setiap tanggal 30 September. Hal ini karena film ini masih memiliki nilai penting, yaitu sebagai sarana edukasi bagi masyarakat Indonesia tentang peristiwa G30S/PKI.

Meskipun film ini telah ditayangkan puluhan tahun, film ini masih memiliki kontroversi. Beberapa orang berpendapat bahwa film ini terlalu mengerikan untuk ditonton oleh anak-anak, tidak objektif dalam menggambarkan peristiwa G30S/PKI, dan dapat menimbulkan sentimen anti-PKI.

 

Beri Komentar