Tembus Lumpur Setinggi Atap, Tangis Zaskia Adya Mecca Pecah di Pelukan Korban Banjir Aceh
Zaskia Adya Mecca Datangi Langsung Korban Banjir Aceh | Foto: Instagram/@zaskiadyamecca
Reporter : Abidah Ardelia
Berbekal izin suami dan amanah donasi dari yayasannya, Zaskia nekat terbang langsung ke lokasi bencana di Pidie Jaya, Aceh, demi melihat kondisi lapangan dan menyalurkan bantuan secara langsung.
Kabar duka yang menyelimuti wilayah Sumatera belakangan ini memang bikin hati siapa saja teriris. Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang menghantam Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat menyisakan cerita pilu yang mendalam bagi saudara-saudara kita di sana.
Di tengah hiruk-pikuk berita bencana ini, Zaskia Adya Mecca memutuskan untuk tidak hanya diam berpangku tangan.
Istri dari sutradara Hanung Bramantyo ini nekat terbang langsung ke lokasi bencana di Pidie Jaya, Aceh, demi melihat kondisi lapangan dan menyalurkan bantuan secara langsung.
Keputusan Zaskia untuk berangkat ke Tanah Rencong sebenarnya bukan hal yang mudah. Di Jakarta, dia dihadapkan pada jadwal yang super padat di bulan Desember ini.
Belum lagi kondisi putranya, Bhre, yang baru saja keluar dari rumah sakit tentu menjadi pertimbangan berat bagi seorang ibu. Namun, panggilan kemanusiaan ternyata lebih kuat.
Setelah berdiskusi dengan sahabatnya sesama relawan yaitu Indadari, Zaskia merasa perlu hadir di sana untuk memahami betul apa yang dibutuhkan para korban.
Berbekal izin suami dan amanah donasi dari yayasannya, ia pun menjejakkan kaki di lokasi yang penuh lumpur tersebut.
Momen Haru Pertemuan dengan Korban
Setibanya di lokasi, Zaskia langsung dihadapkan pada kenyataan pahit yang dialami warga. Pemandangan rumah-rumah yang rusak dan jalanan yang tertutup lumpur tebal menjadi saksi bisu dahsyatnya bencana ini.
Namun, ada satu momen yang benar-benar meruntuhkan pertahanan Zaskia hingga ia tak kuasa menahan air mata. Ia bertemu dengan seorang ibu yang nasibnya berubah drastis dalam sekejap mata.
Ibu tersebut bercerita bahwa rumah tempat tinggalnya sudah tertimbun tanah. Padahal, rumah itu bukan sekadar tempat berteduh, melainkan juga tempat ia mencari nafkah dengan membuka toko kelontong.
Kini, semuanya lenyap tak berbekas. Zaskia yang awalnya berusaha tegar dan memeluk sang ibu untuk menguatkan, akhirnya ikut menangis mendengar curhatan pilu itu.
Ia pun menumpahkan perasaannya lewat unggahan di media sosial tanpa bisa berkata-kata banyak.
"Jangan nanya gimana rasa hatiku saat ini. Gimana rasanya melihat saudara kita diberikan musibah, semua yang sudah diperjuangkan hilang dalam sekejap," tulis Zaskia menggambarkan perasaannya yang campur aduk.
Ia membayangkan betapa berat beban yang harus dipikul oleh keluarga tersebut. Kehilangan aset berharga sekaligus tempat bernaung tentu bukan hal yang mudah diterima oleh siapa pun.
"Rumah yang selama ini menjadi tempat nyamannya untuk pulang, berteduh. Usaha toko kelontong yang menjadi sandaran hidup keluarga dengan 3 anak, tertimbun dalam sekejap. Tidak meninggalkan apapun, walau hanya sekedar atap bangunan," lanjutnya dalam tulisan tersebut.
Kondisi Lapangan yang Memprihatinkan
Selama berada di Aceh, Zaskia tidak hanya datang untuk melihat-lihat. Ia bersama tim relawan lainnya, termasuk Rangkul Foundation, mendirikan dapur umum di Dewantara, Aceh Utara.
Zaskia terlihat sibuk membantu memasak dan menyiapkan logistik bagi para pengungsi. Apa yang ia lihat di lapangan membuatnya sadar bahwa penanganan bencana ini butuh waktu yang tidak sebentar. Kerusakan yang terjadi sangat masif dan bantuan yang masuk dirasa masih sangat kurang.
Ia menggambarkan situasi di mana warga harus bertahan hidup dengan fasilitas yang sangat minim. Tidak ada aliran listrik yang menerangi malam mereka, dan air bersih pun menjadi barang langka yang sulit didapatkan.
"Perjalanan ke Pidie Jaya ini semakin membuka mata ku kalau bencana yang terjadi sekarang tidak main2. Ini bencana besar, yang penanganannya akan membutuhkan waktu cukup lama untuk recovery. Bantuan sangaaaat minim (padahal daerah yang tidak terputus jalur dan dekat jalan raya) , pergerakan pemerintah terasa lambat, warga bertahan sekuat tenaga secara mandiri. Tidak ada listrik, tidak ada air bersih, pasokan makanan menipis, juga lumpur setinggi atap rumahnya," ungkap Zaskia.
Kelelahan fisik dan mental jelas terlihat di wajah para korban. Sebagai sesama perempuan dan seorang ibu, hati Zaskia ikut sakit melihat tatapan kosong para ibu di pengungsian yang kebingungan memikirkan nasib anak-anak mereka ke depannya.
"Entah berapa banyak ibu yang ketika ku lihat matanya, ku pegang tangan, langsung pecah tangis 'Capek.. ga kuat tapi harus kuat.. ga tau akan bagaimana kedepannya.. tolong kami, kami butuh bantuan..'" tambahnya menceritakan interaksinya dengan warga.
Ajakan untuk Bergerak Nyata
Situasi di lapangan kian pelik karena distribusi bantuan yang belum merata. Bahkan, ketegangan sempat memuncak hingga isu penjarahan antar posko nyaris terjadi akibat kondisi warga yang makin terdesak.
Melihat urgensi ini, Zaskia Adya Mecca pun mengajak masyarakat luas untuk menyudahi perdebatan di media sosial.
Baginya, ini bukan saatnya sekadar berkomentar atau mengkritik cara bantuan disalurkan, melainkan waktu untuk aksi nyata dan gotong royong.
Kisah ibu pemilik toko kelontong tadi hanyalah satu dari sekian banyak cerita sedih yang ia temui di sana.
"Ini hanya sepenggal dari puluhan, ratusan, bahkan ribuan kisah dari para terkena musibah banjir Sumatera saat ini. Setiap langkahku bertemu pengungsi lain, selalu ada cerita yang menyesakkan dada," tuturnya.
Perjalanan ini memberikan banyak pelajaran berharga bagi Zaskia, terutama tentang arti keikhlasan dan kesabaran saat diuji oleh Sang Pencipta.
Ia berjanji tidak akan tinggal diam dan akan menggunakan segala kemampuan yang ia miliki untuk membantu proses pemulihan saudara-saudara kita di Sumatera. Ia juga menantang kita semua untuk ikut ambil bagian dalam misi kemanusiaan ini.
"Dengan energi dan nikmat yang Allah ta'ala berikan kepada ku saat ini, Wallahi aku tidak akan tinggal diam. Aku akan maksimalkan diri sebagai bentuk syukur atas situasi yang lebih baik. Kamu juga kan?! lya, kamu yang baca tulisan ini," tandas Zaskia menutup ceritanya.