Reporter : Kojiro Hyu

Mereka hadir membawa ide segar untuk memecahkan persoalan sosial lewat cara kreatif. Mulai dari gerakan digital untuk donasi, komunitas edukasi bagi anak jalanan, hingga proyek lingkungan.

Di tengah derasnya arus digital dan perubahan sosial, semangat kolaborasi justru menjadi kunci utama dalam menggerakkan kebaikan. Hal inilah yang ditunjukkan Dompet Dhuafa melalui acara Community Gathering bertema “Spread Kindness, Build Togetherness” yang digelar di Jakarta, Kamis (3/10/2025). 

Acara ini mempertemukan ratusan komunitas dari berbagai bidang, mulai dari pendidikan, sosial, hingga pemberdayaan ekonomi untuk membangun jejaring dan sinergi nyata.

Kolaborasi Sebagai Kekuatan Utama

Dalam sambutannya, Etika Setiawanti, Direktur Komunikasi dan Teknologi Dompet Dhuafa, menegaskan bahwa kolaborasi adalah jantung dari setiap gerakan sosial.
Menurutnya, komunitas bukan hanya kumpulan orang dengan minat yang sama, tetapi juga mitra strategis dalam menciptakan dampak sosial berkelanjutan. “Kami percaya, setiap komunitas memiliki potensi untuk menebar kebaikan. Dompet Dhuafa ingin menjadi jembatan untuk memperluas manfaat itu,” ujarnya.

Sinergi lintas komunitas yang dibangun diharapkan tidak berhenti pada pertemuan ini saja, melainkan berlanjut pada berbagai aksi sosial di masa mendatang.

Suara Generasi Muda dalam Aksi Sosial

Menariknya, banyak peserta Community Gathering berasal dari kalangan anak muda. Mereka hadir membawa ide segar untuk memecahkan persoalan sosial lewat cara kreatif.
Mulai dari gerakan digital untuk donasi, komunitas edukasi bagi anak jalanan, hingga proyek lingkungan yang dikelola mahasiswa, semuanya menunjukkan bahwa generasi muda kini semakin aktif dalam gerakan sosial berbasis komunitas.

Hal ini sejalan dengan semangat Dompet Dhuafa yang ingin menjadikan kegiatan sosial sebagai ruang belajar, berjejaring, dan berinovasi.

Cerita Inspiratif dari Komunitas Disabilitas

Salah satu kisah yang mencuri perhatian datang dari Wawang Sunarya, perwakilan komunitas disabilitas yang menjadi mitra binaan Dompet Dhuafa. 

Dulu, komunitas ini sempat kesulitan bertahan secara ekonomi. Namun lewat pendampingan dan dukungan kolaboratif, mereka kini telah berkembang pesat. “Kami sudah punya usaha sendiri, mulai dari produksi action figure hingga membuka toko kecil,” kata Wawang dengan penuh semangat.

Kisah Wawang menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi mampu mengubah keterbatasan menjadi kemandirian.

Digitalisasi sebagai Penguat Gerakan Sosial

Di era serba digital, teknologi menjadi alat penting untuk memperluas jangkauan kebaikan.
Dompet Dhuafa bersama komunitas-komunitas yang hadir sepakat untuk memanfaatkan media sosial dan platform digital sebagai sarana menyebarkan inspirasi, menggalang dana, dan memperluas dampak gerakan sosial.

Dari kegiatan berbagi konten positif hingga kampanye solidaritas digital, semua dilakukan untuk memastikan bahwa semangat “Spread Kindness, Build Togetherness” tidak hanya bergema di ruang acara, tapi juga di dunia maya.

Ruang Kolaborasi yang Terus Terbuka

Acara Community Gathering ini bukan sekadar pertemuan simbolik, melainkan langkah strategis untuk memperkuat jejaring kebaikan lintas komunitas.
Dompet Dhuafa berkomitmen membuka ruang bagi setiap komunitas untuk berbagi gagasan, sumber daya, dan inovasi, agar kebaikan bisa menjalar lebih luas dan berkelanjutan.

Etika menutup acara dengan pesan yang menggugah, “Kami ingin gerakan ini menjadi ekosistem yang saling menguatkan. Karena sejatinya, kebaikan akan tumbuh subur jika ditanam bersama.”

Melalui Community Gathering 2025, Dompet Dhuafa membuktikan bahwa kebaikan tidak bisa berjalan sendiri. Butuh kolaborasi, kepercayaan, dan semangat bersama.
Ratusan komunitas yang hadir menjadi bukti bahwa sinergi adalah kekuatan terbesar dalam menciptakan perubahan sosial.

Dan seperti pesan utama acara ini: Spread Kindness, Build Togetherness — karena kebaikan akan semakin berarti saat dilakukan bersama.