Hamil Lewat dari 9 Bulan, Ternyata Ini Penyebabnya!

Reporter : Mila
Jumat, 29 April 2022 10:57
Hamil Lewat dari 9 Bulan, Ternyata Ini Penyebabnya!
Apakah hal ini berbahaya?

Kehamilan umumnya terjadi selama kurang lebih 40 minggu atau setara  dengan 9 bulan. Periode waktu itu dihitung dari menstruasi terakhir hingga hari kelahiran. Tapi, dalam beberapa kasus, masa kehamilan justru menjadi lebih lama bahkan melampaui waktu yang dianggap normal.

Sebenarnya, apa yang menyebabkan hamil lewat bulan? Untuk tahu jawabannya, simak terus ya, Moms!

1 dari 5 halaman

Banyak yang menganggap bahwa hamil lewat bulan adalah kehamilan yang melampaui HPL (hari perkiraan lahir). Tapi, sebenarnya waktu bersalin tidak harus persis sama dengan HPL. Hal ini karena HPL pada dasarnya dihitung dengan menambahkan 40 minggu dari menstruasi terakhir.

Jadi, kalau Moms melahirkan 3 minggu lebih awal atau 2 minggu setelah HPL, masih terhitung normal ya. Nah, kehamilan dikatakan terlambat atau postmature kalau bayi tak kunjung lahir setelah 42 minggu masa kandungan.

Selain melihat usia kandungan, apa ciri lain dari hamil lewat bulan?

2 dari 5 halaman

Ciri Hamil Lewat 9 Bulan

Lewat buku The High-Risk Fetus (1992), ada 3 ciri utama hamil lewat bulan, yaitu:

- Muncul noda mekonium (feses pertama bayi) dalam cairan ketuban.
- Volume cairan ketuban rendah, yang kemudian menyebabkan ukuran terlihat menyusut.
- Plasenta yang tidak berfungsi dengan baik.
- Janin tak banyak bergerak dan tidak kunjung terjadi kontraksi meski sudah lewat dari 42 minggu.

3 dari 5 halaman

Penyebab Hamil Lewat 9 Bulan

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya hamil lewat dari 9 bulan:

1. Salah menghitung usia kandungan

2. Kehamilan yang pertama

3. Faktor keturunan

4. Obesitas

5. Bayi berjenis kelamin laki-laki

4 dari 5 halaman

Bahayakah Hamil Lewat 9 Bulan?

Baik terlalu cepat maupun terlalu lama lahir bisa menimbulkan risiko pada Moms dan bayi yang dikandungnya. Berikut adalah risiko hamil lewat dari 9 bulan:

- Proses persalinan cenderung lebih lama, bahkan kadang harus melalui tindakan tertentu seperti ekstraksi vakum.
- Cedera atau perdarahan pada vagina.
- Mekonium terhirup bayi, menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan.
- Bayi lahir dengan kadar gula rendah (hipoglikemia) karena simpanan glukosa dalam rahim telah menipis
- Stillbirth (bayi mati dalam kandungan) atau meninggal di tahun pertama kehidupan bayi.

Beri Komentar