Gitasav Sebut Stunting saat Gaya Hijabnya Dikritik, Apa itu Sebenarnya?

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Minggu, 27 November 2022 07:23
Gitasav Sebut Stunting saat Gaya Hijabnya Dikritik, Apa itu Sebenarnya?
Stunting adalah kondisi kurang gizi pada anak yang menyebabkan pertumbuhan tinggi kurang maksimal dan secara jangka panjang akan berpengaruh pada kemampuan berpikir mereka

Gitasav kembali bikin heboh lewat pernyatannya di sosial media. Youtuber asal Indonesia yang kini tinggal di Jerman tersebut awalnya dikritik karena model hijabnya yang dinilai tidak sesuai. Dia kemudian membalas komentar salah satu netizen dengan kata 'stunting'.

"Gue udah bacot-bacot, point yang lo bisa dapet adalah 'Gita emang merasa paling bener' ya sis? Dulu lo stunting kali ya makanya agak lamban," balas Gita dikutip dari Instagram @gitasav.

 

1 dari 4 halaman

Apa sih Stunting itu?

Dilansir dari laman Stunting.go.id, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada anak di bawah lima tahun. Stunting terjadi karena kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang terjadi pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu janin hingga anak berusia tiga bulan.

Sementara itu WFO merilis definisi stunting sebagai gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat. Seorang anak dikatakan mengalami stunting apabila tinggi badan dan panjang tubuhnya minus 2 dari standar Multicentre Growth Reference Study atau standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO.

Data di tahun 2021 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia mencapai angka 24,4 %. Artinya sekitar 1 dari 4 balita di Indonesia mengalami stunting. Angka ini menempatkan Indonesia di status kronis dan jadi yang paling tinggi di Asia Tenggara.

2 dari 4 halaman

Cara Mengetahui Status Stunting Anak

Seorang anak diketahui stunting atau tidak dengan melakukan pengukuran atropometri terhadap berat badan, panjang badan, menilai berat badan menurut usia, tinggi badan menurut usia, tinggi badan menurut berat badan, lingkar kepala, dan seterusnya. 

Selanjutnya data diplotting dalam kurva menurut WHO. Kurva tersebut dikelompokkan berdasarkan berat badan menurut umur, tinggi badan menurut umur, dan berat badan menurut panjang badan.

Nah dari itu nih kemudian kita tahu apakah anak termasuk dalam kategori stunting atau tidak.

Apabila dalam kurva tersebut, panjang atau tinggi badan anak di bawah garis merah -2 maka dikatakan anak tersebut memiliki perawakan pendek dan bisa berdampak stunting. Dari mana kita bisa mengetahui kurvanya? Kurva tersebut dapat dilihat di buku Kesehatan Ibu dan Anak.

 

3 dari 4 halaman

Penyebab Stunting

Mengapa stunting ini bisa terjadi?

Stunting dan permasalahan kekurangan gizi lain yang terjadi pada balita erat kaitannya dengan kemiskinan. Stunting adalah salah satu akibat ketika balia kekurangan asupan penting seperti protein hewani dan nabati dan juga zat besi.

Stunting kerap terjadi pada daerah dengan angka kemiskinan tinggi akibat orang tua tidak mampu memenuhi kebutuhan primer rumah tangga.

Namun bukan tidak mungkin stunting menimpa anak-anak dari keuarga ekonomi mampu. 

Stunting juga bisa terjadi ketika anak mengalami infeksi berulang. Misalnya adanya penyakit TBC, penyakit jantung, infeksi pernapasan, infeksi saluran kemih membuat penyerapan nutrisinya tak maksimal. 

Penyiapan porsi dan jenis makanan yang tak sesuai dengan kebutuhan kalori anak juga sangat mungkin jadi penyebab stunting. 

 

 

4 dari 4 halaman

Akibat Stunting

Stunting terjadi ketika balita kekurangan nutrisi © Diadona

Dalam pernyataanya, Gitasav menyebut bahwa stunting berkaitan dengan kemampuan berfikir yang lambat. Dirilis dari laman Kementrian Kesehatan RI, stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak. Dalam jangka panjang, anak stunting bisa berpotensi mengalami rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.

Cegah Stunting.id menyebut bila dalam jangka pendek, stunting menyebabkan gangguan kecerdasan dan tidak optimalnya ukuran fisik tubuh serta gangguan metabolisme.

Bila dibiarkan, dalam jangka panjang maka stunting menyebabkan menurunnya kapasitas intelektual. Gangguan struktur dan fungsi syaraf dan sinaps yang terjadi pada anak balita pendek bersifat permanen dan menyebabkan penurunan kemampuan menyerap pelajaran di usia sekolah yang akan berpengaruh pada produktivitasnya saat dewasa.

Stunting merupakan ancaman bagi generasi masa depan bangsa. Selain kemiskinan, tingkat pendidikan juga berkaitan dengan permasalahan gizi akibat minimnya pengetahuan. Yuk cegah anak di sekitar kita terkena stunting

 

Beri Komentar