Arti Father Hunger, Penyebab dan Ciri-cirinya

Istilah ini dicetuskan oleh psikoanalis Margo Maine untuk menggambarkan kekosongan emosional yang ditinggalkan oleh ayah yang absen, yang dapat mengarah pada perasaan kekurangan akan kasih sayang dan dukungan yang hanya dapat dipenuhi oleh figur ayah.

Kondisi father hunger dapat berdampak negatif pada kesehatan mental anak dan mempengaruhi kemampuan mereka untuk membentuk hubungan yang sehat dengan orang lain di masa depan.

Penyebab Father Hunger

ilustrasi ayah dan anak remaja © raisingchildren.net.au

Father hunger dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, seperti:

• Ayah yang absen atau tidak emosional: Anak-anak yang memiliki ayah yang tidak hadir atau tidak emosional selama masa kanak-kanak, cenderung merasa kehilangan kehadiran dan kasih sayang yang seharusnya diberikan oleh figur ayah.
• Konflik keluarga: Konflik keluarga, seperti perceraian atau pertengkaran antara orang tua, dapat memicu father hunger pada anak. Kondisi ini dapat memengaruhi hubungan anak dengan ayah atau bahkan mengakibatkan kehilangan kontak dengan ayah.
• Trauma: Trauma atau pengalaman buruk pada masa kanak-kanak, seperti kekerasan atau pelecehan, dapat memicu perasaan father hunger pada anak. Kondisi ini dapat memengaruhi hubungan anak dengan ayah atau figur laki-laki lainnya.

• Kehilangan ayah: Kematian ayah dapat menjadi penyebab father hunger pada anak. Kehilangan yang tiba-tiba ini dapat memicu perasaan kehilangan dan kesepian pada anak.
• Kebutuhan mendapatkan figur ayah: Anak-anak memiliki kebutuhan untuk mendapatkan figur ayah yang dapat memberikan dukungan emosional dan bimbingan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, anak cenderung merasa kehilangan dan merindukan kehadiran figur ayah.
• Penyebab father hunger dapat bervariasi tergantung pada situasi dan kondisi yang dialami oleh setiap anak. Namun, perlu dicatat bahwa perasaan father hunger tidak selalu muncul pada anak-anak yang memiliki ayah yang absen atau tidak emosional.

Beberapa anak juga dapat merasakan father hunger meskipun memiliki hubungan yang baik dengan ayah mereka, tergantung pada kebutuhan emosional dan psikologis individu masing-masing.

Ciri-Ciri Father Hunger

Ilustrasi Ayah dan Anak © 2019 https://www.diadona.id/blogflickr.com

Beberapa ciri-ciri father hunger pada seseorang adalah sebagai berikut:

• Kesulitan dalam membangun hubungan dengan figur ayah: Seseorang dengan father hunger cenderung kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dan mendalam dengan figur ayah atau orang dewasa laki-laki lainnya. Mereka mungkin merasa enggan atau sulit untuk mempercayai figur ayah atau merasa tidak nyaman dalam kehadirannya.
• Rasa tidak aman dan kurang percaya diri: Anak-anak dengan father hunger cenderung merasa tidak aman dan kurang percaya diri karena kurangnya dukungan dan kasih sayang dari figur ayah. Mereka mungkin merasa tidak dihargai atau tidak diakui sebagai individu yang berharga dan penting.

• Rasa kesepian dan kekosongan emosional: Seseorang dengan father hunger mungkin merasakan rasa kesepian dan kekosongan emosional yang sulit dijelaskan. Mereka merasa bahwa ada sesuatu yang hilang dalam kehidupan mereka dan merindukan kehadiran figur ayah.
• Sulit dalam memahami peran maskulin dan feminin: Anak-anak dengan father hunger mungkin kesulitan dalam memahami peran maskulin dan feminin yang seimbang. Mereka mungkin merasa kebingungan tentang bagaimana seharusnya seorang pria dan wanita bertindak dan merasa tidak yakin dalam memilih peran mereka sendiri.
• Gangguan perilaku dan kesehatan mental: Father hunger dapat menyebabkan gangguan perilaku dan kesehatan mental pada seseorang, seperti depresi, kecemasan, perilaku impulsif, dan kecanduan obat-obatan atau alkohol.

Ciri-ciri father hunger dapat berbeda-beda pada setiap individu, tergantung pada pengalaman mereka dan cara mereka mengatasi kekurangan ayah dalam kehidupan mereka. Namun, jika seseorang merasakan beberapa ciri-ciri di atas, penting untuk mencari bantuan profesional untuk mengatasi father hunger dan memulihkan kesehatan mental dan emosional. Semoga ulasan ini cukup bermanfaat.