Xiaomi Cordless Hair Straightener Brush
Rambut kusut di tengah aktivitas sering jadi masalah sepele tapi menyebalkan. Mau rapikan sebentar saja kadang butuh catokan besar yang harus dicolok dulu, bikin ribet kalau lagi di luar rumah.
Xiaomi mencoba menjawab masalah itu lewat produk terbarunya, Cordless Hair Straightener Brush. Bentuknya ringkas seperti sisir, tidak memakai kabel, dan bisa langsung digunakan setelah di-charge.
Satu minggu pemakaian rutin terasa cukup untuk menilai kenyamanan sekaligus performa produk ini.
Pertama kali melihat Xiaomi Cordless Hair Straightener Brush, kesan yang langsung muncul adalah simpel dan super praktis!
Ukurannya hanya sekitar 20 cm dengan bobot ringan, sehingga saat digenggam lebih terasa seperti memegang sisir portabel ketimbang catokan pada umumnya. Bentuknya yang ringkas membuat alat ini mudah masuk ke tas kerja atau pouch kecil saat bepergian, tanpa harus khawatir memakan banyak ruang.
Yang membedakan dari catokan tradisional ada pada desain gigi sisirnya. Bagian pemanas ditempatkan di dalam, sementara lapisan luar dilengkapi pelindung tahan panas. Dengan begitu, meski suhu bisa mencapai 200 °C, tangan tetap aman dari risiko tersentuh permukaan panas.
Saat dipakai agak lama, bagian ujung gigi sisir dan pegangannya memang terasa sedikit hangat, tetapi tidak sampai panas atau melukai kulit. Jadi, bagi pemula yang sering khawatir tangannya terbakar saat menggunakan catokan jepit, fitur ini terasa menenangkan dan membuat proses styling jadi lebih percaya diri.
Xiaomi juga memikirkan detail kecil yang sering diabaikan. Di dalam kotak, sudah tersedia pouch mini untuk menyimpan alat sekaligus kabel charger type-C. Pouch ini sangat berguna agar produk tetap terlindungi saat dibawa di tas atau koper.
Kabel bawaan juga membuat pengguna tidak perlu repot mencari charger tambahan. Walaupun terlihat sepele, detail seperti ini mempertegas bahwa produk ini memang dirancang untuk mobilitas tinggi, cocok untuk dipakai di rumah maupun dibawa bepergian.
Menggunakannya cukup mudah. Setelah di-charge penuh selama tiga jam, perangkat bisa dipakai 3–4 kali, tergantung panjang rambut.
Untuk menyalakannya, cukup tekan tombol power selama dua detik hingga terdengar bunyi ‘bip’. Pemanas akan bekerja cepat, hanya butuh beberapa detik sampai suhu stabil.
Ada tiga indikator suhu yang bisa dipilih, yaitu:
160 °C untuk rambut tipis, diwarnai, atau cenderung rapuh
180 °C untuk rambut normal atau bergelombang
200 °C untuk rambut kasar, keriting, atau sulit diatur
Pemilihan suhu ini penting agar rambut tetap terlindungi dari panas berlebih.
Bagi yang sudah terbiasa menggunakan catokan jepit, mencoba straightener berbentuk brush seperti ini memang butuh sedikit penyesuaian. Jika catokan jepit bekerja dengan menjepit helaian rambut di antara dua plat panas, brush ini mengandalkan gerakan menyisir.
Jadi, rambut perlu ditahan di bagian ujung dengan tangan satunya agar lebih rapi, lalu disisirkan perlahan dari pangkal ke ujung. Pada awalnya mungkin terasa agak sulit, tapi setelah beberapa kali pemakaian, ritmenya jadi lebih natural dan terasa lebih mudah.
Untuk hasil lurusnya, tampilan rambut terlihat lebih natural dan jatuh, bukan kesan lurus kaku seperti yang sering terjadi dengan catokan jepit. Jadi, brush ini cocok untuk touch up harian, saat ingin rambut terlihat rapi tanpa harus menata terlalu lama. Cukup dengan beberapa kali sisir, rambut sudah tampak halus dan tertata.
Dari sisi styling, justru fleksibilitasnya terasa lebih menonjol. Membuat curly atau gelombang ringan jadi lebih praktis karena gerakan menyisir bisa diarahkan sesuai kebutuhan. Menata poni juga terasa lebih mudah, hasilnya pun terlihat natural dan bervolume tanpa kesan berlebihan.
Yang paling menyenangkan, hasil akhir rambut tetap terasa halus dan tidak kering. Alat ini tidak membuat rambut kehilangan kelembapannya, sehingga lebih nyaman dipakai sehari-hari, bahkan untuk penggunaan rutin.
Ada beberapa hal kecil yang bikin alat ini terasa makin praktis dipakai sehari-hari. Misalnya indikator baterai yang jelas menunjukkan sisa daya, jadi pengguna bisa memperkirakan kapan waktunya mengisi ulang tanpa khawatir tiba-tiba mati di tengah pemakaian.
Fitur ini terasa penting terutama kalau alat sering dibawa bepergian atau dipakai untuk touch up mendadak.
Selain itu, ada sistem lock yang mencegah tombol power terpencet saat disimpan di tas atau koper. Jadi tidak perlu khawatir alat tiba-tiba menyala sendiri ketika sedang dibawa jalan.
Ditambah lagi, fitur auto-off setelah 30 menit memberikan rasa aman tambahan. Kalau sampai kelupaan mematikan, alat otomatis akan berhenti bekerja sehingga risiko panas berlebih bisa dihindari.
Produk ini ditenagai baterai ganda berkapasitas 3.200 mAh. Sekali pengisian penuh, daya yang tersimpan cukup untuk dipakai sekitar 3–4 kali, tergantung panjang dan ketebalan rambut.
Untuk rambut pendek atau sedang, baterainya bisa bertahan hingga empat kali pemakaian, sementara untuk rambut panjang, biasanya sekitar tiga kali sebelum perlu diisi ulang.
Proses pengisian ulang menggunakan kabel type-C yang sudah tersedia dalam kotak. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi penuh sekitar tiga jam. Meski terdengar lama, hal ini masih tergolong wajar untuk perangkat portabel dengan kapasitas baterai besar.
Dengan sekali charge di malam hari, alat ini sudah siap dipakai beberapa hari berikutnya tanpa perlu bolak-balik mencari colokan. Fitur ini membuatnya terasa ideal untuk dibawa traveling, karena tidak harus repot mengisi daya setiap kali selesai dipakai.
Xiaomi Cordless Hair Straightener Brush berhasil menghadirkan pengalaman styling rambut yang praktis sekaligus aman. Ukurannya kecil, mudah dibawa, dan tidak ribet karena bebas kabel.
Dengan tiga pilihan suhu, pelindung panas ganda, hingga fitur keamanan auto-off, produk ini terasa ramah dipakai sehari-hari maupun saat bepergian.
Di harga Rp599.000, sejauh ini belum terasa ada kekurangan berarti. Bagi yang sering beraktivitas di luar rumah dan butuh alat styling portabel, produk ini bisa jadi pilihan tepat. Rambut kusut bisa rapi hanya dalam hitungan menit, tanpa repot mencari colokan.
