Sadar Nggak sih, Kita Sering Jatuh Cinta dengan Seseorang yang Mirip Mantan?

Ilustrasi Pasangan Jatuh Cinta © shutterstock.com/g/Iammotos

Hal ini disebabkan karena adanya tiga kelompok utama dari kepribadian seseorang ketika jatuh cinta dan mencari pasangan yaitu, aman, gelisah, dan menghindar.

Kalau aman, berarti kamu tidak hanya merasa nyaman dalam sebuah hubungan, namun juga nyaman dengan diri sendiri, tapi kalau cemas cenderung dikaitkan dengan orang-orang yang melekat pada pasangan mereka.

Sedangkan menghindar, adalah mereka yang menghinari kedekatan emosional dan tidak mau merasa rentan dalam sebuah hubungan, sehingga mereka biasanya tidak mudah jatuh cinta.

Menurut di bidang psikoterapi, para ahli menyebut hal ini sebagai sindrom pengulangan. Disadari atau tidak, ternyata kamu memiliki ketertarikan atau merasa jatuh cinta pada seseorang yang mirip dengan salah satu atau kedua orangtuamu.

Ilustrasi Pasangan Jatuh Cinta © shutterstock.com/g/Makistock
Namun, ingatlah bahwa biasanya sebuah hubungan berakhir karena suatu alasan, salah satunya bisa jadi sifat atau kepribadian mantan pacar, jadi mengapa kamu harus mengulangi hal yang sama dengan seseorang yang baru?

Seorang psikolog klinis, Noel Hunter, juga menjelaskan bahwa pola tidak akan pernah hilang, tapi bisa memudar seiring waktu saat pola yang baru telah terbentuk dan diperkuat.

Ilustrasi Pasangan Jatuh Cinta © freepik.com/pressfoto

Jadi, salah satu cara untuk membantu menciptakan situasi yang berbeda adalah dengan mengambil langkah mundur dan renungkan apa yang berjalan baik dan apa yang membuatmu harus mengakhiri hubungan di masa lalu.

Selain itu, kamu juga bisa berkonsultasi dengan ahlinya untuk mengungkap apa yang sebenarnya pada gaya ketertarikanmu dalam sebuah hubungan. Sebenarnya tidak ada yang salah berkencan dengan seseorang yang mirip mantan pacar, tapi kalau menghasilkan banyak kualitas pada dirinya yang kamu sukai.

Bagaimana pendapatmu? komen di bawah ya.