Pahami 5 Perbedaan Sukuk dan Obligasi: Tips Mudah dan Aman Berinvestasi

Reporter : Aditia
Jumat, 16 Juni 2023 14:23
Pahami 5 Perbedaan Sukuk dan Obligasi: Tips Mudah dan Aman Berinvestasi
Tentukan portofolio investasi yang aman dan sesuai dengan kebutuhan Anda, pahami dua perbedaan sukuk dan obligasi berikut!

Sukuk dan obligasi adalah dua instrumen utama dalam pasar keuangan yang digunakan oleh perusahaan, pemerintah, dan lembaga keuangan untuk memperoleh pendanaan. Kedua instrumen ini memiliki perbedaan mendasar dalam struktur, hukum, dan prinsip investasi yang perlu dipahami sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Sukuk adalah instrumen keuangan syariah yang digunakan oleh penerbit, baik pemerintah, perusahaan, atau lembaga keuangan, untuk memperoleh pendanaan dalam kesesuaian dengan prinsip-prinsip syariah atau hukum Islam. Kata "sukuk" sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti "sertifikat" atau "surat berharga".

Obligasi adalah instrumen keuangan konvensional yang diterbitkan oleh pemerintah, perusahaan, atau lembaga keuangan sebagai bentuk pinjaman kepada investor. Dalam obligasi, penerbit berjanji untuk membayar bunga tetap kepada pemegang obligasi selama jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai kupon, serta mengembalikan pokok pinjaman pada saat jatuh tempo.

Nah berikut perbedaan antara sukuk dan obligasi yang perlu kamu pahami sebelum terjun ke dunia investasi.



1 dari 3 halaman

Perbedaan Sukuk dan Obligasi

Perbedaan Sukuk dan Obligasi © Diadona

 

Berikut ini 5 perbedaan antara sukuk dan obligasi yang perlu kamu ketahui sebelum menentukan langkah investasimu.

1. Struktur Hukum

Sukuk adalah instrumen keuangan syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Mereka didasarkan pada prinsip syariah, yang melarang pembayaran bunga tetap dan mempromosikan pembagian keuntungan dan risiko antara penerbit dan pemegang sukuk. Sebagai gantinya, sukuk didasarkan pada kepemilikan aset, dan investor menerima pendapatan dari aset tersebut. Di sisi lain, obligasi adalah instrumen keuangan konvensional yang menghasilkan pendapatan dalam bentuk bunga tetap. Mereka diatur oleh hukum sekuler yang berlaku di negara penerbit.

2. Struktur Kontrak

Sukuk mewakili bagian kepemilikan dalam aset nyata atau proyek, seperti properti atau infrastruktur. Pemegang sukuk memiliki hak keuntungan sesuai dengan bagian kepemilikan mereka. Dalam hal ini, sukuk mirip dengan bentuk investasi berbasis modal, seperti saham. Di sisi lain, obligasi mewakili pinjaman yang diberikan oleh investor kepada penerbit. Pemegang obligasi hanya berhak menerima bunga tetap dan pembayaran pokok pada saat jatuh tempo.

3. Sifat Keuntungan

Keuntungan dari sukuk berasal dari pendapatan yang dihasilkan oleh aset yang mendasarinya. Misalnya, jika sukuk diterbitkan untuk membiayai proyek infrastruktur, keuntungan dapat berasal dari pendapatan jalan tol atau pembayaran sewa. Di sisi lain, obligasi memberikan keuntungan berupa bunga tetap yang dibayarkan secara periodik kepada pemegang obligasi. Besar keuntungan obligasi ditentukan oleh tingkat bunga yang disepakati pada saat penerbitan.

4. Resiko dan Keamanan

Sukuk memiliki risiko yang lebih rendah daripada obligasi konvensional karena mereka didukung oleh aset yang mendasarinya. Jika penerbit gagal memenuhi kewajiban pembayaran, pemegang sukuk memiliki hak atas aset tersebut. Namun, risiko sukuk tergantung pada performa aset yang mendasarinya. Di sisi lain, risiko obligasi terkait dengan kemampuan penerbit untuk membayar bunga dan pokok sesuai dengan ketentuan kontrak obligasi. Oleh karena itu, obligasi memiliki risiko kredit yang harus dipertimbangkan.

5. Ketersediaan dan Likuiditas

Obligasi memiliki ketersediaan yang lebih luas dan likuiditas yang lebih tinggi dibandingkan dengan sukuk. Obligasi biasanya diterbitkan dalam denominasi yang lebih kecil dan diperdagangkan secara aktif di pasar sekunder. Hal ini membuat obligasi lebih mudah untuk dibeli dan dijual. Di sisi lain, sukuk memiliki ketersediaan yang lebih terbatas dan likuiditas yang lebih rendah. Namun, pasar sukuk terus berkembang dan menjadi lebih likuid dari waktu ke waktu.

 

2 dari 3 halaman

Tips Berinvestasi Mudah dan Aman

Perbedaan Sukuk dan Obligasi © Diadona

1. Pahami Tujuan dan Toleransi Risiko

Tentukan tujuan investasi Anda dan seberapa banyak risiko yang bersedia Anda ambil. Hal ini akan membantu Anda memilih instrumen investasi yang sesuai, baik itu sukuk atau obligasi.

2. Diversifikasi Portofolio

Sebarkan investasi Anda ke beberapa instrumen dan sektor yang berbeda untuk mengurangi risiko. Jangan menginvestasikan seluruh dana Anda dalam satu instrumen atau penerbit tunggal.

3. Teliti Penerbit

Periksa kredibilitas dan kinerja penerbit sukuk atau obligasi sebelum berinvestasi. Tinjau laporan keuangan dan peringkat kredit untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang keadaan keuangan penerbit.


4. Perhatikan Jangka Waktu

Pertimbangkan jangka waktu investasi Anda. Jika Anda memiliki tujuan jangka panjang, Anda mungkin lebih cocok dengan obligasi jangka panjang. Namun, jika Anda mencari investasi jangka pendek, sukuk jangka pendek mungkin menjadi pilihan yang lebih baik.


5. Konsultasikan dengan Penasihat Keuangan

Jika Anda merasa tidak yakin atau kurang berpengalaman dalam berinvestasi, penting untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan yang dapat memberikan nasihat yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda.

Dalam melakukan investasi, penting untuk memahami perbedaan antara sukuk dan obligasi serta mempertimbangkan tujuan dan risiko investasi Anda. Dengan pemahaman yang baik dan melakukan analisis yang cermat, Anda dapat membangun portofolio investasi yang aman dan sesuai dengan kebutuhan Anda.

 

 

3 dari 3 halaman

Dalam melakukan investasi, penting untuk memahami perbedaan antara sukuk dan obligasi serta mempertimbangkan tujuan dan risiko investasi Anda. Dengan pemahaman yang baik dan melakukan analisis yang cermat, Anda dapat membangun portofolio investasi yang aman dan sesuai dengan kebutuhan Anda.

 

Beri Komentar