Vape vs Rokok, Manakah yang Lebih Aman?

Reporter : Olivia Lidya Elsanty
Jumat, 17 Januari 2020 10:01
Vape vs Rokok, Manakah yang Lebih Aman?
Vaping dianggap lebih aman daripada merokok, apa benar?

Belakangan ini vape semakin banyak dijumpai di tengah-tengah masyarakat. Pamornya bahkan semakin melejit mengalahkan eksistensi rokok. Dilansir dari heart.org (17/01), peningkatan penggunaan vape memberikan ancaman kesehatan yang serius bagi masyarakat. Namun beberapa orang beranggapan bahwa vape lebih aman dibandingkan rokok, benarkah demikian?

1 dari 4 halaman

Perbedaan Rokok dan Vape

Rokok merupakan tembakau kering yang dibungkus dengan kertas. Di dalamnya terkandung 600 zat, yang ketika dibakar akan menghasilkan lebih dari 7.000 bahan kimia. Setidaknya tercatat 69 bahan kimia berbahaya yang bahkan dapat menyebabkan kanker.

Berbeda dengan vape, atau yang bisa juga disebut rokok elektrik. Diciptakan di China pada 2003 oleh seorang apoteker, dengan tujuan untuk membantu orang berhenti merokok. Sebagai rokok elektrik, vape terdiri dari sebuah baterai, sebuah cartridge yang berisi cairan, serta sebuah elemen pemanas yang dapat menghangatkan dan menguapkan cairan tersebut ke udara. Sama halnya dengan rokok, vape juga mengandung nikotin, zat adiktif yang juga terkandung dalam tembakau.

2 dari 4 halaman

Pembeda utama ialah zat yang terkandung di dalamnya. Rokok lebih banyak mengandung bahan kimia berbahaya daripada vape. Tercatat 14 kandungan berbahaya di dalamnya, termasuk arsenik, amonia, tar dan karbon monoksida. Sedangkan pada vape, zat yang terkandung memang lebih sedikit, namun juga tetap membawa pengaruh berbahaya.

Di dalam vape terkandung Volatile Organic Compounds (VOC), sebuah zat yang biasanya digunakan untuk menghasilkan kabut pada panggung; bahan kimia perasa yakni diacetyl yang seringkali dikaitkan dengan penyakit paru serius; serta formaldehyde, zat penyebab kanker yang bisa terbentuk ketika cairan vape terlalu panas.

3 dari 4 halaman

Lantas Manakah yang Lebih Aman?

Perbedaan mendasar ialah mengenai keberadaan tembakau. Rokok sudah pasti mengandung tembakau, sedangkan vape belum tentu demikian. Namun, perbedaan ini tidak bisa dijadikan alasan yang kuat untuk menganggap vape lebih baik daripada rokok.

Bahaya yang ditimbulkan dari rokok biasanya akan terakumulasi dan terwujud ketika seseorang sudah merokok dalam jangka waktu yang lama. Penyakit serius akan lebih mudah berkembang, seperti kanker paru-paru, emfisema, bahkan penyakit jantung.

4 dari 4 halaman

Berbeda dengan hal itu, Centers for Disease for Control and Prevention menemukan bukti bahwa vape bisa menyebabkan kejang dan kerusakan paru serius hanya setelah satu tahun mengonsumsinya. Bukti ini diperoleh dari sekitar 200 pasien yang dirawat di rumah sakit karena mengalami kerusakan paru akibat vaping.

Jika sudah demikian, apakah kamu masih beranggapan jika vape lebih aman daripada rokok? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, ya!

Beri Komentar