 
    © 2020 Http://anastasiadate.co/
Apakah kalian termasuk orang-orang yang menghabiskan waktu dengan berharap kepada kehidupan orang lain dari penampilan, pekerjaan, sampai hubungan? Apa kalian benar-benar sudah merasa bahagia? Ataukah kalian mengalami Sindrom "Grass Is Greener"?
Dikutip dari Harleytherapy, Sindrom "Grass Is Greener" adalah keadaan yang dirasakan oleh seseorang yang tidak menikmati hidupnya dengan apa adanya, mereka akan mencari sesuatu yang lebih baik dari kehidupannya dengan mencemaskan dan memikirkan skenario lain di kehidupannya. Berikut beberapa tanda-tanda dan cara mengatasi dari Sindrom "Grass Is Greener".
Tanda-Tanda Sindrom " Grass Is Greener" .
- Sering Mengeluh
- Kecenderungan menjadi perfeksionis
- Tidak merasakan nyaman dengan kebosanan
- Membuat keputusan impulsif
- Tidak dapat berkomitmen dengan banyak hal
Cara mengatasi dari Sindrom " Grass Is Greener" .
1. Sampingkan Rasa Ragu, Taku, dan Ketidakpastian
 Ilustrasi Muka Cemas © https://unsplash.com/@tjump
Ilustrasi Muka Cemas © https://unsplash.com/@tjump
Kamu merasa bahwa apa yang sudah kamu miliki saat ini tidak sebagus dengan apa yang kamu dapatkan di lain waktu. Selalu membandingkan kehidupan ataupun hubungan kamu secara umum dengan orang lain, cobalah untuk menerima dengan baik mengenai kehidupan kamu saat ini, karena semua orang berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik tanpa harus membandingkan dengan orang lain.
2. Terima Bahwa Kesempurnaan adalah Mitos
 Ilustrasi Merenung © https://unsplash.com/@paolitta
Ilustrasi Merenung © https://unsplash.com/@paolitta
Tidak ada kehidupan yang sempurna di dunia ini, bahkan seorang Beyonce juga memiiki kekurangan. Namun, kalau kamu terus mengejar kesempurnaan tidak akan pernah berakhir.
Seperti saat kamu mulai jatuh cinta dengan orang lain, kamu akan menurunkan berat badan sampai berhenti dari pekerjaan yang sudah membantumu sejauh ini.
3. Melatih Rasa Terima Kasih dan Berpikir Positif
 Ilustrasi Berpikir Positif © https://unsplash.com/@paolitta
Ilustrasi Berpikir Positif © https://unsplash.com/@paolitta
Selalu terobsesi dengan kehidupan selama ini kamu anggap salah akan membuat semuanya menjadi negatif, cobalah untuk melihat yang lebih baik. Kalau kamu bersyukur, kamu akan menemukan nilai-nilai sebenarnya dari hal-hal yang sudah kamu miliki.
4. Terlalu Sering Memikirkan Masa Depan
 Ilustrasi Masa Depan © https://unsplash.com/@bendavisual
Ilustrasi Masa Depan © https://unsplash.com/@bendavisual
Tanda klasik dari Sindrom " Grass Is Greener" ialah menghabiskan waktu terlalu banyak untuk memikirkan masa depan, cara-cara itu bisa membuat kamu lebih bahagia daripada sekarang, sehingga mengabaikan masa kini dan menjadi lebih sulit untuk menikmati saat-saat di depan mata.
Cobalah untuk bersenang-senang dan mulai menyadari bahwa kamu sudah memiliki apa yang kamu butuhkan untuk bahagia selama ini.
5. Hadapi Ketakutan Secara Langsung
 Ilustrasi Pemberani © https://unsplash.com/@bendavisual
Ilustrasi Pemberani © https://unsplash.com/@bendavisual
Seringkali ketidakpuasan yang kamu rasakan berasal dari masalah internal dan bukan karena faktor eksternal. Cobalah untuk memotivasi diri tanpa mengejar hal terbaik berikutnya dan pertimbangkan dengan mencari bantuan profesional untuk membantu kamu dalam memecahkan masalah.
6. Jangan Mengeluh Secara Berlebihan
 Ilustrasi Mengeluh © https://unsplash.com/@markusspiske
Ilustrasi Mengeluh © https://unsplash.com/@markusspiske
Terkadang sebagian dari kita sering mengeluh karena kehidupan, tapi sangat tidak normal kalau sering mengeluh tentang segala hal dan setiap saat. Kalau kamu terus-menerus menemukan kesalahan dengan pekerjaan, perilaku pasangan, teman-teman, kamu perlu menyelesaikannya. Perlu di ingat, berhenti berusaha untuk merusak hal-hal kecil dalam kehidupanmu dengan fokus pada ketidaksempurnaan.
7. Belajar Berpikir Seimbang
 Ilustrasi Berpikir Positif © https://unsplash.com/@pavement_special
Ilustrasi Berpikir Positif © https://unsplash.com/@pavement_special
Sindrom " Grass Is Greener" menyebabkan pikiran yang tidak sesuai berdasarkan kenyataan dan seringkali ekstrim, pikiran ekstrim ini akan mengarah pada perasaan negatif, tindakan negatif, dan menciptakan depresi. Untuk itu, cobalah mengubah pikiran negatif menjadi lebih bermanfaat.
8. Tes Rasa
 Ilustrasi Love Self © https://unsplash.com/@evertonvila
Ilustrasi Love Self © https://unsplash.com/@evertonvila
Seringkali kita secara diam-diam lebih mencintai penyiksaan karena merasa gagal daripada memiliki sesuatu yang sebenarnya kita inginkan. Hentikan untuk merasa tidak enak dengan merasakan apa yang kamu inginkan sesegera mungkin yang seseuai dengan realitas.
9. Bicarakan
 Ilustrasi Berkomunikasi © https://unsplash.com/@christinhumephoto
Ilustrasi Berkomunikasi © https://unsplash.com/@christinhumephoto
Bukan hanya dengan teman-teman atau orang-orang yang ada lingkungan kalian yang mungkin muak mendengar tentang kehidupan kamu yang dirasa tidak pernah cukup baik. Tapi dengan konselor atau psikoterapis, hal itu akan membantu kamu dalam menyelesaikan masalah untuk mengajari bagaimana cara mengubah prespektif dan mulai membuat pilihan untuk merasa lebih baik.
10. Beralih Pola Pikir " Jika Hanya" ke Pola Pikir " Aku Akan"
 Ilustrasi Merencanakan Sesuatu © https://unsplash.com/@diggitymarketing
Ilustrasi Merencanakan Sesuatu © https://unsplash.com/@diggitymarketing
Setiap orang merasa nyaman dengan fantasi dan angan-angan setiap saat, tetapi dengan cara yang terus-menerus itu akan mengakibatkan kamu terjun kedalam Sindrom " Grass Is Greener" . Cobalah dengan melakukan hal-hal baru, seperti berpetualangan untuk merasakan kebahagiaan dalam diri.
Bagaimana apakah sudah siap membuat hidup kamu menjadi lebih baik tanpa membandingkan dengan kehidupan orang lain?

Dita Karang Bikin Kejutan, Tampil Menawan di Jakarta Fashion Week 2026

Profil Maria Selena, Mantan Puteri Indonesia dan Atlet Basket yang Jadi Peserta Physical: Asia

Profil Fina Phillipe, Sosok Atlet Perempuan yang Mewakili Indonesia di Physical Asia

Katy Perry Resmi Go Public Bareng Justin Trudeau, Rayakan Ulang Tahun di Paris

Kris Dayanti Bawa Pulang Perak dari World Kungfu Championship