5 Gejala Batu Empedu pada Wanita, Kenali Sebelum Terlambat!

Gejala Batu Empedu pada Wanita

© Diadona

Dan ternyata, wanita lebih rentan terkena penyakit dan gejala batu empedu lho. Kenapa? Karena ini adalah efek dari hormon. Estrogen meningkatkan kolesterol dalam empedu, dan progesteron memperlambat pengosongan kantong empedu.

Sebelum usia 40, wanita didiagnosis dengan batu empedu hampir tiga kali lebih sering daripada pria, tetapi pada usia 60, risiko mereka cuman sedikit lebih besar.

Kebanyakan orang yang punya penyakit ini nggak merasakan adanya gejala batu empedu. Batu emepdu itu tetep diem dan kadang cuman bisa ditemukan secara kebetulan, melalui USG atau CT scan karena alasan yang lain.

Nah, gejala batu emepdu ini baru muncul kalau batu udah melewati saluran empedu dan menghalangi, lalu menyebabkan apa yang dinamakan serangan batu empedu.

Gejala batu empedu saat serangan ini terjadi karena kontak kantong empedu dan menekan batu-batu untuk memblokir saluran kantong empedu.

Gejala batu empedu yang utama yaitu adanya rasa sakit, biasanya di perut kanan atas atau tengah, tepat di bawah tulang rusuk. Intensitas terbesarnya bisa berlangsung selama satu jam namun juga bisa sampai beberapa jam. Rasanya kayak gimana?

Beberapa orang mendeskripsikan gejala batu empedu ini dengan rasa sakit yang tajam seperti pisau atau sakit parah banget, yang kadang menyebar ke belakang atau di bahu kanan. Mungkin juga ada gejala kantong emepdu berupa mual dan muntah.

Gejala Penyakit Batu Empedu

© Diadona

Gejala batu empedu antara wanita dan pria-pria nggak ada yang berbeda kok. Dan mayoritas rasa sakit yang dialami berkisar pada rasa nyeri pada perut.

Nyeri Perut

Gejala batu empedu bisa menyebabkan sakit perut mendadak dan parah yang biasanya berlangsung 1 hingga 5 jam, meskipun kadang-kadang bisa berlangsung hanya beberapa menit.

Lokasi sakit gejala batu empedu terletak di

• Tengah perut
• Tepat di bawah tulang rusuk di sisi kanan, meskipun gejala batu empedu ini juga bisa meyebar ke sisi tulang belikat.

Rasa sakit ini bisa aja jarang terjadi. Setelah fase nyeri, mungkin akan berhenti selama beberapa minggu atau bulan, trus baru merasakan sakit gejala batu empedu lagi.

Nah, bukan cuman itu aja. Gejala batu empedu juga bisa muncul dalam bentuk lainnyam seperti

Suhu Tinggi Sekitar 38 Derajat atau Lebih

Nah, kalau badan penderita sudah demam sebagai gejala batu empedu, maka ini berarti sudah ada infeksi kantong empedu dari si batu tersebut.

Demam ini juga bisa terjadi karena beberapa kondisi, misalnya empedu yang pecah, adanya jaringan mat, ata munculnya infeksi pada aliran darah.

Gejala batu empedu dengan kemunculan demam, juga berarti batu sudah mulai menimbulkan sumbatan besar sampai menganggu aliran enzim pankreas. Akibatnya, enzim bakalan putar balik ke pankreas. Apa akibatnya? Terjadi peradangan pada pankreas yang akhirnya menimbulkan demam.

Kulit yang Gatal

Kok kulit yang gatal bisa jadi gejala batu empedu sih? Bisa banget.

Jadi gini, salah satu penyebabb kemunculan batu empedu yakni karena adanya kelebihan zat bilirubin yang mengeras. Bilirubin ini sifatnya menimbulkan rasa gatal. Normalnya, bilirubin dibuang lewat feses dan sisanya lewat urin. Tapi karena kadarnya dalam hati terlalu tinggi, akhirnya bakalan terbawa dalam darah dan disimpan di bawah kulit.

Apa yang terjadi? Munullah gatal-gatal sebagai gejala penyakit batu empedu.

Sakit Kuning

Gejala penyait batu empedu ini juga merupakan akibat dari terbawanya bilirubin ke darah. Akibatnya, putih mata, kulit, dan kuku berwarna kuning.

Gejala penyakit batu emepdu ini juga disertai dengan warna urin yang berubah jadi warna kuning keruh.

Mual dan Muntah

Gejala batu emepedu bisa berupa mual dan muntah. Karena pada kasus peradangan kronis, kantong emepdu bakalan berisiko menimbulkan jaringan parut dan kaku. Efeknya, bsia berupa muntah, perut terasa mual,

Kalau sudah menacapai tahap ini, maka disebut juga dengan gejala batu emepdu yang rumit.

Gejala Batu Empedu Akut

© Diadona

Sebenarnya penyakit ini umum banget kok. Bahkan dalam laman nhs.uk ditulis, kalau penyakit ini menyerang satu dari 10 orang di Inggris.

Gejala batu empedu nggak terasa, tapi kadang-kadang bisa menyebabkan nyeri kolik bilier atau kolesistitis akut.

Kolesistitis ini terjadi saat batu empedu menghalangi saluran kistik.

Nah, kolesistitis akut ini berpotensi serius karena punya risiko komplikasi.

Gejala batu empedu yang sudah mengarah pada fase kolesistitis yaitu didominasi oleh rasa sakit yang tiba-tiba dan tajam di sisi kanan atas perut. Rasa sakit ini biasanya menyebar ke bahu kanan.

Nggak kayak nyeri perut lainnya, gejala batu empedu kolesistitis ini biasanya menetap dan nggak hilang dalam beberap jam.

Gejala Sakit Batu Empedu

© Diadona

Batu empedu yang terbentuk biasanya punya ukuran yang bervariasi, mulai dari sekecil butiran pasir sampai sebesar bola golf. Wih! Beberapa orang punya satu buah batu empedu, tapi ada juga lho yang punya banyak

Gejala batu empedu bisa aja nggak terasa, namun kalau udah mengganggu banget, penderita biasanya memerlukan operasi pengangkatan kantung empedu.

Ngomong-ngomong, memang apa sih penyebab terjadinya penyakit ini sampai menimbulkan gejaal batu empedu?

Empedu Mengandung Terlalu Banyak Kolesterol

Biasanya, emepdu megandung cukup bahan kimia buat melarutkan kolesterol yang dikeluarkan oleh hati. Tap, aat hati mengeluarkan banyak kolesterol dari yang bisa ditangani oleh empedu, maka kelebihannya bissa terbentuk menjadi kristal trus akhirnya menjadi batu.

Empedu Mengandung Terlalu Banyak Bilirubin

Bilirubin sendiri merupakan bahan kimia yang diproduksi oleh tubuh saat memecah sel darah merah. Kondis tertentu bisa mneyebbkan bilirubin jadi tinggi, termasuk sirosis hati, infeksi saluran empedu dan gangguan darah tertentu. Kelebihan bilirubin berkontribusi pada pembentukan dan nantinya gejala penyakit batu empedu.

Kantung Empedu Nggak Kosong dengan Benar

Kalau kamnting emepdu nggak sepenuhnya kosong dan in sering terjadi, maka empedu bisa jadi sangat terkonsentrasi, dan akhirnya berkontribusi pada pembentukan batu empedu.

Hmm.. ternyata banyak juga ya penyakit yang muncul diam-diam tanpa gejala? Berati penting banget dong untuk kita melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, biar segara penyakit yang diem-diem bae ini bisa mendapatkan penanganan segera.