Minum Teh Chai Pakai Cangkir Tanah Liat, kalau Udah Abis ya Dibuang

Reporter : Hevy Zil Umami
Kamis, 5 Maret 2020 19:10

Walau sekali pakai, cangkir tanah liat ini justru lebih baik bagi lingkungan dibandingkan gelas plastik dan besi.

Shankar Pandit adalah salah satu pembuat tembikar di Kolkata, India. Ia adalah salah satu pembuat cangkir dari tanah liat yang biasa disebut 'bhar'.

1 dari 6 halaman

Bhar biasa digunakan sebagai wadah untuk meminum teh chai. Teh chai adalah teh rempah ala India. Terbuat dari campuran teh dengan susu bubuk, bunga lawang, kapulaga, cengkeh, jahe, lada hitam, kayu manis, kelabat, susu kental manis, dan gula aren.

2 dari 6 halaman

Teh chai adalah teh yang sangat penting di India, orang-orang India telah mengonsumsi teh ini, ribuan tahun lamanya. Mengonsumsi teh ini pun tidak afdol rasanya kalau tidak menggunakan bhar sebagai wadahnya.

3 dari 6 halaman

Tanah liat yang digunakan untuk membuat bhar diambil dari pinggiran sungai gangga, baru kemudian diolah sampai menjadi cangkir-cangkir kecil oleh para pembuat tembikar.

4 dari 6 halaman

Bhar disusun di atas papan dan dijemur di bawah terik matahari, sampai semuanya benar-benar kering, baru kemudian dibakar di tungku, sampai warna cangkir berubah menjadi merah.

5 dari 6 halaman

Cangkir yang sudah jadi, debersihkan dulu, baru kemudian didistribusikan kepada penjual teh chai. Orang-orang yang habis menikmati teh chai, otomatis langsung membuang bhar yang telah mereka gunakan.

6 dari 6 halaman

Shankar sangat mencintai apa yang ia kerjakan, selain menjaga tradisi, bhar yang ia buat juga akan menyelamatkan bumi dari sampah plastik yang tidak ramah lingkungan. Konon rasa teh pun akan lebih baik jika diminum dengan bhar. Dengan semua ini, masyarakat India terbiasa untuk membuang langsung bhar setelah teh chai mereka habis.