© 2025 Https://www.diadona.id
Namun di balik semaraknya perayaan, ada tantangan besar yang sering luput dari perhatian: ketimpangan distribusi daging kurban. Di beberapa daerah, pasokan daging melimpah hingga surplus, sementara di daerah lainnya—terutama yang terpencil atau miskin—warga bahkan tidak mencicipi daging kurban sama sekali.
Menurut Haryo Mojopahit, Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), defisit daging kurban banyak ditemukan di wilayah yang miskin atau sulit diakses secara geografis. Contohnya, beberapa kabupaten di Jawa Tengah seperti Grobogan, Blora, hingga Kudus mengalami defisit hingga 2.600 ton daging pada Iduladha 2024. Kondisi serupa juga terjadi di Pulau Madura dan sebagian wilayah Jawa Timur.
Yang mengejutkan, konsumsi daging di wilayah-wilayah tersebut sangat rendah—hanya 0,01 hingga 0,18 kilogram per orang per tahun. Angka ini sangat jauh jika dibandingkan dengan kota-kota besar seperti Jakarta, yang tahun lalu mencatat surplus daging hingga hampir 10.000 ton.
Di luar Jawa, wilayah seperti Kubu Raya (Kalimantan Barat), Sigi (Sulawesi Tengah), hingga Halmahera Utara (Maluku) juga mengalami hal serupa. Keterbatasan infrastruktur dan akses menjadi penghalang utama distribusi daging kurban merata.
“ Kurban seharusnya tak hanya soal ibadah, tapi juga momentum memperbaiki ketimpangan konsumsi protein hewani di masyarakat,” ujar Haryo. Ia menambahkan, perlu intervensi terorganisir untuk mendistribusikan daging secara adil, termasuk perbaikan data penerima dan akses ke daerah pelosok.
Sayangnya, sebagian besar distribusi daging masih dilakukan secara desentralisasi oleh panitia lokal—biasanya berbasis masjid, musala, atau komunitas. Tanpa sistem data terpusat dan pembaruan rutin, mustahik di pelosok sering kali luput dari distribusi.
Salah satu lembaga yang konsisten mengatasi isu ketimpangan ini adalah Dompet Dhuafa. Melalui program Tebar Hewan Kurban (THK) yang sudah berjalan sejak 1994, lembaga ini aktif menyalurkan daging kurban dari wilayah surplus ke daerah-daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Inisiatif ini tak hanya membantu penerima manfaat, tapi juga mencegah penumpukan daging di kota-kota besar.
Buat kamu yang ingin berkurban tahun ini, sekaligus memastikan daging kurbanmu sampai ke tangan yang benar-benar membutuhkan, kamu bisa ikut program THK melalui laman digital.dompetdhuafa.org/kurban.
Yuk, maksimalkan makna kurbanmu tahun ini!
Mari berbagi lebih luas, bantu pemerataan gizi, dan sebar kebahagiaan hingga ke pelosok negeri.
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL