7 Bahasa Tubuh Bayi dan Artinya yang Perlu Moms Ketahui, Bisa jadi Tanda Si Kecil Pengen Ini Lho!

Mata yang Terbuka Lebar

© Diadona© Freepik

Bayi yang memperlebar mata mereka menunjukkan minat atau kekaguman terhadap sesuatu yang mereka lihat. Ini bisa menjadi tanda bahwa mereka tertarik pada mainan, wajah seseorang, atau lingkungan sekitar mereka. mata yang terbuka lebar pada bayi bisa menjadi tanda rasa ingin tahu atau ketertarikan terhadap lingkungan sekitarnya. Saat bayi memperbesar matanya dan terlihat sangat fokus pada sesuatu, bisa jadi mereka sedang mencoba untuk memahami atau menyerap informasi baru dari lingkungan mereka. 

Ini bisa terjadi saat mereka melihat sesuatu yang menarik, seperti mainan, warna-warna cerah, atau wajah orang yang berbicara dengan mereka. Selain itu, mata yang terbuka lebar juga bisa menjadi reaksi terhadap rangsangan visual atau auditori yang mengejutkan. Misalnya, suara keras atau kilatan cahaya tiba-tiba bisa membuat bayi membuka mata mereka secara lebar. Ini bisa menjadi tanda bahwa bayi sedang mencoba untuk memahami atau merespons pada stimulus yang baru bagi mereka. 

Senyum Lebar

© Diadona© Freepik

Senyuman lebar bayi seringkali menunjukkan kegembiraan, kepuasan, atau perasaan nyaman. Bayi juga bisa tersenyum sebagai respon terhadap interaksi sosial dengan orang tua atau orang lain di sekitar mereka. senyum lebar pada bayi sering kali dianggap sebagai ekspresi kegembiraan dan kebahagiaan. Ketika bayi tersenyum lebar, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka merasa senang dengan interaksi atau perhatian yang mereka terima dari orang tua, anggota keluarga, atau penjaga mereka. 

Senyum lebar ini sering diiringi dengan gerakan tubuh yang aktif dan reaksi yang positif lainnya, menunjukkan bahwa bayi benar-benar menikmati momen tersebut. Selain itu, senyum lebar pada bayi juga bisa menjadi cara komunikasi mereka untuk mengekspresikan rasa nyaman dan kepercayaan. Ketika bayi tersenyum lebar kepada seseorang, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka merasa aman dan terhubung dengan orang tersebut. 

Mengepalkan Tangan dan Kaki

© Diadona© Freepik

Ketika bayi mengepalkan tangan dan kaki mereka, ini bisa menunjukkan rasa tegang, frustrasi, atau kelelahan. Ini mungkin terjadi ketika bayi merasa tidak nyaman atau tidak puas dengan sesuatu. Ini bisa terjadi saat bayi merasa lapar, lelah, tidak nyaman dalam posisi tertentu, atau saat mereka merasa terganggu oleh suara atau stimulus lingkungan lainnya. Mengepalkan tangan dan kaki dapat menjadi cara bagi bayi untuk mengekspresikan ketidaknyamanan atau kecemasan mereka. 

Selain itu, mengepalkan tangan dan kaki juga bisa menjadi tanda kelelahan atau kelelahan pada bayi. Ketika bayi lelah atau mengantuk, mereka mungkin mengepalkan tangan dan kaki mereka sebagai respons alami terhadap perasaan lemah atau kelelahan. Ini bisa terjadi saat bayi siap untuk tidur atau saat mereka merasa kelelahan setelah beraktivitas secara intensif.

Menggeliat atau Menggerakkan Kepala

© Diadona© Freepik

Bayi yang menggeliat atau menggerakkan kepala mereka mungkin menunjukkan tanda-tanda kelelahan atau kebosanan. Ini bisa menjadi pertanda bahwa bayi mulai mengantuk dan perlu untuk dipersiapkan untuk tidur. Menggeliat atau menggerakkan kepala juga bisa menjadi tanda rasa ingin tahu atau ketertarikan bayi terhadap lingkungan sekitarnya. 

Ketika bayi mulai belajar tentang dunia di sekitar mereka, mereka mungkin mulai menggeliat atau menggerakkan kepala mereka secara aktif untuk mengeksplorasi lingkungan tersebut. Gerakan ini bisa menjadi cara bagi bayi untuk menyerap informasi baru dan memahami dunia di sekitar mereka.

Mengisap atau Mengunyah Tangan

© Diadona© Freepik

Bayi sering kali menempelkan tangan mereka ke mulut mereka sebagai cara untuk meredakan gusi yang gatal saat proses pertumbuhan gigi. Ini juga bisa menjadi tanda lapar atau kenyang, atau hanya sebagai bentuk eksplorasi sensorik. 

Saat bayi mulai mengembangkan keterampilan motorik mereka, mereka mungkin mengeksplorasi benda-benda di sekitar mereka, termasuk tangan mereka sendiri. Mengisap atau mengunyah tangan bisa menjadi salah satu cara bagi bayi untuk mengeksplorasi dan memahami dunia di sekitar mereka.

Menangis atau Merintih

© Diadona© Freepik

Menangis adalah cara utama bayi untuk mengkomunikasikan ketidaknyamanan, lapar, kedinginan, kelelahan, atau kebutuhan lainnya. menangis atau merintih juga bisa menjadi tanda ketidaknyamanan atau kecemasan pada bayi. Saat bayi merasa terganggu oleh suara keras, cahaya yang terang, atau lingkungan yang tidak dikenal, mereka mungkin merespons dengan menangis atau merintih. 

Ini bisa menjadi cara bagi bayi untuk mengekspresikan ketidaknyamanan mereka atau rasa tidak aman dalam situasi tertentu. Selain itu, menangis atau merintih pada bayi juga bisa menjadi tanda rasa ingin tahu atau keinginan untuk berkomunikasi. Ketika bayi merasa bosan, terisolasi, atau ingin diperhatikan, mereka mungkin menggunakan menangis atau merintih sebagai cara untuk menarik perhatian orang tua atau penjaga mereka.

Kontak Mata

© Diadona© Freepik

Bayi yang membuat kontak mata dengan orang dewasa atau anak lain menunjukkan minat dan koneksi emosional. Ini adalah cara bayi menunjukkan bahwa mereka ingin berinteraksi dan terhubung dengan orang di sekitar mereka. Saat bayi membuat kontak mata dengan orang dewasa, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka merasa aman, nyaman, dan terhubung dengan orang tersebut. Ini bisa mengindikasikan bahwa bayi merasa diperhatikan, didengar, dan diterima secara emosional, yang penting untuk pembangunan ikatan dan hubungan yang sehat antara bayi dan pengasuhnya. 

Selain itu, kontak mata pada bayi juga bisa menjadi cara untuk mengekspresikan rasa ingin tahu atau penasaran mereka terhadap lingkungan sekitarnya. Saat bayi membuat kontak mata dengan orang dewasa, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang mencari perhatian atau ingin mengetahui lebih banyak tentang dunia di sekitar mereka.

Nah Diazens, memahani bahasa tubuh bayi dan artinya mengamati dan memahami bahasa tubuh mereka, kita sebagai orang tua memberi mereka kesempatan untuk merasa didengar, dipahami, dan dicintai. Ini adalah panggilan untuk lebih dari sekadar mendengarkan kata-kata, tetapi juga untuk melihat melalui mata yang tak terucapkan.

Dengan memahami bahasa tubuh bayi, kita juga memperdalam ikatan yang tak tergantikan antara orang tua dan anak. 

Editor: Azzahra Zhafirah G.P